11. Sebelas

9 4 0
                                    

Happy reading!

Semua murid yang ada di kelas mulai berhamburan keluar kelas. Adanya yang kekantin, ada yang ke perpustakaan dan lain-lain.

"Kantin yo." ajak salma

"ayo." ucap vira.

Senja dan okta hanya mengangguk saja. mereka ber 4 mulai berjalan kearah kantin dasar sekolah, Saat tiba di kantin disana sangat ramai sekali.

"buset lautan murid SMABA." ujar okta.

"SMABA?." ucap senja yang kebingungan.

"SMA BANDUNG." jelas salmaa

"dah yu ambil pojok, salmaa gantian sia nu pesen." sahut vira.

"lah kok gua?."

"gantian, lamun aing wae mah enak di sia."

"yauda, pesenannya gua samain semua ya." ucap salma lalu di angguki mereka ber3.

Mereka mulai berjalan menuju kursi yang terletak di pojokan kantin sana, karena hanya di sana saja yang kosong yang lainnya terisi.

Mereka mulai duduk di kursi yang tersedia. Senja mulai membuka ponselnya lalu me WhatsApp abangnya itu.

Bang Dion🪐

ak dikntn dasar.
10.15

Setelah mengirimkan pesan singkat itupun langsung keluar dari aplikasi tersebut, dan membuka aplikasi tiktok.

-🥀🥀🥀-

Ting!
Ponsel dion berbunyi, dion langsung melihat notifikasi yang masuk ternyata dari aplikasi WhatsApp.

Senjaja

ak dikntn dasar.
10.15

Ok, abg otw
10.17

Dion mematikan kembali ponsel miliknya. "kantin dasar." ujar dion

"Gas lah." ucap ragil

"gue kantin atas ya."

Kali ini yang kekantin dasar hanya dion, fajar,ragil,dan hasyfi saja yang lainnya lebih memilih ke kantin atas.

Dion selalu berjalan terlebih dahulu dengan fajar yang jalan sejajar, lalu di ikuti hasyfi dan ragil yang berada di belakangnya.

Sampai di depan kantin dion sempat melirik keberbagai arah untuk mencari senja. Yap, akhirnya dion mengetahui senja dimana, senja duduk di meja pojok ditemani 3 temannya yang sama-sama bermain handphone.

"dor." teriak ragil

"anying." latah vira.

"goblok toxic jasa sia." ucap ragil.

vira menatap ke arah ragil yang tengah berdiri. "lah atuh sia ngagetin."

"goblok lu gil." ujar hasyfi

"mulut lu ber2 gua lem lama-lama."

Dion yang mulai duduk disamping senja. "pesen gih gil, gua biasa." lanjut dion sambil menyodorkan uang limapuluh ribu.

Antara Senja & Fajar [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang