ONE

20 9 0
                                    

4 buah motor sport hitam masuk ke dalam parkiran sekolah, siapa lagi kalo bukan zergan dan kawan kawan.

Abian turun dari motornya lalu pergi menuju kelasnya tanpa sekata patah apapun sedangkan yang lain masih menunggu Dhea adik zergan yang berangkat dengan mobilnya.

Joshua salah satu orang yang paling semangat menunggu dhea karena bisa di bilang notabennya adalah menyukai adik sahabatnya.

Eja bersandar di motornya sambil memainkan game favoritnya yaitu cacing, kan ga mungkin main lato lato, yang ada bisa di geplak zergan, eja sangat bosan karena selalu di suruh menemani Joshua dan Zergan untuk menunggu Dhea.

Drttttt. Hanphone zergan berbunyi, dengan malas zergan mengangkat telfonnya.

"Abanggggggg." ucapnya dari balik telfon.

"Hmm."

"Gimana dong, ban mobil Dhea bocorr Ama bengkel jauh, Abang bisa nyuruh Abian jemput Dhea ga??, Ya bang yaaaa pl---."

Tanpa mendengarkan ucapan Dhea Zergan segera memutuskan telfonnya, dengan cepat zergan mengambil motornya dan hampir saja pergi namun Joshua melarangnya, katanya biar dia saja yang menjemput Dhea.

Setelah Joshua pergi menjemput Dhea, eja dan Zergan segera pergi ke gudang tempat mereka kumpul, eja tidak lupa memberi tahu Abian dan Joshua agar cepat ke gudang setelah tugas mereka selesai.

------

Di lain sisi dua wanita cantik mulai turun dari mobil taxi, siapa lagi kalo bukan Alena dan elena, anak kembar beda sifat.

Elena mengambil handphonenya berniat akan melakukan Foto selfie bersama Alena namun naas tangan elena terkena stang motor seseorang yang mengakibatkan Handphone miliknya terjatuh dan rusak.

"Anjing, siapa sih tuh bangsat." Kata elena mengambil handphonenya yang pecah.

Elena tidak peduli dengan hanphonenya, toh dia bisa beli yang baru, masalah hanphone itu kecil bagi dia, yang jadi masalah utama gimana cara anak laki laki itu tanggung jawab, kan dia cowo masa iya kabur aja kek banci.

"Udah lah, ayok ke ruang guru." Kata alena.

"Etss tidak semudah itu kaymunah."

"Yaudah kalo kaga mau gua tinggal." Kata alena mulai berjalan meninggalkan elena.

Elena yang kesal segera berlari agar menyamakan langkahnya dengan Alena.

Sampai di ruang kepala sekolah si kembar mulai menanyakan letak kelasnya dan juga mulai membayarkan uang sekolah mereka.

Selesai dengan kepala sekolah mereka berjalan menuju kelas mereka dan mulai masuk ke dalam kelas, karena sudah ada wali kelas yang sedang berbicara di sana.

"Ayok sini masuk, dan perkenalkan nama kalian." Ujar Bu Wendy.

"Hallo perkenalkan nama saya Alena Evelyn dan dia kembaran saya elena Edelyn." Ucap Alena memperkenalkan elena sekaligus.

"Baiklah kalian bisa duduk di belakang sana ya, karena hanya 4 bangku kosong yang tersisa." Kata Bu Wendy yang mendapat anggukan dari si kembar.

Si kembar mulai duduk di bangku mereka, awalnya biasa saja namun saat istirahat tiba 5 orang perempuan datang dengan soknya.

"Oh jadi ini anak baru itu, kayaknya bukan mereka deh anak dari keluarga ananta." Ujar Dhea ketua dari grup tersebut.

Iya kadhea galaksa azura adik dari zergan anak dari keluarga galaksa, dia adalah salah satu pembully di sekolahan itu, hatinya tidak secantik parasnya.

"Emang bukan, mereka ga punya marga Wkwkwkwk." Kata Zoe salah satu dari geng Dhea.

"Enaknya di apain nih anak." Ujar Dhea menarik rambut Alena yang membuat elena marah dan menampar wajah Dhea.

"Gua ga kenal sama lu, dan lu ga kenal sama gua, lu ga tau gua kan???, gua bisa aja ngancurin hidup lu dengan gampang." Ujar elena tepat di depan wajah Dhea.

"Wah nih anak baru berani banget ya." Ujar Katya yang hampir memukul kepala elena namun dengan cepat elena menghindar dan mulai memelintir tangan Katya agar kamus yang dia genggam terjatuh.

"Udah gua peringatin dan lu masih batu aja." Ujar elena menarik tangan Alena untuk pergi ke kantin.

Di kantin si kembar mulai memakan makanannya sambil merencanakan sesuatu, agar besoknya mereka tidak kena bullying.

Saat si kembar sedang asik memakan, zergan menarik paksa lengan Elena, hal tersebut membuat seisi kantin menatap mereka berdua.

"Mampus tuh baru juga sekolah di sini beberapa jam yang lalu udah kena tebas aja."

"Bakal mampus nih."

"Up lah, cari gara gara sama adik kesayangan."

"Anjir zergan udah turun tangan."

"Bakal mati nih anak."

Selama perjalan kata kata itu membuat hati Alena tidak tenang dan memutuskan untuk ikut bersama zergan dan Elena.

"Lepas anjing, sakit bego." Ujar Alena mencoba melepaskan genggaman tangan zergan.

"Lu tuli ya, lepasin gua bego." Lanjutnya.

Zergan segera menyeret elena masuk ke dalam gudang dan melepaskan genggaman tangannya.

Plakkkkk.....

Suara tamparan itu menggema di suruh penjuru gudang.

Ke 4 orang di sana kaget termasuk Zergan, Elena adalah cewe pertama yang berani menampar wajah zergan.

Zergan menarik kerah baju elena dengan kasar.

"Minta maaf." Ucap zergan dengan mata elangnya.

"Gua ga salah, sopan lu Narik tangan gua dengan lancang." Ujar elena tak mau kalah.

Zergan yang geram hampir memukul wajah elena, namun pandangannya malah tertuju oleh Alena yang dengan polosnya minta pulang ke kelas sambil menarik narik tangan elena.

Abian berdiri mulai melepaskan tangan zergan dari kerah baju elena, membuat semua yang ada di sana terkejut.

"Ada kesempatan berikutnya buat kasih pelajaran ke nih bocah, sekarang mau bel, lanjutin besok aja, dan lu berdua balik ga usah sok Sokan mau jadi jagoan kalo ujung ujungnya nangis." Ucap Abian lalu pergi dari gudang.






















HAYY GAES MAKASIH YANG UDAH MAU BACA CERITA AKU.

JANGAN LUPA BINTANGNYA YA, BABAYY

NEXT....

In The BadBoy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang