1

1K 60 0
                                    

"adek?"

ketahuan.

"adek astaga, udah berapa banyak kamu makannya?" tegur jenar sambil menarik kotak donat berukuran sedang yang ada dihadapan sang adik

"cuma satu kok!" jawab yang lebih muda mengahabiskan sisa donat yang ada ditangannya membuat jenar menghela nafasnya berat

"jangan keras kepala do, kamu gak boleh makan donat"

"iya nggak lagi, maaf"

jenar menggeleng pelan melihat kelakuan dovin, adiknya, dia selalu mencari kesempatan memakan hal hal yang sebenarnya tidak bisa diterima tubuhnya dengan baik

"obat udah diminum?" tanya jenar dibalas gelengan cepat dari dovin

"belum waktunya, 30 menit lagi kak, aku nungguin bunda masak" jawabnya setelah meneguk air yang tersisa setengah didalam tumbler kesayangannya, hadiah dari jenar saat ulang tahunnya tahun kemarin.

"yaudah ayo turun, ada janu diluar mau bikin tugas, sekalian pengen ketemu kamu"

"yuhuuuuu, KAK JANU!" teriak dovin antusias berlari keluar dari kamarnya

"adek eh! jangan lari gitu!" tergur mawar, sang bunda, yang melihat dovin berlari menuruni tangga

"loh kak janu mana?" tanyanya saat sampai diruangan tengah, namun tidak menemukan janu disana

"lagi ganti baju di kamar kakak, adek sini makan dulu trus minum obat, abis itu baru main" ucap mawar kemudian menarik pelan lengan dovin menuju dapur

dovin hanya diam mengikut, duduk di meja makan sambil menunggu bundanya yang sedang menyendok nasi juga beberapa lauk kedalam piringnya

"abang mana bun?" tanya dovin menarik piring dihadapannya agar lebih dekat dan kemudian menyendoknya

"basket do. kata kakak, abang hari sabtu ini ada tanding basket, adek mau nonton? nanti perginya sama kakak"

"mau! tapi kakak gak sekolah emang bun?" tanya dovin dengan makanan yang masih penuh dimulutnya membuat mawar tertawa pelan melihatnya

"sekolah, tapi kakak perwakilan dari osis buat ikut kesana, nanti kakak dari sekolah langsung jemput adek dirumah" jawab mawar sambil membuka beberapa obat yang harus diminum oleh dovin

"berarti abang bakal sibuk latihan beberapa hari ini dong bun?" tanya dovin dengan nada suara yang tiba tiba berubaha pelan

mawar mengangguk pelan, mengusap lembut rambut dovin sambil tersenyum kecil, dia faham perasaan dovin saat ini, dia hanya punya jenar dan haikal sebagai teman yang bisa di ajak bermain, kalau keduanya sedang sibuk seperti saat ini, dovin hanya bisa diam dikamar bermain sendiri. terlebih jenar yang juga besok sampai kamis akan ikut kemah yang diadakan oleh OSIS untuk seluruh organisasi yang ada disekolah

"kan ada bunda. kalau adek bosan atau mau main, panggil aja bunda, ya? abang juga selesai latihan langsung pulang, palingan jam lima udah nyampe rumah kok" bujuk mawar yang hanya dibalas anggukan dari dovin.

setelah selesai dengan makanan juga obatnya, dovin pergi menuju ruangan tengah, dimana ada jenar juga janu yang sedang mengerjakan tugas mereka.

dovin hanya diam duduk disamping jenar, membuat jenar maupun janu menatapnya heran

"ada yang sakit?" tanya jenar menatap dovin yang langsung dibalas gelengan pelan dari yang lebih muda

"kok diem aja? tumben" 

bukannya menjawab, dovin malah beranjak untuk tiduran dengan paha jenar sebagai bantalnya

"adek hey, kamu beneran gakpapa? kasih tau kalau ada yang sakit" ucap jenar menunduk untuk menatap wajah dovin yang semakin bertambah pucat tiap harinya

For You - Doyoung TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang