"kakak, aku nungguin di taman ya, mau nasi goreng sama jus mangga juga" ketik dovin beberapa menit yang lalu
dan sekarang dia berada di taman, dibawah pohon yang cukup besar dan kebetulan selalu sepi disana
rumornya pohon itu angker, tidak ada yang berani duduk didekat sana, tapi selama ini dovin selalu duduk disana, bahkan terkadang bersama kakak juga orang tuanya, dan tidak ada hal aneh yang terjadi
ya, namanya juga rumor.
tapi ntah kenapa kali ini dovin merasa aneh, dia merasa seperti ada yang sedang menatapnya, bahkan terkadang terdengar ranting pohon yang berbunyi bunyi membuat dovin sedikit merasa takut
dengan satu persen keberanian yang dimilikinya, dovin menatap ke atas. terlihat jelas pohon yang cukup tinggi itu sedikit bergoyang, seakan ada yang menggerakkannya
"ada orang ya!" teriak dovin masih mengamati pohon tersebut
"dor!"
"abang!"
dovin refleks mundur sampai terjatuh saking kagetnya, jantungnya berdetak jauh lebih kencang membuatnya panik jika sakitnya akan kambuh
"eh maaf, gue gak bermaksud"
dovin benar benar terdiam diposisinya, sebisa mungkin berusaha untuk tenang agar semuanya baik baik saja
"lo gakpapa?"
dovin menatap ke arah laki laki yang sedang mengulurkan tangannya untuk membantu dovin berdiri, dia adalah laki laki yang mengejutkan dovin barusan.
"sakit banget? gue cuma bercanda, maaf lo jadi sekaget ini" ucapnya jongkok dihadapan dovin sambil membantu membersihkan celana dovin yang sedikit kotor
"untungnya gakpapa" jawab dovin tersenyum kecil, dia sendiri juga lega karna jantungnya membaik, tidak ada yang sakit sama sekali kecuali tangan kirinya yang juga sedikit tergores karna saat terjatuh tadi berusaha menahan tubuhnya.
"maaf banget" ucapnya sambil mengulurkan tangan lagi untuk membantu dovin berdiri, dan dengan senang hati dovin menerimanya
"gakpapa gakpapa" balas dovin membersihkan baju juga tangannya, dibantu oleh laki laki dihadapannya
"sakit gak? tangan lo sampe gini, aduh maaf banget" laki laki itu menarik lengan dovin pelan agar duduk dikursi yang diduduki dovin tadi
"gakpapa, tapi kamu ngapain di atas pohon?" tanya dovin
"cuma iseng" jawab laki laki tersebut dibalas tawa pelan dari dovin
"nama lo?"
"dovin. kamu?"
"hiro" balasnya sambil mengeluarkan handphone yang sempat berbunyi tadinya
dovin hanya diam memperhatikan sekitar, mencari keberadaan jenar yang seharusnya sudah sampai sejak tadi
"dovin?" panggilnya membuat dovin beralih untuk menatapnya
"lo dirawat disini? sakit?" tanya hiro karna melihat baju rawat yang dikenakkan oleh dovin
"hehe iya"
"udah lama?"
"sakitnya udah lama, tapi kalau sekarang ini aku baru dirawat tiga hari yang lalu" jawab dovin
"kalau boleh tau, lo sakit apa?"
dovin diam beberapa saat sebelum akhirnya menjawab "jantung", dan setelahnya hiro hanya mengangguk karna takut dovin merasa tidak nyaman dengan pertanyaan nya
"kamu sendiri, ngapain disini?"
"gue nemenin nenek kontrol, usus buntu" jawabnya
"tiap minggu?" tanya dovin dibalas anggukan dari hiro