[❀] CHAPTER 11

842 110 1K
                                    

┏━━━━━━༻❁༺━━━━━━┓
CHAPTER 11
Sisi Buruk
┗━━━━━━༻❁༺━━━━━━┛

❤︎ Song ❤︎
Sadis – Afgan

❀ ̥˚◌──┄┄─ 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝚰𝐍𝐆 ──┄┄ ❀ ̥˚◌

Alvarez melirik sekilas tepat saat Citra tidak sengaja melewati bangku yang dia duduki bersama beberapa anggota inti Revloska di kantin sekolah.

“Percuma sekelas tapi cinta tak terbalas, cuaksss!!” ejek Haruto, begitu paham dengan gelagat Alvarez.

“Kasian, mana masih muda,” tambah Jayden ikut mengejek.

Pernah nggak sih suka sama teman seangkatan tapi cuma bisa diam karna takut di tolak? Itulah yang Alvarez rasakan. Sebenarnya mereka sudah sadar sejak lama bahwa Alvarez menyukai bendahara kelas mereka, Alvarez mendadak menjadi pribadi yang bandel saat berkaitan dengan iuran kelas hanya karena ingin mencari perhatian Citra.

“Pdkt nya hampir satu bulan ujung-ujungnya jadi second choice, yang bener aja, rugi dong!” ujar Alvarez menyindir Haruto secara terang-terangan.

“Gak usah bacot, Res. Aura lo mistis,” balas Haruto melirik sinis.

Obrolan mereka terhenti ketika mendapati kedatangan Galaksi bersama Athena.

“Selamat siang, cantik,” sapa Jayden kepada Athena.

Athena tersenyum dengan mata yang menyipit. Samar-samar ia melirik sejenak ke arah Galaksi yang juga tengah meliriknya tanpa ekspresi apapun.

“Athena gak makan?” tanya Haruto dengan suara yang terdengar sengaja di lembut-lembutkan.

“Udah tadi pas istirahat pertama,” jawab Athena seraya menatap Haruto dengan senyum tipis di wajahnya.

“Udah kenyang atau uang jajannya udah habis? Kalo habis mah gampang, tinggal minta di bayarin sama Haruto,” ujar Jayden diakhiri tawa pelan.

Haruto mengangguk. “Boleh, boleh. Athena mau apa?” tanyanya kemudian.

Tangan Alvarez terangkat untuk memijat pangkal hidungnya. Matanya melirik Galaksi, penasaran dengan reaksi ketuanya yang mulai termakan rencana Haruto dan Jayden untuk membuat cowok itu terbakar api cemburu.

Rencana kedua cowok itu terbilang berhasil. Terbukti kini raut wajah Galaksi sama sekali tidak enak untuk di pandang, karena moodnya sudah dihajar habis-habisan oleh anggotanya sendiri yang tiba-tiba bersikap manis pada Athena.

“Kalo gitu aku boleh nggak minta di beliin kayak yang kamu makan itu?” tanya Athena sembari menunjuk mangkuk bakso milik Haruto. Perempuan itu tidak tahu nama makanannya, tetapi sepertinya sangat menggiurkan lidah.

“Mau bakso? Siap, tuan putri. Gue yang traktir,” balas Haruto dengan senang hati.

Tepat saat Haruto ingin beranjak dari tempat duduknya dan ingin memesankan bakso untuk Athena, Galaksi cepat-cepat bersuara. “Gak usah!”

Perhatian Galaksi kini beralih pada Athena. “Kalo kurang bilang.”

“Apanya?” tanya Athena tidak paham dengan kalimat yang dilontarkan oleh Galaksi.

DUNIA KITA BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang