"Kau yakin terus seperti ini? Menjadi idol yang tidak berguna seperti itu?" Seorang pria dengan kacamata bicara dengan santai sambil memotong steak daging di hadapannya, "dia hanya bisa melakukan itu, tersenyum di depan banyak orang dan menari sampai lelah" siapapun yang mendengar kata-kata itu pasti sadar bahwa Suho sedang di remehkan keluarganya sendiri."Setidaknya aku berusaha sendiri"
"Lihat lagaknya, apa kau pikir idol adalah pekerjaan?"
"Sudah cukup, apa perlu pertengkaran seperti ini? Kita hanya bisa makan bersama dalam sebulan satu kali" nyonya rumah sekaligus ibu dari Kim Suho akhirnya bicara setelah muak dengan permbicaraan alot yang selalu menjadi topik.
"Setidaknya kau harus datang ke pembukaan pameran ibumu Kim Suho"
"Ne abeonim".
Minum teh adalah acara selanjutnya setelah makan siang, sibuk dengan kegiatan masing-masing. Suho memilih masuk ke kamarnya yang selalu nampak rapi meski ditinggal sang penghuni.
Menatap setiap detail benda yang ada di sudut ruangan, bahkan sebuah bingkai foto keluarga yang terpampang besar di atas meja kerjanya.
Beralih ke deretan piala yang ia dapatkan saat masih menjadi pelajar, mungkin Suho memang dari keluarga terpandang, tapi ia berhasil mendapatkan penghargaan berkat kerja kerasnya sendiri.
Pintu kamar terketuk, Suho berpindah duduk di atas tempat tidur seraya menyalakan televisi. "Ini buah applenya"
"Taruh saja dimeja"
"Kau akan terus seperti ini? Ibu hanya ingin yang terbaik untuk keluarga kita"
"Jika ingin terus menceramahi sebaiknya keluar saja, aku akan pergi setelah duduk sebentar" ujar Suho tanpa menatap lawan bicaranya.
"Orang tuaku sangat mendukung mimpiku, bahkan mereka mendaftarkan ku ke akademi menari... aku harus bisa membanggakan mereka yang sudah percaya"
Suho menegakkan posisi duduknya, melihat gadis yang ia temui kemarin sedang dalam wawancara sebuah berita kpop.
"Dia pasti bisa tenang karena mendapat dukungan" gumam Suho mematikkan televisi dan keluar kamar tanpa menyentuh buah apple yang sudah dikupaskan untuknya.
"Yow.. bagaimana pertemuan keluarga tadi" Chanyeol menyapa Suho yang baru kembali ke asrama. "Tidak perlu dibahas"
"Kau harus berlatih kan?" D.O muncul ntah dari mana menepuk bahu Suho yang baru saja ingin berbaring. "Apa selelah itu hanya karena bertemu orang tuamu? Setidaknya kau bisa makan siang bersama mereka"
"Kau yakin bicara seperti itu padaku?" Suho menarik telinga Sehun dengan gemas, "sudahlah, ayo ke ruang latihan.. ada koreo yang perlu kau pelajari lagi" Kai mulai meninggalkan asrama.
Suho dan Kai terus bergerak menatap cermin besar di hadapan mereka, memeriksa setiap detail gerakan. Begitu terus hingga akhirnya Suho berbaring di atas lantai ruang latihan.
Dengan nafas yang berat, "wahh lihat siapa yang datang" ujar Kai bersamaan dengan suara pintu yang terbuka, membuat Suho ikut menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionKetika Idol yang saling jatuh cinta harus merelakan kisah mereka untuk sebuah mimpi