Suho menendang-nendang kosong di dalam selimut hingga para anggota menggeleng melihat sang leader bersikap tak biasa, "bukankah beberapa hari lalu dia selalu diam seperti orang mati?""Ntahlah, sejak semalam dia selalu menyapa setiap orang bahkan dia bicara dengan kupu-kupu" sahut Baekhyun dan membuat seluruh anggota menutup mulut terkejut.
Hari ini ada pemotretan untuk majalah, Suho sudah bersiap dengan wajah ceria dan senyuman mengembang. Ia sudah begitu sejak terakhir bertemu Sinb, jika biasanya malam adalah waktu yang tepat untuk beristirahat saat lelah menjalani serangkaian jadwal, kini malam hari adalah waktu yang ia gunakan untuk mengisi energi dengan bertemu Sinb.
Sinb tidak memiliki ponsel sebelum grup mereka mendapatkan trophy di acara musik, dan hanya malam hari ia bisa bertemu gadis itu.
Teringat beberapa hari lagi akan ada acara awards, dan Gfriend masuk dalam kategori pendatang baru. Suho dengan rajin memberikan vote setiap hari. "Simpan ponsel itu sebelum manager menegur" bisik Sehun, "dia tidak akan menyitanya sementara waktu karena akan ada acara perusahaan uang harus kudatangi"
"Lagi? Kenapa perusahaan itu selalu membuat acara? Apa mereka tidak ada kerjaan" Suho terdiam mendengar anggota lain berbincang, akhir-akhir ini ia seperti dipaksa harus datang ke acara keluarga yang mengharuskannya bersandiwara seakan keluarga sangat harmonis.
Sejak ia menginjakkan kaki sebagai idola, rasanya semua anggota keluara bahkan para pekerja di perusahaan menatapnya dengan dingin. Apa seorang idola begitu tidak pantasnnya?
Lagi-lagi disaat seperti ini ia mengingat Sinb, gadis itu sudah berusaha meski harus berjuang dari agensi kecil. Suho bersemangat, ia tidak mau kalah apalagi dengan berada di naungan agensi besar, ia hanya tinggal berkerja keras di depan kamera.
Suho mengepalkan tangan dengan semangat, "kau mau memukul siapa?" Ledek Kai.
Pemotretan berjalan lancar, Suho bahkan dipuji karena wajahnya terlihat bersih dan mudah di oles riasan. Ia merasa harus menyelesaikan semuanya dengan baik karena akan bertemu Sinb.
Hingga ia mendapatkan pesan singkat dari sang adik, Kim Sunha. Suho bergegas turun ke loby agensi dan sudah melihat lelaki dengan setelan abu. "Ada angin apa kemari?"
"Apa melihat saudara sendiri adalah hal aneh?" Tanya Sunha tersenyum, senyum yang bagi Suho memiliki maksud tersendiri. "Ada masalah apa kali ini?"
"Kau.. apa ibu bertemu dengan seseorang? Seorang gadis"
"Apa maksudmu?"
"Ahh.. sudahlah, kau akan tau besok" Sunha beranjak, "kenapa dia itu?" Gumam Suho melihat jam tangan dan berlari menuju asrama untuk bersiap bertemu Sinb.
"Mau kemana?"
"Olahraga?"
"Olahraga? Kenapa harus memilih pakaian? Kau bukannya mau ke airport dan di foto oleh jurnalis" komen Kyungsoo menatap penamilan Suho sari atas hingga bawah. "Aku juga harus olahraga karena habis makan daging"
"Olahragalah di tempat lain" Suho mempercepat geraknya sebelum ada anggota yang megintili.
"Dia pakai parfum kan tadi?"
"Kenapa harus pakai parfum jika akhirnya berkeringat nanti? Lagipula dia tidak akan bertemu siapa-siapa" Sehun dan Kai kembali pada kesibukan masing-masing setelah Suho pergi.
...
Sinb melabaikan tangan melihat Suho dari kejauhan, mendekatinya dengan santai dan mendapat pelukan hangat sebagai tanda selamat datang. "Apa ada sesuatu?"
"Tidak ada, aku hanya merindukanmu" bisik Suho mengusap kepala Sinb, "aku suka aroma parfum sunbae"
"Parfum? Aku tidak pakaj parfum" lagak Suho melepaskan pelukan yang membuat Sinb tersenyum tipis, tidak menyangka ia akan melihat sisi manis dari lelaki yang kini beralih menggenggam tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionKetika Idol yang saling jatuh cinta harus merelakan kisah mereka untuk sebuah mimpi