Again and Again

207 43 1
                                        


Artikel tentang Kim Suho dengan cepat menyebar, wartawan tidak ingin melewatkan moment langka yang terjadi pada keluarga Kim si pemilik perusahaan besar.

Keluarga yang biasanya terasa dingin kini perlahan mulai menghangat selayaknya keluarga bahagia pada umumnya, tentu alasannya adalah agar terlihat baik di dalam foto yang akan mempengaruhi reputasi perusahaan.

Suho ikut tersenyun lebar seakan ia sedang bersama para member untuk jumpa fans, ia sudah terbiasa melakukan itu dan untuk bersandiwara di depan wartawan bersama keluarga bukanlah hal sulit.

Wawancara singkat dimulai, Suho banyak diam karena bukan ranahnya untuk angkat bicara. Lagi pula ini adalah acara seni milik ibunya, beberapa kali Suho hanya bisa menghela nafas kecil mencoba untuk tidak terlihat mencolok. Hari ini adalah panggung milik ibunya, semua pandangan harus tertuju pada sang pemilik acara.

Pertanyaan lain kini terlontar padanya tiba-tiba, "bagaimana rasanya menjadi idola disaat dirimu sendiri adalah konglomerat" tatapan tertuju pada Suho yang membuat suara jepretan kamera terhenti sesaat. "Aku.."

"Dia sangat baik saat menyanyi dan menari, keluarga tidak memiliki masalah apapun tentang itu. Jadi tolong tanyakan hal yang berkaitan tentang acara ini saja" potong Kim Sunha dengan tegas sambil tersenyum, mengalihkan pandangan yang tadinya tertuju pada Suho.

Waktu di pameran terasa begitu lambat, padahal ia hanya beberapa jam berada disana. Suho memainkan ponselnya dan menemukan beberapa artikel tentang fanmeeting di jalanan yang dingin, tentu ada foto Sinb disana.

"Agensi harus memberikan mereka padding yang lebih tebal" gumam Suho terus menscroll ponsel, "padding? Kau kedinginan?"

"Ani hyung, aku hanya bicara sendiri" jawab Suho pada manager yang kini menyupirinya.

Sesampainya di agensi, Suho berpapasan dengan beberapa anggota junior yang sepertinya akan melakukan perform. Terlihat jelas karena pakaian yang cukup minim.

Ia teringat grup junior yang melakukan fanmeeting tadi, dari beberapa foto yang diambil wartawan tentu terlihat jelas bahwa gadis-gadis itu kedinginan. Apalagi Sinb dan salah satu member tidak mengenakan luaran, hanya tubuh yang di lapisi pakaian perform.

Sontak Suho menghentikkan langkah dan berbalik memberikan coatnya pada Irene, "kau bisa sakit karena dingin, sebaiknya katakan pada member lainnya untuk pakai luaran yang lebih hangat" Suho kembali berjalan berlawanan arah setelah bicara singkat.

"Mwoya? Eonni diam-diam dekat dengannya?" Tanya Wendy jahil, "tidak.. lagipula dia memberikan ini hanya karena aku sendiri yang berpakaian ketat"

"Aku tidak menyangka senior itu cukup perhatian"

"Yah, memang perhatian.. tapi hanya kepada Irene eonni" Yeri tertawa puas, "hei.." Irene menatap coat yang diberikan Suho dengan senyum tipisnya.

Malam tiba, usai berlatih beberapa lagu senior yang satu label dengannya, Suho keluar dari gedung menuju sungai han.

Menikmati beberapa malam terakhir sebelum akhirnya musim dingin berakhir, sebuay taxi melintas dan ia memutuskan untuk menaiki kendaraan umum tersebut agar lebih cepat.

Suho duduk di bangku taman sembari melihat sekeliling, sangat sepi. Tidak ada satupun manusia yang lewat di depannya, hanya ada angin malam yang terus mengganggunya.

"Eoh, anyyeonghasseo" Suho tertegun sambil tersenyum melihat siapa yang datang menghampiri, "wahh.. kita bertemu lagi"

"Sepertinya begitu"

"Kau tidak kedinginan?"

"Ne? Ahhh ~ aku sengaja tidak pake padding agar lebih leluasa berlari"

"Mau kutemani?" Tawar Suho mengenakkan kembali topinya, "tidak per..."

"Yang sampai terakhir harus membelikan sosis" sahut Suho yang sudah berlari kecil terlebih dahulu.

Nafas berat mereka bergantian terdengar, Sinb cukup mahir berkeliling dengan berlari kecil. Berbeda dengan Suho yang sudah lama tidak melakukannya sejak debut.

Suho melemparkan sosis pads Sinb yang masih terengah, kini wajah gadis itu terperangah menatap Suho dengan bingung. "Sebuah sosis tidak akan membuatmu gendut, kau harus berterimakasih karena aku berhasil mendapatkan sosis itu dari kamar Sehun"

"Sehun? Oh Sehun?"

"Weo? Kau suka padanya?"

"Memang siapa yang tidak suka lelaki tampan" kata Sinb tersenyum malu, "tampan? Sehun tampan katamu?" Suho merebut kembali sosis yang telah di buka oleh Sinb.

" sunbae"

"Aku lapar, kau beli sosis sendiri saja" Suho kembali berjalan menuju jalan keluar untuk kembali ke asrama. "Lain kali pakai pakaian yang layak saat keluar, kau ini rookie jadi jangan sampai sakit" tambah Suho sebelum akhirnya dia benar-benar pergi.

Suho memasuki kamar Sehun yang tengah mengoles wajah dengan krim, "yak!"

"Mwo? Weo?"

"Kau itu tidak tampan dan berhenti memakai krimku" ketus Suho merampas wadah yang tengah di pegang Sehun, "hyung!! mwoyaa!!".

"Aku juga tampan, hanya saja aku lebih tua dibanding Sehun" Suho bercermin menatap bayangan dirinya sembari menyentuh-nyentuh kulit wajah yang dingin karena angin malam.
...

Sinb sudah ada di sungai Han untuk sekedar berlari kecil setelah pemanasan, dari kejauhan ia melihat Suho yang duduk di bangku taman dengan sikap waspada seperti mencari sesuatu.

"Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi?"

Ia berniat menghindar, tapi pada akhirnya Sinb menyapa dengan singkat. Siapa sangka lelaki itu ikut berlari di sekitar sungai han dengannya.

Siapapun akan melihat bahwa Suho sangat kelelahan, Sinb sejak awal memang berlari kecil tidak membalap Suho. Menurutnya itu adalah salah satu sikap menghormati, dengan membiarkan seniornya terlebih dahulu.

"Sebuah sosis tidak akan membuatmu gendut, kau harus berterimakasih karena aku berhasil mendapatkan sosis itu dari kamar Sehun" jelas Suho setelah melemparkan sebungkus sosis ke pangkuannya.

"Sehun? Oh Sehun?"

"Weo? Kau suka padanya?"

"Memang siapa yang tidak suka lelaki tampan"

"tampan? Sehun tampan katamu?" Suho berdecak merebut kembali sosis yang telah ia buka bagian atasnya.

" sunbae" rengek Sinb kesal.

"Aku lapar, kau beli sosis sendiri saja" Suho bangkit dari duduk dan mulai berjalan menjauhinya tanpa mengucapkan selamat tinggal.

"Lain kali pakai pakaian yang layak saat keluar, kau ini rookie jadi jangan sampai sakit" tambahnya hingga akhirnya Suho benar-benar pergi dengan sosis yang tadinya untuk Sinb.

"Apa semua senior begitu? Tapi untunglah aku tidak makan camilan malam ini" Sinb kembali melanjutkan kegiatan lari malamnya sebelum beristirahat.











.
.
.
.
.
.
.
TBC

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang