Suho menatap layar ponsel setelah artikel comeback Gfriend rilis, sudah musim panas tapi ia belum bisa meluluhkan hati gadis yang saat ini pun masih ada di dalam kepalanya.Beberapa artikel yang bersifat positif, selain itu Suho hanya bisa memeperhatikan Sinb dari kejauhan. Perlahan grup dari agensi bawah tanah tersebut mulai menaiki tangga lagu dan hampir setiap tempat memutar lagu yang sangat menggambarkan musim panas.
Dengan earphone hampir setiap hari ia memutar lagu grup tersebut hanya karena ingin mendengar suara Sinb, untuk beberapa orang mungkin sedikit aneh karena tanpa di duga ia bisa dengan cepat jatuh hati pada gadis yang bahkan tidak ia kenal sebelumnya.
Dari banyaknya gadis yang dekat termasuk dari
masa sekolah, meski Sinb bukan cinta pertamanya, tapi perasaannya terasa sangat nyata. Ia yakin apa yang dikatakan gadis itu saat di sungai han adalah salah.
"Oppa..." suara yang tak asing, dan benar saja ada Sinb di salah satu ruangan. Suho mengintip dari celah pintu yang terbuka sedikit. Salah satu member bangtan sedang berbincang dengannya, tapi Suho hanya bisa mendengar samar.
"Ternyata benar bahwa hubungan agensi Sinb dan agensi bangtan cukup dekat" gumam Suho bersamaan dengan pintu yang terbuka. Sontak membuatnya membungkuk seakan membenarkan tali sepatu.
"Eoh, hyung" sapa Taehyung melambaikan tangan, "annyeong.."
"Sedang apa?"
"Aku akan ke ruang tunggu MC, kau sendiri?" Suho mencoba tetap tenang meski Sinb terus menatapnya, sorotan mata yang sangat terasa. "Sinb..."
"Ah aku terburu-buru, senang melihatmu setelah sekian lama" Suho menepuk lengan Taehyung dengan pandangan mata tertuju pada Sinb, dan berlalu meninggalkan ruangan mereka.
"Yah.. senang melihatnya setelah sekian lama" gumam Suho menghela nafas panjang melewati lorong ruang tunggu.
Bayangan Sinb yang memanggil Taehyung dengan sebutan oppa mengganggunya hingga hari berganti dan begitupun setelahnya.
"Oppa ~"
"Yakk!!" Bentak Suho, "weoo??"
"Jangan ada yang panggil oppa, lebih baik sunbae" jelas Suho membuat Kai dan Yeri bertukar pandang. "Untuk apa memanggil seperti itu padahal kita sudah kenal lama?" Komen Yeri menambah fantasi Suho akan hubungan Sinb dan Taehyung.
"Hubungan lama? Aku sudah enam bulan mengenalnya, apa itu sudah cukup lama untuk dipanggil oppa?" Suho bicara pada dirinya sendiri dan berjalan menuju ruang latihan, "mau kukenalkan dia pada psikiater?"
"Tidak, psikiaterpun tidak akan mempan untuknya" jawab Kai menggeleng.
...
Sinb menyeka keringatnya setelah berkeliling beberapa kali, masa promosi akan segera berakhir dan ia harus tetap menjaga tubuh meski dalam tahap diet. Sudah cukup lama ia tidak makan ramyun, terakhir kali adalah di kamar mandi ruang siaran dengan Eunha.
"Aku sudah tidak tahan lagi" Sinb menoleh melihat Suho yang muncul dari semak-semak, "sunbae.."
"Geuman!! Jangan katakan itu..." Suho sedikit sensitif sengan panggilan tersebut. "Kau!! Apa kau senang aku tidak datang kemari?"
"Kenapa aku harus begitu?"
"Bogoshippeo" Sinb tersedak dengan kata-kata Suho yang berhasil mengejutkannya, "aku tidak bisa terus menerus bersembunyi di belakang sana.." Sinb mengikuti kemana telunjuk Suho tertuju.
"Selama ini..."
"Aku tau, selama ini sunbae menghindar agar aku tidak melihat kan?" Sinb menahan senyum gelinya mengingat beberapa kali Suho seakan menyamar dengan penampilan yang mencolok baginya.
Seketika ia mengingat bagaimana perhatiannya Suho saat di acara perusahaan beberapa bulan lalu, bahkan hanya melihat punggung tangannya membuat Sinb terbayang bagaimana sikap Suho padanya.
Kini lelaki itu ada dihadapannya setelah sekian lama hanya menatap dari jauh, keraguan yang masih tersisa seketika sirna perlahan melihat betapa manisnya senior yang biasa hanya dikagumi dari balik layar.
"Apa pertanyaan itu masih berlaku?" Kini gantian Suho yang menatap dengan terkejut, "pertanyaan?"
"Sudah lupa? Baiklah, sebaiknya aku kembali berolahraga" Suho menahan Sinb dan menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukannya, dengan erat seakan tidak ada hari esok. Seakan semua akan berakhir saat matahari terbit.
"Ramyeon meokgogallae?" Tanya Suho mengenggam kedua lengan Sinb sambil tersenyum, "aku ada jadwal besok"
"Ini hari pertama kan? Setidaknya hibur aku setelah sakit hati yang kau berikan"
"Sakit hati? Memang apa yang kulakukan?"
"Banyak, saking banyaknya aku sampai lupa" Suho menurunkan genggamannya dengan menyelipkan jemari di sela-sela jari mungil Sinb.
Suho dengan mahir membuat ramyun di dalam mini market dengan Sinb yang menunggu di luar sambil melambaikan tangan. Rasanya seperti mimpi mengingat butuh waktu lama untuk bisa di titik ini.
"Oppa" Suho tersenyum, "eoh..." kini wajahnya berubah datar ketika Sinb memberi isyarat untuk bersembunyi karena ada Jungkook di dekatnya.
"Rasanya aku ingin mengumpat" gumam Suho masuk kembali ke dalam mini market, "maaf, apa aku boleh bersembunyi di dalam kulkas sebentar? Ada orang yang harus kuhindari"
"Silahkan".
Sinb dan Jungkook masuk untuk membeli minuman, sementara Suho mengamati dari balik celah kulkas dengan terus mengomel dalam hati.
"Aku akan ada jadwal di luar kota, semangati" ujar Jungkook pada Sinb, "fighting oppa" mendengar itu spontan membuat Jungkook mengusap kepala Sinb dengan lembut.
Suho dengan spontan pula menendang paket berisi minuman hingga Sinb harus mengalihkan pandangan Jungkook yang terkejut. "Apa kau dengar sesuatu? Seperti barang jatuh"
"Aku tidak.. tidak dengar apa-apa, sebaiknya cepat bayar itu dan kita duduk diluar" Sinb mendorong punggu Jungkook keluar mini market.
Satu jam berlalu, Sinb terus menatap jam tangannya dan sesekali melirik ke dalam bangunan mini market. Suho masih ada disana.
"Apa kau ada janji? Kenapa terus melihat jam?" Jungkook meneguk minumannya, "pulanglah, aku akan berlari sebentar"
"Ayo sama-sama, sudah larut dan aku harus mengantarmu" Jungkook menggoda, "berhentilah menjadi sok keren, kau itu hanya anak bayi"
"Aku ini lebih tua, dasar tidak sopan"
"Sudahlah, sana pergi" usirnya mulai berlari kecil, "arasseo, hati-hati dalam perjalanan pulang. Setidaknya kabari lewat email" Jungkook mengusap kepala Sinb lagi dan melambaikan tangan.
Dirasa sudah cukup jauh, Sinb dengan cepat masuk ke dalam mini market dan menuju pendingin minuman setelah ijin dengan penjaga kasir.
Suho ada disana, terduduk memeluk lutut kedinginan. Sinb dengan panik mendekat dan menyentuh kedua pipi Suho yang sangat dingin. Dengan perlahan Sinb menatap wajah kelelahan itu.
Ia tau bahwa saat ini EXO sedang sibuk persiapam album baru, meski akan rilis 2 bulan lagi tapi prosesnya sudah dimulai perlahan. "Pasti lelah kan? Aku hanya belum yakin dengan semua ini, bagaimana bisa suka padaku yang seperti ini? Aku hanya idola dari agensi kecil yang.."
"Apa sudah selesai bicaranya?" Suho perlahan membuka matanya, "Sunbae.."
"Kau sangat istimewa, jika tidak untuk apa aku melalui banyak hal hanya untuk bertemu denganmu. Aku bahkan memarahi anggota yang mengingatkanku padamu" Suho bicara lirih karena kedinginan.
"Sebaiknya kita keluar"
"Sebelum itu, berjanjilah bahwa kau akan selalu percaya dan yakin hanya padaku.. kau tidak akan.."
"Sunbae.. saranghae.."
"Mwo?"
"Sa - rang - hae" eja Sinb tersenyum geli.
.
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionKetika Idol yang saling jatuh cinta harus merelakan kisah mereka untuk sebuah mimpi