Again

218 42 0
                                    


"Kau makan ramyun semalam?" Tanya Sowon yang sedang menata rambutnya, "tidak"

"Wajahmu membengkak, jangan bohong. Kau pasti makan mie sendirian kan?" Eunha menyenggol lengan Sinb, "manager sudah memanggil" ujar Yuju yang pergi lebih dulu meninggalkan asrama.

Sinb menatap cermin dan menyentuh pipinya, wajahnya memang terasa membengkak. Ia memang jarang menangis, tapi sekalinya menangis wajahnya membesar melebihi Yerin yang telah memakan ramyun.

"Dul set"

"Annyeonghasseo yeojachingu imnida"

"Annyeonghasseo yeojachingu imnida"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Apa yang akan kau lakukan saat seseorang menangis?"

"Aish kamchagia, hyung ~ "

"Jawab pertanyaanku"

"Kenapa? Kau membuat seseorang menangis? Sekarang gadis mana yang kau ganggu"

"Yak!" Suho memukul kepala Sehun yang terus bercanda dengannya, "kenapa memukul kepalaku terus!!!"

"Ah sudahlah, aku yang salah karena bertanya pada anak bayi sepertimu" Suho meninggalkan Sehun yang sedang memasuh wajah, "mwoya? Hyung itu mungkin sudah gila".

Suho menuju ruang latihan sendirian karena hari ini adalah hari bebas mereka, tapi tidak tau mau kemana.

"Annyeonghasseo" sapa Seulgi diikuti Irene yang membungkuk, "kalian mau kemana?"

"Ke kamar mandi"

"Kenapa? Mau ikut?"

"Ha ha lucu sekali, apa kau bisa berguyon sekarang?" Ledek Suho pada Irene, "ayo, jangan hiraukan orang itu"

"Orang itu? Yak!!" Kesal Suho bedecak.

Ponsel di dalam kantung jaketnya bergetar singkat, pesan dari ibu yang mengingatkan acara pembukaan pameran seni.

Suho menghela nafas, mengusap keningnya sembari menimbang akan pergi atau tidak. Langkahnya sangat berat, tapi ia tidak ada kegiatan dan hanya berdiam diri di asrama hanya membuatnya bosan.

Terlebih dengan para member yang bersuara ramai, ia sudah lelah mendengar celotehan panjang para adik yang setiap hari memenuhi lubang telinganya.

Pesan singkat lainnya datang, Suho akhirnya memutuskan untuk datang dengan pakaian formal.

Setelah mendapat ijin dari manager, Suho melaju menuju sebuah tempat di area ramai ibu kota yang selalu padat dengan pekerja kantoran.

Untuknya, mungkin lebih menyenangkan dan tenang ketika menjalani hidup sebagai orang biasa tanpa tekanan dan nama baik seorang Kim Sunho pemilik perusahaan besar.

Suho menatap sebuah van besar di dekat lokasi, ia tidak menyangka akan ada mobil sebuah grup di acara ibunya.

Betapa mengejutkannya ia saat bola matanya tanpa sengaja mendapati gadis semalam yang baru saja ia temui di sungai han.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang