Mungkin kata orang kamu bukan laki-laki yang baik, tapi mereka belum kenal baik seperti apa kamu sebenarnya.
- Gratitude -
•
•
•
Gemara kini tengah berdiam diri di kamarnya, dari kemarin dia mendiami Ares yang sudah ingkar dengan janjinya sendiri. Sebetulnya dia sudah menjelaskan alasannya, tapi tetap saja Gemara masih marah dengannya. Karena ia dengan seenaknya membatalkannya begitu saja, padahal ia sudah rapih dengan pakaiannya. Sampai sekarang ia belum membalas atau bahkan berniat mengangkat telfon dari pacarnya itu.
"Kalo anak itu chat, atau telfon sekali lagi. Aku bakalan balas dan angkat! Kasihan juga Ares." Sesekali Gemara melirik kearah handphonenya yang masih mengalunkan lagu.
"Kenapa belum ada notif dari Ares?!" Ia lalu melirik kearah jam dinding yang ada dikamarnya.
"Sudah siang, biasanya Ares udah bangun. Kenapa belum ada tanda-tanda dia menghubungiku lagi?!"
"Aarghh!! I hate you, Areska! Katanya kangen, tapi dia bahkan engga chat aku. Cih! Pembohong!" Gerutu gadis itu sambil melipat tangannya didada.
"Aku juga kangen, tapi gengsi buat chat duluan. Engga! Harus tahan! Pokonya harus dia yang mengawali, walaupun aku belum ada balas chat dia dari kemarin sih. Bodoamat!"
"Ares ayo chat lagi!!" Kini ia menatap nanar handphonenya yang masih dengan keadaan sebelumnya, meskipun sudah berganti lagu.
"Kak, kakaaaaakk!!" Teriakan dari sang mama membuat Gemara terlonjak kaget, lalu mendengus kesal.
"Apaan sih?! Kaget!" Setelah mendumel sendiri, ia pun bergegas menghampiri orang tuanya.
"Bisa engga sih, kalo manggil tuh jangan pake teriak gitu, Ma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝙸𝙼𝙿 𝙵𝙾𝚁 𝚈𝙾𝚄 (JAERI)
Teen FictionHanya kisah random antara dua insan tuhan yang disatukan dalam sebuah hubungan. Jangan berharap cerita ini sesuai ekspektasi kalian, karena cerita ini hanya sebatas pemikiran yang melintas dikepala. Tapi serius, ini adalah khayalan yang terkadang in...