Pertemuan kita adalah rencana yang sudah tuhan gariskan, lalu tinggal kita yang meneruskan. Mau berlanjut atau berhenti sebelum memulai.
- Agust -
•
•
•Ares kini tengah duduk termenung didepan jendela, entah apa yang laki-laki itu pikirkan. Dia juga sesekali mengacak-acak rambutnya, hingga seperti seorang gembel yang sering terlihat dipinggiran jalan raya.
"Harus sekarang! eh engga. Malam ini? Betul! saya engga mau menyia-nyiakan waktu lagi, atau dia akan benar-benar pergi dengan orang lain. Tapi bagaimana caranya? Ck!" Dia terus saja mengulang-ulang ucapannya, hingga suara dari sang ibu membuatnya terlonjak kaget.
"Astaga!! Ska! Apa-apaan ini?!" Teriak si ibu yang melihat anak sulungnya yang sudah berubah seperti orang gila dengan keadaan rambut serta pakaian yang sudah tidak rapih lagi, berbeda dengan anaknya yang masih menetralkan detak jantungnya karena teriakan yang tiba-tiba.
"Jangan panggil Ska, kenapa sih Bu?! Panggil yang lengkap gitu, Ska Ska macam genre musik aja." Setelah mengatakannya, dia pun beranjak masuk kedalam kamar. Sang ibu hanya menggelengkan kepala dengan tingkah si anak.
***
Lantas beda lagi dengan Gemara yang sedang sibuk memikirkan rumus fisika, soal-soal yang ada didepannya kini semakin membuatnya pusing dan lapar.
"Gurunya nyebelin banget! Masa tiap hari ngitungin yang engga penting gini. Lama-lama aku stress kalo disuruh ngitung terus ini mah, eh btw hp aku koq sepi yah? Tumben manusia kutub engga chat, apa aku chat duluan aja kali yah? Eh jangan! Ngapain juga aku harus chat dulu, dimana-mana cowok dulu dong yang chat." Akhirnya gadis itu memutuskan untuk melanjutkan soal-soal yang sebenarnya tinggal sebentar lagi dia selesaikan.
"Akhirnya selesai juga!" Gemara teriak sambil merenggangkan otot-otot tangan serta lehernya. "Koq kangen sih sama Ares." Lanjutnya setelah ia melihat handphonenya tak kunjung mendapatkan notif dari laki-laki yang tengah dekat dengannya.
Setelah membaca chat terakhir yang Ares kirim, tentu membuat Gemara kembali bertanya-tanya. Namun, dia berusaha untuk membuang pikiran yang terlintas dibenaknya.
***
Hingga sore hari pun, Ares masih terlihat memikirkan cara agar semuanya berjalan sesuai dengan yang direncanakan. menjeda pertemuan dan komunikasi dengan Gemara untuk hari ini, demi kelangsungan hubungan diantara mereka berdua.
Dia juga sudah membeli semua yang ia butuhkan, namun saat dicek ulang. Ia merasa apa yang sedang Ares lakukan bukan seperti dirinya, ini semua karena dia mengikuti cara-cara seperti diartikel yang dia baca.
"Sial! Ini bukan saya banget! Menye-menye sekali, lebih baik ini saya simpan. Kalo tiba-tiba saya bawa sebanyak ini, dan melakukan hal-hal yang seperti di artikel pasti Gemara akan menertawakan saya atau paling parah dia ilfil dengan saya." Begitulah kira-kira laki-laki yang tengah mengoceh sendiri sambil terus mantap kearah barang-barang yang sudah ia beli barusan.
"Baiklah kita ulang rencana! lagipula ini terlalu ribet jika saya membawa ini semua." Sambil memikirkan ulang rencana yang pas untuk nanti malam, ia pun memilih mandi terlebih dahulu sambil memikirkan sesuatu yang simpel dan tidak terlalu ribet untuknya.•
•
•
SIMP FOR YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝙸𝙼𝙿 𝙵𝙾𝚁 𝚈𝙾𝚄 (JAERI)
Teen FictionHanya kisah random antara dua insan tuhan yang disatukan dalam sebuah hubungan. Jangan berharap cerita ini sesuai ekspektasi kalian, karena cerita ini hanya sebatas pemikiran yang melintas dikepala. Tapi serius, ini adalah khayalan yang terkadang in...