Ceritanya lebih ke misteri dari pada romence, tapi lumayan dapet momen sih hehe, happy reading moga suka yaa😸😸
***
Malam itu, malam dimana Ashel akan mengutuki dirinya berharap waktu dapat diulang. Malam itu malam yang sepi, tak terdengar suara motor atau mobil berlalu-lalang di depan rumah miliknya. Ashel seorang photograper ternama di kotanya yang selalu merasa penasaran dan memotret setiap objek yang membuatnya merasa terpana. Malam itu Ashel berada di garasi miliknya yang terbuka. Hawa dingin dan mencekam dapat ia rasakan namun malam yang gelap tidak membuatnya gentar untuk mengambil beberapa gambar. Ashel ingin mengubah tema objek yang biasa ia tangkap. Ini pertama kalinya Ashel mencoba tema yang lebih gelap, biasanya Ashel akan mengambil gambar-gambar yang terang. Ashel sedikit takut terutama jam yang menunjukkan hampir tengah malam.
Dengan jari lentiknya ia menekan tombol potret sembari membenarkan lensa kamera. Ashel fokus dengan gambar yang akan di pajang di galeri seni khususnya di tempat photograper.
Sudah satu jam Ashel menjepret dan mengotak-atik kameranya itu. Hasil yang Ashel tangkap lumayan memuaskan. Ashel melihat jam yang terduduk tapih di pergelangan tangannya. Ashel yang merasa tidak ada lagi yang menarik untuk di foto memutuskan untuk pergi ke kamar.
Ashel memasukkan kartu memori kameranya ke dalam komputer miliknya. Ashel sangat puas dengan jepretannya jika di lihat lebih lagi. Namun ada satu gambar yang membuatnya janggal. Gambar itu merupakan gambar pepohonan yang ada di depan rumah Ashel, namun dapat di lihat gambar itu ada seseorang yang tengah memerhatikan kamera milik Ashel, lebih tepatnya ia memerhatikan Ashel.
Ashel sedikit panik terutama dia merupakan pribadi yang overthinking. Mencoba menenangkan dirinya ia memutuskan untuk tidur, namun Ashel tak bisa tidur dengan nyenyak seperti biasa Ashel merasa bahwa ada yang memperhatikannya sedari tadi.
"Ah mungkin gara-gara liat gambar tadi jadi gak bisa tidur palingan itu orang yang kebetulan lewat" pikir Ashel akhirnya ia mematikan lampu dan menarik selimut.
Jam menunjukkan pukul jam 4 pagi dengan tiba-tiba Ashel terbangun dari tidurnya. Jarang sekali Ashel bangun jam segini biasanya ia akan bangun sekitar jam 10 lebih. Ashel dapat mendengar dengan jelas ada seseorang yang sedang berjalan di selasar depan kamarnya. Ashel yang ketakutan segera memeriksa apakah ia sudah mengunci pintunya dengan benar. Kini Ashel mendengar lagi ada yang baru saja berdiri dari kursi kulit miliknya. Ashel takut namun ia mencoba menghiraukan dan kembali tidur.
Ashel terbangun jam 11 siang dapat di lihat matanya yang sedikit menghitam. Ashel sebenarnya ragu untuk keluar dari kamarnya namun dengan sisa keberaniannya ia mencoba menarik gagang pintu itu. Ashel keluar perlahan dengan pedang berada di tangan. Dengan posisi siaga ia memerhatikan sekeliling melihat apakah ada benda yang hilang atau tidak. Ashel heran apakah yang ia dengar tadi hanya hayalannya saja?
Ashel yang merasa kondisi baik-baik saja memutuskan pergi ke dapur untuk sarapan. Meja makan bersih tertata rapih dan tak ada piring kotor di wastafel, Ashel melihat dengan heran dia sedikit lupa apakah dia sudah membersihkan dapurnya atau belum. Namun dengan ketidakpedulian Ashel akhirnya ia mengambil roti dan susu untuk sarapan.
"Bukan kah ini menyenangkan? Aku dapat mengawasi mu setiap saat"
Oi oi oi
Cerita baruu untuk para readers tercinta 🏃🏃
Im back dengan cerita yang agak prik sebenarnya wkwk, tapi apa susah nya nulis dlu? Haha.
Btw ini ceritanya bakal singkat ygy, cm. 12 bab doang😸😸
Tinggalkan ⭐⭐ biar saya semangat update 😽😽
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Painting (DelShel) [END]✅
NouvellesOrang bilang jika kekasihmu adalah seorang seniman maka kamu akan hidup selamanya di karya itu. Karya yang cantik dengan elokan badan di lukisan membuat Ashel terlihat indah di lukisan itu. Karya buatan kekasih hatinya yang memiliki banyak makna yan...