Nerd Girl | WinRina√√

10

Selamat membaca😀~~~

Winter bertahan dan menyerang balik pria yang saat ini tengah berhadapan denganya, merasa tidak terima karena diskors dan dikeluarkan dari sekolah jeno semakin dendam dan benci dengan sosok winter.

"berani-berani nya lo laporin gw, lo mulai tengil ya!, gw bersumpah bakal bales lo suatu saat nanti, entah itu sama temen-temen lo, ataupun sama karina!" jeno tersenyum sinis saat berhasil memukul winter.

Winter yang mendengar nama teman dan juga kekasihnya menjadi ancaman ia bangkit dan menatap jeno dengan tatapan marah?.

"selama ini gw udah sabar sama lo.....lo boleh kasar sama gw, tapi lo jangan pernah kasar sama cewek gw!, gw diem bukan berarti gw takut." amarah winter mulai meluap karena jeno benar-benar memancing emosinya.

Winter tidak peduli jika lukanya akan bertambah, beruntungnya karena jeno sudah dikeluarkan dari sekolah, lega rasanya karna jeno tidak akan bisa menyentuh karina lagi, tapi itu bukan berarti dia tidak bisa mencelakai karina secara diam-diam diluar sana.

"ck, lo berani sama gw?" jeno tersenyum meremehkan.

"siapa yang bilang gw takut.....secara nggak langsung lo udah kalah, dikeluarin dari sekolah, nggak bisa dapetin karina, dan mungkin lo bakal diusir dari rumah., dan lo bilang gw takut??? Ck, sedikitpun nggak ada rasa takut dalam diri gw!"

Ucapan winter memancing emosi jeno, winter balik menyerang jeno dan memukulnya hingga jeno jatuh tak berdaya. Jeno meludahkan darah dari mulutnya dan menatap winter.

Winter berlutut untuk menyamai tingginya dengan jeno.

"gw selalu berusaha buat hormat sama senior-senior gw, mungkin dulu gw ditindas, dulu gw culun, dulu gw kutu buku seperti yang lo bilang....tapi itu semua bukan berarti gw nggak bisa marah, kesabaran gw ada batasanya dan lo satu-satunya orang yang bikin gw kehabisan kesabaran...inget, jangan pernah lo sentuh karina lagi, lo hanya masa lalu dia!"

Winter bangkit dan menaiki kendaraanya, menancapkan gas meninggalkan jeno yang masih terduduk dijalanan.

"kurang ajar tu bocah!" gerutu jeno saat winter sudah pergi.

~~~~~

Winter merebahkan diri dikamarnya setelah bertemu dan bertarung dengan jeno. Ia bertemu jeno lagi setelah ia pulang dari tempat kerja. Ia membuka ponsel dan segera menghubungi karina, tidak ingin membuat wanitanya khawatir lagi.

"nggak mungkin gw biarin karina kesini sendirian malem-malem." ujar winter dengan gelisah setelah ia bertukar kabar lewat telefon dengan karina.

Karina ingin datang menemui winter dirumahnya, karina juga melarang winter untuk menjemputnya karena dia akan kerumah winter menggunakan taxi, mengingat ini sudah malam winter sempat memaksa ingin menjemput karina saat itu juga, tapi mendengar karina mengucapkan suara dengan tegas membuat nyali winter menciut untuk berargument lagi. Alhasil ia membiarkan karina datang kerumahnya menggunakan taxi.

Ia menunggu kedatangan kekasihnya diruang tengah dengan tenang, berharap karina baik-baik saja dan sampai pada tujuan dengan selamat.

10 menit setelah winter menunggu, pintu rumah diketuk oleh seseorang dari luar dan winter yakin jika itu karina. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan untuk membuka pintu.

Benar dugaanya, karina datang dan langsung memeluk tubuh winter dengan erat. Karina khawatir saat winter mengucapkan jika dirinya bertemu dengan jeno lagi.

"kak karin ayo masuk dulu, diluar dingin." winter membawa karina masuk kedalam dengan posisi tetap berpelukan.

"kak, harus banget gini teruss?" ujar winter saat dirinya dan karina sudah berada diruang tengah.