- 09 -

7.5K 652 9
                                    

07:23 -

"Kak Markkk!"

Mark mengerutkan keningnya saat seseorang tiba-tiba memanggil namanya dengan cukup manja, lalu dia mengalihkan pandangannya dan berakhir kedua sudut bibirnya terangkat full senyum.

Mark tak bisa memungkiri kalau sudah tiga hari dia merasa gundah karena tak mendengarkan suara Haechan. Tapi, Mark belum mencintai Haechan. Merindukan seseorang bukan berarti mencintai, kan?

"Kak Mark kangen gue gak?!" tanya Haechan sambil tersenyum lebar.

Mark rolling eyes.

"Nggak. Seneng malah lo gak dateng, gak ada yang jahilin gue," jawab Mark datar.

"Loh! Lo gak rindu sama gue, kak?!" tanya Haechan kesal.

"Nggak," jawab Haechan.

Haechan mendengkus.

"Ck! Sok! Sok banget gak suka sama gue!" kesal Haechan.

Haechan mendekati Mark, lalu duduk di samping Mark.

"Kak Mark."

"Hum..."

"Gue suka sama lo."

"Gue enggak."

"Makanya, suka sama gue, ya?"

"Perasaan seseorang gak bisa dipaksakan."

"Jadi, kapan kak Mark cinta sama gue?"

"Gak tahu."

"..."

Haechan menghela napas panjang.

"Gini yah rasanya cinta? Bang Dery bilang, cinta itu lebih manis dari pada makanan manis. Tapi, kok malah nyesek," tanya Haechan bergumam.

Mark tak sengaja mendengarkan gumaman Haechan, lalu beralih untuk melirik Haechan.

"Lo pertama kali jatuh cinta?" tanya Mark ragu.

Haechan mengangguk cepat sebagai jawaban.

"Pertama kali!" jawab Haechan sambil tersenyum lebar.

"Anyway, lo tadi bilang Bang Dery. Bang Dery? Who is Hendery to you?" tanya Mark penasaran.

"Hendery mah Abang gue, Kak. Kemarin yang ngaku tunangan itu cuma bohongan karena dia mau buat lo marah," jelas Haechan menjawab.

"Tapi, gue gak marah tuh walau Hendery bilang lo tunangan dia atau bukan," jawab Mark santai.

Haechan mendengkus kesal.

Saat Haechan misuh-misuh kesal, tiba-tiba saja dia teringat akan sesuatu.

"Kak Mark!"

"Hum?"

"Gue diterima di klub basket, kan?!"

"Mau gue tolak pun, lo tetap bebal!"

"Yuhuuu! Jadi, diterima, kan?!"

"Hum..."

Muach!

Ciuman tiba-tiba Haechan layangkan pada pipi Mark, membuat Mark membulatkan matanya dengan kaget.

"Thank you so much mas crush!" seru Haechan sambil tersenyum lebar ke arah Mark.

Mark tersenyum tipis, lalu mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Jadi, tolong jelasin, kapan pertemuan klub nya?! Gue gak sabar buat latihan loh!" seru Haechan sambil menyengir kuda.

Pawang OSIS | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang