4

4.3K 238 2
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

"Riiin" Kayafa keluar dari kamarnya sambil membawa secarik kertas sambil memanggil teman seapartemennya tersebut.

"Apa bawell."Balas sang empu yang di panggil wanita yang lebih pendek darinya ini.

"Nih gua udah buat rules-rulesnyaa." Ujarnya menghiraukan jawaban Rin barusan Kayafa melihatkan kertas yang Ia tulis semalam kepada Rin.

"Mana?" Tanyanya.

Rin melihat kertas tersebut dengan seksama sambil menopang dagunya "Itu doang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rin melihat kertas tersebut dengan seksama sambil menopang dagunya "Itu doang?." Tanya Rin kebingungan melihat aturan yang di berikan padanya.

"Iyaa, terus apalagi coba." Tanya Kay balik karena melihat Rin kebingungan.

"Gua mau nambahin deh." Usulnya masih dengan memegang kertas rulesnya.

"Apa?, pokonya gaboleh hal yang privacy." Kay berkata demikian sambil penasaraan tentang apa yang akan Rin usulkan di kertasnya.

"Gaboleh bawa lawan jenis kerumah kalau cuma berdua aja." Ujar Rin

Kayafa yang gantiang bingung dengan usul Rin "Lah, kita kan lawan jenis ego."ujarnya sambil kebingungan.

"Maksud gua ya selain gua sama lu egok, Misal lu punya temen cowo sendiri, lu ajak dah tu kesini. Cuma berdua doang." Jelas Rin pada Kayafa yang sedang mengeluarkan muka processingnya itu.

Mendengar hal tersebut Kay mengerutkan dahinya protes "Lah kalau gua punya pacar gimana?" Tanyanya kepada Rin yang mebuat keputusan se-enaknya.

"Emang itu jadi urusan gua?" Balas Rin tak acuh sambil melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

Kay hanya bisa mengerucutkan bibirnya, "Yaudah deh, deal." ucap Kay pasrah sambil memberikan tangannya ke arah Rin yang sudah kembali sibuk dengan kertasnya. Rin kembali melihat kearah Kayfa dan melihat tangan sang gadis sambil menyambutnya "Deal." Finalnya.

Waktu menunjukkan waktu 01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu menunjukkan waktu 01.33 AM, Kay terbangun dan merasa haus pada tenggorokannya. Ia langsung menuju dapur dan menuangkan air. "Aah lega ujarnya sehabis minum."

"Dorr" Rin dari belakang datang dan menusuk pinggang Kay

"Gausa ngagetin bisa ga Rin?, jantung gua mau copot." Ujarnya meihat Rin yang berdiri di belakangnya.

"Kalau Jantunglu copot, kan tinggal transpalasi jantung." Balas Rin se-enaknya.

Kayafa yang mendengarpun melototkan matanya "HEH, mulut lo bau balsem emang ya."

Kay mendengus kesal bagaimana ia tidak Hate-Hate Relationship dengan pria bersurai hijau ini. Orang mulutnya Rin pedes banget kek omongan tetangga. Oiya dia kan emang tetangga.

Kay memperhatikan Rin yang memakai kacamata dengan rambutnya yang acak-acakan. "Kenapa lo? Pasti lo belum tidur udah setengah 2 ini, besok acara." Tanyanya kepada sang Empu yang matanya sudah terkantuk.

"Gua tadi masih meeting sama anak acara, baru selesai bersih tadi." Jawab Rin. 

Kayafa yang tak tega mendengarnya langsung menawarkan bantuan kepada Rin "Mau gua bantu cek ga?" Tawar Kay kepada Rin, hitung-hitung ia ingin balas budi juga." Ujarnya.

Rin yang mendengarnya langsung tersenyum sumringah. "Penawaran yang baik, Mau." Rin segera mengambil iPad miliknya, sementara Kay menunggunya di kursi.

Acara mereka di mulai besok jam 10, semua panitia sudah harus di kampus jam 8. Anak-anak perlengkapan dan keamanan sudah menginap di kampus terlebih dahulu untuk menjaga acara mereka.

Rin kembali dengan Ipad di tangannya. Tapi,  mereka duduk di kursi yang bersebrangan. "Gimana mau liat coba, lu duduk udah kaya kutub utara ke kutub selatan." Ujar Rin melihat Kay yang duduk di sebrangnya.

"Hehe iya maaf." Kay pindah mendekat kesebelah Rin."

"Apasih lu, lu kira gua gas beracun?" Rin yang agak kesal melihat Kay yang masih berjauhan dengannya, langsung berpindah benar-benar di dekat Kay. Bahkan lengannya pun bersentuhan dengan Kay. Mereka langsung berdiskusi tentang rancangan yang divisi acara sudah buat.

Saat ia masih mencek kesiapan Divisi Acara, tiba-tiba pundaknya terasa berat. "Oi lo napa da-" "Eh?." Kagetnya saat melihat Rin sudah tertidur lelap di pundaknya, sedangkan tangannya masih memegang iPad lainnya untuk cek ulang juga.

Kay mendengus, Ia mengambil iPad Rin dengan perlahan, takut Rin terbangun. Ia tidak mungkin membangunkan Rin yang notabenya belum tidur, apalagi Ia tau Rin susah tidur kalau sekali terbangun. yasudahlah pikir Kay. Karena menyaksikan Rin yang terlelap di sampingnya, Ia pun ikut terlelap di samping Rin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mate ; Itoshi Rin ; Blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang