14

3.7K 203 12
                                        

⚠️Warning! Di chapter ini ada beberapa adegan dewasa, kata-kata kasar, Broken English, kata-kata vulgar. Jangan ditiru. Mohon jadi pembaca yang bijak, dosa di tanggung masing-masing. Terimakasih uda support💓.

Beberapa Hari setelah kejadian tersebut, Kayafa dan Rin kembali seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa Hari setelah kejadian tersebut, Kayafa dan Rin kembali seperti biasanya. Bahkan karena sekarang mereka sudah mulai kuliah Kayafa dan Rin hanya memiliki waktu sedikit untuk bertemu.

Setelah kejadian itupun Rin yang terang-terangan sudah mencium pipinya memang kembali seperti biasa, namun terkesan sedikit menjauhi Kayafa.

Seperti contohnya, Kayafa mengajak Rin mengobrol maka Rin akan fokus ke handphonenya dan tidak terlalu mengubris Kayafa. Sewaktu jam makan malam sebelumnya pasti Rin sudah chat terlebih dahulu kalau Ia tidak makan di rumah. Yang lebih parahnya hari ini jadwal kuliah mereka di jam yang sama, namun Rin sudah berangkat duluan. Padahal mereka masuk jam 9 sedangkan Rin keluar apartemen jam 6 pagi.

Kayafa menjadi kesal, setelah Rin terang-terangan menciumnya, bukannya Rin menyatakan perasaannya. Alih-alih Rin malah sedikit menghiraukannya. Mengingatnya kembali membuat Kayafa stress dan tanpa sengaja mengantukan kepalanya di meja kelas.

"Anjing, kenapa lu bikin kaget aja." Ujar Bachira yang terkejut karena Kayafa tiba-tiba mengantukkan kepalanya di meja.

"Aduh" ringisnya kecil karna Ia tidak sengaja mengantukan kepalanya, padahal niatnya hanya menelungkupkan kepalanya.

Kayafa cemberut dan menghadap kearah Bachira "Gua stress Bachii, STRESS BANGET AA." Ujarnya frustasi sambil sedikit mengubek-ubek rambutnya.

"Stress?." Bachira berpikir sambil menggaruk-garuk kepalanya berfikir. "Aha, kalau gitu kita malem ini ke clubnya punya keluarga Kak Reo aja. Gua ada vochernya ." Ujarnya memberi usul.

"Blok, masa stress stress dikit minum alkohol." Balas Kayafa yang tidak setuju dengan ajakan Bachira.

"Yauda si, gua cuma nawarin doang. Tapi kalau lo berubah pikiran tinggal calling gua. Ntar gua ajak yang lain." Balas Bachira lagi sambil memberi gesture tangan ingin menelefon ke Kayafa.

"Iyaa, okee Bachi." Kayafa membalas perkataan Bachira sambil memberi Ok sign kepadanya.

"Duuh, perut gua laper Bachi. Gua au ke kantin FT (fakultas teknik) dulu. Pen nyarap Roti."

"Yaudah, gua titip susu pisang ya." Ujar Bachira tanpa merasa bersalah lalu melanjutkan fokus ke hpnya.

"Sialan, gua kirain lo mau nemenin gua." Ujar Kayafa sambil berdiri dan berjalan keluar kelas.

"Kay" panggil Historia yang baru datang sambil melambaikan tangan kearahnya.

"Pas bangett." Ujarnya kegirangan. Kayafa langsung menyeret Historia yang baru datang tersebut kearah kantin FT.

Setelah berbelanja dan ingin kembali ke gedung, tiba-tiba sosok yang akhir-akhir ini menjauhi Kay terlihat sedang berada di gazebo.

Kay yang melihatnya pun berhenti berjalan. Historia kebingungan namun sedetik kemudian Ia langsung peka karna melihat Rambut Hijau gelap disana.

Mate ; Itoshi Rin ; Blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang