2

6.5K 327 24
                                    

Thankyou for the support.

Thankyou for the support

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Besoknya, Kay dan Rin Berangkat ke Jakarta menggunakan Mobil Pribadi milik Rin. Karena Orangtua Kay harus melakukan perjalanan dinas. Rin sedang menuju ke rumah Kay yang notbaenya di sebelah rumahnya untuk berpamitan dengan kedua orangtua Kay dan kak Sakura. Rin kesebelah rumahnya sambil membawa Mami Papinya.

Rin menyalami tangan Mama Kay yang biasa ia juga sebut mama.

Namun Mama kelihatan Bingung  melihat hidung Rin yang di tutupi Plester. "Ya-Ampun nak, ini mukamu kenapa ?." tanyanya dengan nada khawatir.

"Oh, itu Ma, muka Rin di cubit terus di cakar beruang Madu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, itu Ma, muka Rin di cubit terus di cakar beruang Madu." Balas Rin melirik ke Kay yang di balas sang empu dengan dengusan.

"Hah? Kok bisa? Kamu Camping dimana sampai ada beruang, Emang sempat kamu pergi Camping?." 

"Gaada kok ma, Lagian cuma kegores dikit kok."

"Yaudah, Kalian Hati-hati ya berdua kabarin Mama Papa sama Mami Papi kalau udah sampai, Makasi ya Rin udah mau di repotin."Mama Berkata dengan nada khawatir sambil melihat Kay dan Rin secara bergantian.

"Mama mah kaya siapa aja." Ujar Rin tersenyum.

"Rin, tolong Jagain Kay ya, Ingat Janji Rin sama Mama Papa, Maaf juga kalau nantinya Kay ngerepotin kamu." ujar Papa sambil mengelus punggung Rin pelan.

"Iya Pa, Rin janji, Kay ga ngerepotin Rin kok."

"Kay juga, tolong jagain Rin ya. Walaupun dia judes sama galak aslinya dia perhatian banget kok. Bilang aja ke Mamih kalau Rin aneh-aneh. Cepat sembuh ya nak" Sambung Mami Rin. 

"Iya mih, tenang aja, Makasi banyak ya Mih." Ujar Kayafa sambil memluk Mami.

" Ujar Kayafa sambil memluk Mami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kay POV

Setelah hening di jalan, mataku mulai terkantuk. Daripada mengawali pagi dengan perdebatan dengan orang  freak di sampingku ini, lebih baik aku tidur.

'Tuk tuk'

Aku merasakan seseorang sedang mentoel-toel pipiku. Aku mengerjapkan mata dan langsung melihat kerah pria bersurai hijau yang sedang mengemudi.

Ah aku baru ingat Aku dan Rin sedang di perjalanan sekarang.

"Hmm kenapa bangunin gua" ujarku yang masih setengah sadar, sambil kembali melihat kearah jalanan.

"Beruang emang hobi tidur ya." Ejeknya, lalu Ia menyambung kalimatnya.  "Bentar lagi kita mau makan di rest area. Gua udah laper."

Aku mengerutkan keningku "Beruang palak lo mirip beruang." Ujarku ketus, Belum puas hati aku kembali melanjutkan kata-kataku. "Baru bangun tidur, mood udah rusak." Sambung ku sambil menghadap ke jendela ogah-ogahan.

"Hahaha" Rin tertawa kecil karna sudah berhasil membuat moodku buruk.

"Hahaha" Rin tertawa kecil karna sudah berhasil membuat moodku buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kay Pov

"Nih" Ujar Rin sambil memberikan mangkok berisi sup .

"Makasi" ujarku, yang di balas anggukan Rin sambil ikut duduk di depanku. Lalu Kami mulai menyantap makanan kami dengan hening.

Aku dan Rin bisa di bilang dekat tapi tidak terlalu dekat, karena kami seumuran kami malah sering bertengkar. Apalagi Rin pembawaannya serius dan dingin.

Aku lebih dekat dengan Kakak Rin yaitu Bang Sae. Walaupun pembawaan mereka sama-sama dingin, mungkin karena bang Sae lebih tua diapun sudah menjadi figur abang untukku, dan mungkin karena ia dulu ingin memiliki adik perempuan.

"Kay, kalau lu makannya lambat gua tinggal disini". Ujar Rin serius sambil memperhatikanku makan.

"Iyaiya bawell" Aku menatapnya kesal.

Setelah makan kami melanjutkan perjalanan menuju Apartemen yang akan kami tinggali di Tokyo.

Rin tiba-tiba membuka mobil dan memberikan kunci mobil kepadaku.

"Lah kenapa?." Ujarku yang kebingungan sambil mengambil kuncinya.

"Gantianlah nyetirnya, gantian gua yang tidur. Enak aja di supirin malah tidur. Lagian Kaki lo udah aman buat nyetir kan? yang sakit kan kaki kiri bukan kaki kanan."Ujarnya panjang sambil menunjuk-nunjuk kaki ku dengan muka yang datar.

Aku mendengus menatap Rin " Yaudah, tapi gua bilang mami tau rasalo."

"Eh Gak, gajadi deh, Gua aja. "Ujarnya mendengar ancamanku barusan. Ia segera mengambil kembali kunci yang berada di tanganku dan jalan mendahului.

 Ia segera mengambil kembali kunci yang berada di tanganku dan jalan mendahului

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mate ; Itoshi Rin ; Blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang