Chapter 6 - Pertarungan Melawan Malacath

4 0 0
                                    

Setelah berhasil melewati beberapa bos penjaga, Edward dan Arabella melanjutkan petualangan mereka di dalam gua menuju ke wilayah Malacath. Mereka berjalan sejauh beberapa kilometer dan terus memeriksa setiap ruangan yang mereka temui di sepanjang jalan. Setelah beberapa lama, mereka menemukan sebuah ruangan besar dengan langit-langit yang sangat tinggi. Di tengah ruangan itu, terdapat sebuah altar yang dipenuhi dengan debu dan kotoran.

Arabella merasa bahwa ada energi magis yang kuat yang berasal dari altar tersebut. Edward mengambil peralatan dari tasnya dan membersihkan altar tersebut, sehingga terlihat jelas sebuah artefak magis berbentuk kristal. Arabella mengenali artefak tersebut sebagai sebuah bola kristal penjaga, yang dapat membantu mereka mengalahkan Malacath.

Dengan senang hati, Edward dan Arabella mengambil bola kristal tersebut dan melanjutkan perjalanan mereka. Mereka terus berjalan melewati beberapa lorong yang gelap dan sempit. Suasana yang suram dan menakutkan membuat Arabella semakin gelisah, tetapi Edward terus memberikan semangat padanya.

Akhirnya, mereka tiba di sebuah lorong besar yang dihiasi dengan pilar-pilar besar dan lampu-lampu yang terang. Mereka melihat beberapa sosok penjaga yang menghalangi jalan mereka. Edward dan Arabella segera bersiap untuk menghadapi mereka.

Pertarungan dengan para penjaga tersebut tidak mudah. Mereka harus berhati-hati dan saling membantu agar dapat melawan para penjaga dengan efektif. Arabella menggunakan kemampuan sihirnya untuk menghindari serangan penjaga dan membalasnya dengan serangan sihir yang mematikan. Sementara itu, Edward menggunakan pedangnya untuk mengalahkan musuh-musuhnya.

Setelah melewati pertarungan yang sengit, Edward dan Arabella mencapai pintu masuk ke wilayah Malacath. Mereka membuka pintu tersebut dan masuk ke dalam ruangan yang sangat besar. Mereka melihat Malacath yang sedang menunggu mereka di atas sebuah singgasana yang besar.

"Kalian berdua sangat berani, tapi keberanian kalian tidak akan cukup untuk mengalahkan saya," ucap Malacath dengan suara yang menggema.

Edward dan Arabella tidak gentar dan bersiap-siap untuk menghadapi Malacath. Edward memegang pedangnya dengan kuat sementara Arabella mengarahkan bola kristal penjaga ke arah Malacath.

Pertarungan sengit antara Edward, Arabella, dan Malacath dimulai. Malacath mempunyai kekuatan yang luar biasa dan sangat sulit untuk dikalahkan. Edward dan Arabella harus bekerja sama dengan baik dan menggunakan segala kemampuan dan strategi yang mereka miliki untuk mengalahkan Malacath.

Namun, bola kristal penjaga ternyata sangat berguna dalam mengalahkan Malacath. Setiap kali bola kristal tersebut ditembakkan ke arah Malacath, Malacath melemah dan menjadi lebih mudah untuk diserang. Edward dan Arabella terus memanfaatkan bola kristal penjaga dan berhasil memojokkan malacth.

Malacath mengeluarkan suara yang sangat mengerikan dan berusaha menyerang mereka dengan kekuatan api yang sangat besar.

Namun, Edward dan Arabella tidak takut. Edward menggunakan mesin waktunya untuk menghindari serangan api Malacath, sedangkan Arabella mengeluarkan sihirnya untuk membantu melindungi diri mereka dari serangan Malacath.

Pertarungan pun berlangsung sangat lama dan sengit. Malacath terus mengeluarkan kekuatannya yang sangat besar, sedangkan Edward dan Arabella terus berusaha menghindari dan menyerang kembali.

Namun, setelah beberapa saat, Edward dan Arabella mulai merasakan kelelahan. Mereka menyadari bahwa mereka tidak akan bisa mengalahkan Malacath hanya dengan kekuatan mereka sendiri. Maka, mereka memutuskan untuk menggunakan artefak magis yang mereka temukan sebelumnya.

Edward mengeluarkan artefak itu dan segera menyatukannya dengan mesin waktunya. Kemudian, Edward memerintahkan mesin waktunya untuk mengirim Malacath ke masa lalu, tepatnya saat Malacath masih muda dan belum memiliki kekuatan seperti sekarang.

Walau begitu dengan tubuhnya yg muda, Malacath seraya senyum menyeringai.
"Kalian berdua tidak akan bisa mengalahkan ku, memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada kalian berdua aku anggap semut kecil tak berdaya," ucap Malacath dengan sombong.

"Semut kecil pun mampu menghabisi Naga sekalipun walau itu butuh waktu.!!!" Ucap Edwar yg mulai memutar-mutar mesin waktu di tangannya.

Edward dan Arabella tidak gentar. Edward mulai memanipulasi waktu, sedangkan Arabella menggunakan sihirnya untuk melindungi mereka dari serangan Malacath.

Malacath melepaskan serangannya, tetapi Arabella dengan cepat membuat perisai sihir untuk melindungi mereka. Edward menggunakan kekuatan pengendali waktu untuk menghindari serangan Malacath dan menyerang dengan kecepatan yang luar biasa.

Pertempuran itu terlihat sangat epik, lama, dan panjang. Edward dan Arabella terus melawan dan bertahan sekuat tenaga. Serangan Malacath semakin kuat dan cepat, tetapi mereka berdua berhasil menghindari dan membalasnya.

Edward menggabungkan kekuatannya dengan Artefak Magis yang berhasil mereka dapatkan, dan berhasil menyerang Malacath dengan kekuatan yang sangat dahsyat. Malacath terpental ke belakang, tetapi ia segera bangkit dan menyerang kembali dengan kekuatan penuh.

Arabella menggunakan sihir terkuatnya untuk menghentikan serangan Malacath, sementara Edward menggunakan kekuatan pengendali waktu untuk menembus pertahanan Malacath dan menyerang langsung ke jantungnya.

Serangan itu berhasil. Malacath jatuh ke tanah dan tampak sangat lemah. Edward dan Arabella menuju ke arah Malacath, tetapi mereka sadar bahwa Malacath masih memiliki satu serangan terakhir.

Malacath melepaskan serangan terakhirnya, tetapi Edward dan Arabella berhasil menghindar dan menyerang dengan kekuatan terakhir yang mereka miliki. Serangan mereka mengenai Malacath dengan sangat kuat, dan Malacath menghilang dengan ledakan yang sangat dahsyat.

Pertempuran itu berakhir dengan kemenangan Edward dan Arabella. Mereka berhasil mengalahkan Malacath dan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Keduanya tersenyum dan merasa sangat bangga dengan diri mereka sendiri.

"Kita berhasil!" ucap Edward dengan antusias.

"Kita berhasil!" balas Arabella dengan senyum lebar di wajahnya.

Keduanya mengelus Artefak Magis yang berhasil mereka dapatkan, dan mereka menyadari bahwa petualangan mereka masih belum berakhir. Namun, mereka merasa siap untuk menghadapi tantangan baru yang menanti mereka.




Time, Magic & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang