Chapter 12 - Gorn Si pengendali Fosil

2 0 0
                                    

Mereka melihat sekeliling dan menemukan diri mereka berada di tengah-tengah hutan yang sangat lebat dan penuh dengan tumbuhan primitif.

"Tidak mungkin, apakah kita sudah berada di masa prasejarah?" tanya Arabella.

Edward mengangguk setuju, "Sepertinya begitu. Tapi aku tidak yakin di mana kita berada."

Mereka memutuskan untuk menjelajahi sekitar dan mencari tahu di mana mereka berada. Setelah beberapa saat berjalan, mereka menemukan beberapa tanda-tanda bahwa mereka berada di zaman dinosaurus.

"Wow, lihat saja itu!" ujar Arabella sambil menunjuk ke arah seekor Tyrannosaurus Rex yang sedang berjalan-jalan di kejauhan.

"Kita harus berhati-hati dan mencoba untuk tidak menarik perhatian dinosaurus-dinosaurus ini," kata Edward serius.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka, namun tidak lama kemudian mereka tiba-tiba disergap oleh sekelompok dinosaurus yang sangat lapar. Mereka berlari secepat mungkin, mencoba untuk menyelamatkan diri dari serangan dinosaurus-dinosaurus yang terus mengejar mereka.

Tiba-tiba, mereka dikejutkan oleh suara yang mengejutkan. Seorang pria muncul dari semak-semak dan menarik mereka masuk ke dalam sebuah gua yang tersembunyi. Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Jago, seorang pemburu di zaman dinosaurus.

"Mereka hanya ingin mencari makanan. Kalian berdua sangat beruntung bisa selamat dari serangan mereka," kata Jago.

Edward dan Arabella merasa lega karena mereka selamat dari serangan dinosaurus. Namun, mereka menjadi khawatir ketika Jago memberitahu mereka bahwa ada saudara Malacath yang juga berada di zaman dinosaurus dan tengah mencari kekuasaan.

"Saudara Malacath sangat kuat dan kejam. Kalian harus berhati-hati," kata Jago.

Edward dan Arabella berjanji untuk berhati-hati, namun mereka juga tidak ingin duduk diam dan membiarkan saudara Malacath mendapatkan kekuasaan. Mereka memutuskan untuk bergabung dengan Jago dan membantunya menghentikan rencana jahat saudaranya Malacath.

Setelah terjebak di zaman dinosaurus dan bertemu dengan Gorn, saudara Malacath yang ingin berkuasa, Edward, Arabella, dan Jago siap menghadapi pertarungan yang sengit.

"Kita harus bekerja sama dan saling melindungi," kata Edward.

"Saya akan menggunakan kekuatan sihir saya untuk membantumu," ucap Arabella.

"Dan saya akan menggunakan kemampuan survival saya," tambah Jago.

Mereka kemudian mempersiapkan diri untuk pertarungan. Gorn menyerang dengan kekuatan besarnya, namun Edward dengan cepat menggunakan kemampuan pengendalian waktu untuk menghindari serangan tersebut. Arabella memperkuat serangan dengan sihirnya, dan Jago menggunakan kemampuan survivalnya untuk mencari kelemahan Gorn.

Edward, Arabella, dan Jago menatap dengan hati-hati ke arah Gorn, saudara Malacath yang ingin berkuasa di zaman dinosaurus ini. Gorn sendiri nampak berdiri tegak dan kuat, siap untuk menyerang.

"Tetap waspada," ujar Edward dengan tegas.

Arabella mengangguk seraya mempersiapkan mantra-mantra sihirnya. Sementara itu, Jago bersiap dengan pedangnya yang sudah tergores bekas pertempuran sebelumnya.

Gorn menatap ketiganya dengan tatapan tajam. Tiba-tiba, dia melemparkan batu besar ke arah mereka. Edward segera mengangkat tangannya dan memperlambat waktu, sehingga batu tersebut bergerak dengan sangat lambat.

Arabella memanfaatkan kesempatan ini dan melemparkan bola api ke arah Gorn, tetapi bola api tersebut diserap oleh kulit tebal Gorn dan tidak menghasilkan efek apa pun.

Jago segera melompat ke samping dan menghindari serangan cakar tajam Gorn. Dia kemudian melompat lagi dan memukul Gorn dengan pedangnya. Namun, pedang Jago terpental begitu saja karena kulit Gorn yang sangat keras.

"Kita harus mencari kelemahannya!" teriak Edward.

Arabella segera berpikir dan mengeluarkan mantra baru. Dia menyebarkan aura kecil yang membuat Gorn terlihat kebingungan. Saat itulah, Edward mengubah waktu kembali ke belakang, memulihkan pedang Jago dan membuat Gorn terjebak dalam aura sihir Arabella.

Jago segera memanfaatkan kesempatan ini dan memotong kulit Gorn dengan pedangnya. Terdengar suara gemuruh dan Gorn terkulai lemas.

"Kita berhasil," ujar Arabella dengan senyuman.

Namun, tiba-tiba mereka melihat cahaya aneh yang berasal dari jantung waktu. Edward dan Arabella segera menyadari bahwa mereka harus segera kembali ke masa kini, sebelum mesin waktu membawa mereka ke jaman yang tidak diinginkan.

"Mari kita kembali!" seru Edward.

"Lalu bagaimana dengan Jago?" Tanya Arabella

"Hahaha. jangan khawatirkan, Aku lebih suka tempat ini, bermain petak umpet dengan Dinosarus sudah kebiasaanku. jadi aku tetap disini" Balas Jago sambil tersenyum menyiringai lebar

Tanpa banyak pernyataan yg keluar dari mulut Arabella yg penasaran dengan zaman ini mereka pun masuk ke dalam mesin waktu dan kembali ke masa kini dengan selamat. Mereka tahu bahwa petualangan mereka belum selesai, tetapi setidaknya mereka berhasil mengalahkan saudara Malacath dan kembali ke masa kini dengan selamat.


Time, Magic & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang