Chapter 7 - Kembali ke Kedai Teh

3 0 0
                                    

Setelah Arabella dan Edward berhasil mengalahkan Malacath, suasana di sekitar mereka menjadi tenang. Namun, di dalam hati mereka masih terasa gembira dan terpenuhi dengan rasa kepuasan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Arabella merasa sangat beruntung bisa bertemu dan berpetualang bersama dengan Edward. Di dalam hatinya, dia merasakan perasaan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Setelah melewati begitu banyak petualangan dan bahaya bersama, Arabella merasa hatinya telah terbuka untuk Edward.

Edward pun merasakan hal yang sama. Dia menyadari bahwa Arabella adalah wanita yang sangat istimewa dan tidak bisa ia lepaskan begitu saja. Meski ia tahu bahwa keduanya berasal dari dunia yang berbeda, Edward berjanji dalam hati bahwa ia akan melakukan segala yang ia bisa untuk kembali bersama Arabella.

Namun, kebahagiaan mereka terganggu ketika mesin waktu milik Edward berulah dan ia terlempar kembali ke dunianya. Arabella merasakan perih di dalam hatinya saat melihat Edward menghilang di hadapannya. Namun, ia memutuskan untuk tidak menyerah dan berjuang untuk kembali bersama dengan Edward.

Ketika Edward kembali ke kedai teh, dia merasa heran dengan perbedaan dunia tempat Arabella tinggal dan dunia tempatnya sendiri. Namun, Edward berusaha untuk mencari tahu cara agar bisa kembali bersama dengan Arabella. Dalam hatinya, ia berjanji bahwa ia akan melakukan apapun untuk bisa bersama dengan Arabella, meski itu berarti harus menghadapi bahaya yang lebih besar lagi.

Kisah mereka berdua yang epik dan romantis di petualangan mereka melawan Malacath telah mengajarkan kita bahwa cinta sejati bisa melewati batas waktu dan ruang. Terkadang, cinta itu memang sulit dan penuh dengan rintangan, tapi jika kita bersikeras dan memperjuangkan cinta kita, maka segala sesuatu bisa terjadi.

Edward merasa sedih karena harus terpisah dari Arabella, wanita yang baru saja ia temui dan berhasil melawan Malacath bersama-sama.

Edward mencoba untuk melupakan perasaannya dan fokus kembali di kehidupannya. Namun, ia kesulitan untuk melupakan Arabella dan segala petualangan yang mereka lakukan bersama.

Sementara itu, Arabella masih terjebak di masa lalu dan mencoba mencari jalan kembali ke masa depan. Ia merasa sedih harus terpisah dari Edward yang telah membantunya melawan Malacath dan memenangkan pertarungan itu. Ia juga merasa takut tidak akan bisa kembali ke masa depan dan terjebak selamanya di masa lalu.

Di dunianya yang biasa, Edward merasa seperti ada yang hilang dalam hidupnya. Ia merindukan Arabella dan perasaan itu semakin sulit untuk dihilangkan. Ia mencoba untuk mengingat semua petualangan yang mereka lakukan bersama dan berharap untuk bertemu dengan Arabella lagi di masa depan.

Hari demi hari berlalu, namun Edward tidak pernah melupakan Arabella. Ia berusaha untuk mencari cara untuk mengembalikan mesin waktu miliknya agar bisa kembali ke masa di mana Arabella berada. Tapi ia masih belum menemukan solusi yang tepat.

Sementara itu, Arabella terus berusaha mencari jalan untuk kembali ke masa depan dan bertemu kembali dengan Edward. Ia merasa bahwa mereka memiliki ikatan yang kuat dan tidak ingin melepaskan Edward begitu saja.


Time, Magic & LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang