[9] START LINE

129 30 2
                                    

"Oppa!" Seorang perempuan berlari ke arah Haruto yang sedang terduduk di kursi depan ruang ICU.

"Oppa sedang apa disini? Siapa yang sakit?" Tanya perempuan itu.

"Eunsoo-ya, kamu masih ingat Asahi?" Haruto menatap lurus mata Eunsoo dengan serius.

Mendengar nama itu, ekspresi Eunsoo berubah drastis. Raut wajahnya langsung menunjukkan kesedihan.

"Mana mungkin aku lupa. Aku bahkan masih mengingat wajahnya dengan jelas."

Memori Eunsoo kembali melayang ke masa lalu. Saat itu, umurnya masih 8 tahun. Asahi menyelamatkannya dari makhluk mengerikan yang hendak menyerangnya. Di saat dia kehilangan ibu kandungnya, Asahi lah yang menemaninya dan menjaganya. Meski sudah dua puluh tahun berlalu, dan dia sudah berumur 28 tahun, wajah dari seorang Asahi tidak akan pernah dia lupakan.

"Kenapa...oppa tiba-tiba membicarakan orang yang sudah meninggal?" Eunsoo menunduk lesu saat mengatakan itu.

"Ayo ikut oppa! Tapi, jangan terlalu kaget!" Haruto menarik tangan Eunsoo lembut untuk mengikutinya masuk ke dalam ruang ICU.

Detak jantung Eunsoo meningkat tanpa alasan. Entah mengapa, ia berpikir bahwa kakaknya itu akan menunjukkan sesuatu yang mengejutkan.

Deg.

Benar saja. Kaki Eunsoo melemas hingga terduduk di lantai. Seseorang yang terbaring di atas ranjang ICU itu adalah seseorang yang sangat Eunsoo kenal. Tapi, itu mustahil.

"O-oppa, i-itu siapa?" Eunsoo sampai tergagap karena saking terkejutnya.

Haruto menarik nafasnya dalam, sebelum berkata, "Namanya Asahi. Hamada Asahi."

"Bohong! Bercanda juga ada batasnya oppa! Siapa itu? Kenapa mirip sekali dengannya?!"

Brak!

Eunsoo dan Haruto tersentak saat ada seseorang yang membuka pintu ruangan dengan kasar.

"Eh?!" Eunsoo refleks menunjuk orang itu dengan jarinya.

"K-kau..."

Tanpa menghiraukan Eunsoo, Jaehyuk mendekat ke arah ranjang. Lagi-lagi, pikiran Eunsoo melayang ke masa lalu.

***
"Oppa harus janji cepat-cepat kembali lagi kesini!" Eunsoo mengacungkan jari kelingkingnya kepada Asahi, lalu mereka saling mengaitkan jari kelingking. "Hm. Aku janji."

"Nama oppa Asahi?"

"Iya, namamu siapa?"

"Namaku Eunsoo."

"Nama yang cantik."

"Oppa sangat tampan."

Di tengah pembicaraan mereka, tiba-tiba ada satu orang yang menyela.

"Wah, namamu Eunsoo ya? Kamu pintar sekali. Asahi memang tampan hahaha" Orang yang tidak Eunsoo kenal itu menghampiri mereka lalu mengusak kepala Eunsoo hingga rambutnya berantakan.

Asahi menginjak kaki orang itu dengan pelan seraya menatapnya tajam.

"Aw, sakit Asahi. Eunsoo lihatlah! Jangan percaya dengan wajah tampannya! dia itu sebenarnya galak sekali."

Melihat kedekatan mereka, Eunsoo pikir mungkin orang itu adalah teman atau keluarga Asahi. Saat itu, untuk pertama kalinya Eunsoo kembali tertawa setelah kematian ibu kandungnya.
***

Kini, orang itu berdiri tepat di hadapan Eunsoo. Orang itu adalah Jaehyuk. Pemandangan yang ada di hadapannya benar-benar sulit ia percaya.

Bagaimana mungkin orang-orang dari masa lalu itu sekarang berada di hadapannya dengan wujud yang sama persis dan usia yang tidak menua?

A Hundred Fireflies : The Next Life | Yoon JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang