Gampang luluh

43 9 13
                                    

"woy kita ngantin lagi yuk, warung Ceu Lilis nya lagi tutup." ucap Devan pada teman-temannya ini.

"Kuy aja yuk." Jawab Arden.

"Yaudah yuk cabut." ujar Arden diikuti oleh yang lainnya.

Saat diperjalanan Arden tidak sengaja melihat Reyhan yang keluar dari kelas yang ditempati Hana, tapi ia hanya mengabaikannya dan melanjutkan perjalanannya.

Diarea kantin ternyata sudah penuh yang membuat mereka tidak bisa memilih meja sudut kegemaran mereka, jadi Meraka mengambil meja yang masih tersisa kosong di tengah para meja.

Saat Galang dan teman-temannya sedang berkumpul mereka di buat menoleh karena Reyhan yang memanggil nama Hana dengan sedikit keras.

Galang yang juga mendengar nama Hana disebut langsung menoleh ke arah Reyhan, apalagi saat dirinya melihat Hana yang menghampiri meja Reyhan perasaannya langsung kesal.

Tangan yang bawah meja terkepal sampai urat-urat ditangannya menonjol, Galang langsung bangkit dan menghampiri meja yang diduduki oleh Hana dan Reyhan.

Saat Galang sampai ia langsung mencekal tangan Reyhan yang akan membuka kotak bekal makanan Hana.

"Itu punya gue." ujar Galang terdengar kesal karena melihat Reyhan yang bersama Hana apalagi bekalnya di tangan Reyhan.

Hana tidak percaya apa yang dia lihat dan dia dengar dari mulut seseorang yang telah membuang makanan memberian dirinya.

"Punya Lo?" tanya Hana tertawa remeh.

"Iya ini punya gue." ucap Galang dengan memegang kotak bekal Hana.

"Iya ini emang punya Lo." ucap Hana yang membuat Galang senang.

"Tapi tadi sebelum Lo buang makanan itu." lanjut Hana yang membuat Galang mendesah kecewa.

"Sekarang makanan itu udah milik kak Reyhan." ujar Hana tanpa melirik Galang.

"Tapi Lo kasih itu buat gue." ujar Galang sambil menarik kotak bekal itu.

"Tapi kan kakak udah buang jadi itu milik kak Reyhan." ucap Hana merebut kotak bekalnya yang ditangan Galang.

"Gue gak sengaja." ucap Galang kembali mengambilnya dari tangan Hana.

"Mana ada gitu." ujar Hana kesal.

"Ada gue." ucap Galang tidak mau kalah.

"GAK GUE GAMAU, APASIH LO UDAH NGEBUANG YAH BUANG AJA JANGAN DI AKUIN LAGI." Hana berteriak kesal tepat didepan wajah Galang yang membuat sang empud terkejut, tidak ada yang berani berteriak kesal sebelumnya kepada Galang itu sebabnya semua orang yang di kantin melihat Hana dengan tatapan kagum.

"Jangan marah Hana." ucap Galang yang membuat Hana terdiam.

Ucapan Galang membuat Hana seperti tersihir, padahal hanya tiga kata tapi mampu membuat Hana seperti terbang.

"Tapi kan Lo udah buang itu." ucap Hana berusaha mempertahankan diri agar tidak luluh oleh Galang.

"Maksud gue bukan gitu." ucap Galang berusaha agar Hana percaya.

"Udah deh, Lo tadi gue liat buang ni makanan dan sekarang bilang gak sengaja." Ucap Reyhan yang kesal dengan sikap seenaknya Galang.

Semua orang tercengang melihat perdebatan antara dua orang yang menonjol itu beradu mulut.

"Gila tumben si Galang mau ribut cuman karna kotak makanan." heran Arden melihat Galang sedang merebutkan kotak bekal Hana.

"Iya cuy seru kayaknya, menurut Lo siapa yang bakal menang?" tanya Arkana.

"Lo mau taruhan?, kalo gue sih si Reyhan." ujar Arden yang yakin kalo Reyhan menang karena dia pernah melihat Hana dan Reyhan yang sering bercanda bersama.

"Kalo gue yang pasti Galang sih." ucap Arkana karena Hana itu suka banget sama si Galang jadi dia yakin kalo di galang yang menang.

"Gila Lo temen lagi berantem Lo malah taruhan." ujar Devan yang aneh melihat tingkah kedua temannya.

"Menang banyak Lo?" tanya Bara.

"Yah banyak lah, nih kan gue kasih lima ratus." ujar Arden sambil memberi uang pada Arkana.

"Oke nih gue juga lima ratus." Arkana ikut memberi uang lima ratus.

"Oke gue yakin si Reyhan menang." ujar Arden semangat.

"Galang gue pasti menang." ucap Arkana mendukung Galang.

Sementara dimeja yang diisi oleh tiga orang itu masih beradu yang menjadi tontonan para pengunjung kantin.

"Ini punya gue." ucap Galang telak.

"Tapi..." Hana bingung apa ia harus memberikan kembali bekalnya tapi dengan mudah dan tidak perdulinya Galang membuang makanan itu.

"Hana gue mohon." Galang mengucapkan itu dengan menatap wajah cantik Hana yang berusaha menahan tatapan Galang yang memohon padanya.

"Oke, kak Reyhan ini emang niatnya gue kasih buat kak Galang jadi ini buat dia aja." ucap Hana memberikan kotak bekal makanan itu pada Galang.

Galang yang mendengar keputusan Hana bersorak dalam hatinya.

"Ini milik gue." ucap Galang mengambil dan pergi meninggalkan Reyhan dan Hana.

Galang pun menghampiri teman-temannya yang duduk dimeja yang tak jauh dari meja Hana dan Reyhan.

"Sae bos lu yang menang." ujar Arkana senang karena ia yang menang taruhan.

"Dosa kan kalo taruhan mending gak jadi." ucap Arden sambil memasukkan kembali uang yang ia ambil tadi.

"Dih tadi Lo yang ngajak, udah kalah malah gak terima." ujar Arkana mengambil paksa yang yang ditangan Arden.

"Ck, Lo berdua jangan ribut mulu, Arkana Lo udah jangan taruhan-taruhan gak baik." ucap Devan menasehati.

"Dih Sok bijak Lo bos." kesal Arkana.

"Dih emang bener kata si bos, Dosan kan kalo taruhan tuh." Arden kembali mengambil uang yang tadi direbut paksa oleh Arkana.

"Dih uang gue." ucap Arkana yang uang taruhannya di ambil.

"Syutt, ini uang gue, nah ini yang elu nih ambil." Arden menaruh jari telunjuknya di mulut Arkana.

"Singkirin tangan bau terasi Lo anjirr." umpat Arkana menepis tangan Arden.

"Dih enak aja wangi nihhh." ucap Arden sambil mencium tangannya.

"Jijik bangsat." umpat Devan yang sedang makan.

Sedangkan Hana hanya memperhatikan Galang yang tengah memakan makanan buatannya dengan hikmat.

Reyhan yang melihat itu memutar bola matanya malas.

"Lo mending kita pesan terus makan gue laper." ucap Reyhan yang membuat Hana menoleh.

"Pesen aja gue terserah Lo." ucap Hana yang kembali melihat ke arah Galang.

Reyhan yang sudah lapar berdiri dan pergi untuk memesan makanan, sedangkan Hana masih asik memandang Galang.

Saat tengah asyik melihat Galang Hana dibuat kesal karena tiba-tiba Geya datang ke meja Galang dan duduk disampingnya Galang.

Ia melihat Geya yang perhatian mengelap sisa makanan yang ada di mulut Galang, rasa cemburu Hana menggebu-gebu.

Dih dia nyuruh gue buat jauhin kak Reyhan tapi dianya malah gitu batin Hana menggerutu.

Sedangkan Galang yang di perhatikan hanya acuh sambil melanjutkan kembali makannya.

"Apaan sih kak Geya kok genit banget." gumam Hana kesal melihat Geya yang membuka kotak makanan miliknya dan menyuapi Galang, Galang yang disuapi pun hanya menurut membuat Hana menjadi bertambah kesal.

***

HALLO GUSY TERIMAKASIH YANG UDAH VOTE SAMA KOMEN (⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)🙏

SEGINI DULU YAHH

SEE UUUU(⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

FOLLOW IG KU YAHH

aliades_

GALHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang