Chat di tengah malam

54 3 0
                                    

Galang keluar menyusul yang lainya, dia sudah melihat disana ada Hana yang tengah mengambil sepedanya dan Reyhan yang mengikuti dengan motornya, sedangkan Geya melambai padanya untuk segera menghampirinya.

"Galang ayo sini." panggil Geya sambil melambaikan tangannya.

Galang menghampiri Geya dengan tatapan tak lepas dari dua orang yang tengah bersiap untuk pulang.

"Ayo Hana, gue kawal pake motor dari belakang." ujar Reyhan sudah ada di belakang Hana dengan motor besarnya.

"Lo pake motor, gue sepeda mana bisa, nanti gue ngerasa di buru-buru." ucap Hana.

"Gapapa nanti gue bakal pelan-pelan." ujar Reyhan memakai helm full facenya.

"Terserah, keras kepala Lo." ujar Hana langsung mengayuh sepedanya.

Saat Hana sudah sampai gerbang, tiba-tiba harus berhenti mendadak karena Galang yang menghadang jalan gerbang dengan motornya yang membonceng Geya.

"Jaga jarak." peringat Galang lalu pergi meninggalkan Hana dan Reyhan yang bingung.

"Jigi jirik." ledek Hana yang kesal dengan Galang yang egois.

Giliran gue suruh jaga jarak, dirinya malah kayak ulat bulu nempel terosss batin Hana.

"Ayo Han, tunggu apa lagi udah mau malem ini." ujar Reyhan dari belakang.

"Lu belom juga gue jalan udah suruh buru-buru, yaudah sana duluan aja." marah Hana yang entah kenapa ia sangat kesal.

"Sensi amat sih, yaudah iya maaf." ujar Reyhan.

Hana tak memperdulikan ucapan Reyhan ia langsung saja pergi meninggalkan Reyhan yang meminta maaf padanya.

"Yeh malah di tinggal." Reyhan pun segera menyusul Hana untuk mengikuti dia pulang.

Hana mengayuh dengan santai dan dibelakangnya terdapat Reyhan yang mengikutinya dengan kecepatan yang rendah.

"Lo duluan aja, gue lagi pengen santai." ujar Hana tanpa menoleh kebelakang. Takut nyungsep guys.

"Gak, gamau." tolak Reyhan masih mengikuti Hana, ia ingin tau letak panti tempat tinggal Hana.

"Terserah." ucap Hana.

Hana yang hampir sampai rumahnya berhenti di gang masuk rumahnya, ia langsung turun dan menghampiri Reyhan yang juga berhenti.

"Sampe sini aja, udah sampe kok." ujar Hana.

"Mana rumah Lo?, Kalo belom sampe depannya gue gak bakal ninggalin Lo." ujar Reyhan celingak-celinguk mencari panti Hana.

"Ini udah di depan gangnya, gue tinggal masuk, lagian ini udah malem sana Lo pulang." ujar Hana mengibas-ngibaskan tangannya.

"Dih kok ngusir sih, tawarin teh dulu kek." ujar Reyhan yang tak mau menyerah ingin mengetahui rumah panti Hana.

"Dih gak tau malu Lo, sana pulang." usir Hana mendorong Reyhan.

Reyhan yang melihat Hana seperti tidak mau ia mengetahui tepat tinggalnya akhirnya menyerah, ia tidak ingin memaksa Hana jika dia tidak mau.

"Yaudah gue pulang." ujar Reyhan langsung pergi meninggalkan Hana.

"Ketos sinting." ujar Hana menaiki sepedanya lalu pergi menuju rumahnya.

***

Hana yang telah sampai rumah pantinya langsung saja menghempaskan tubuhnya ke kasur yang berukuran kecil.

"Cape bener otak gue, serasa ada asap nih." gumamnya nya lelah sambil memejamkan matanya.

Saat Hana memejamkan matanya untuk mengusir rasa lelahnya, tiba-tiba sebuah tangan mengusap kepalanya yang membuat ia membuka mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GALHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang