My Ears

8 3 0
                                    

Aneh, akhir-akhir ini sering terdengar suara dengungan di telinga ku. Aku bahkan sampai tidak bisa mendengar dengan baik percakapan mereka ketika sedang berbincang seperti sekarang.

"Sebenarnya aku merasa sangat bersalah karena tidak pernah membicarakan kak tiit__ sebelumnya dan baru membicarakannya kembali. Dan rasanya benar-benar sangat canggung" kata Abie pada Naeva.

Ah, mereka saat ini sedang berada di kantin rumah sakit. Ayah dan Bunda sedang menjaga Avery di ruangannya. Kalau kak Olio, sepertinya dia sedang pergi mengurus sesuatu.

"Dan kau pikir hanya kau saja? Semua orang juga begitu, Abie. Padahal mengucapkan namanya bukan hal yang tabu, tapi kenapa rasanya canggung sekali untuk membicarakannya?" Balas Naeva.

Kalian sedang membicarakan siapa sebenarnya? Kenapa setiap kali nama orang yang kalian bicarakan itu terucap aku tidak bisa mendengarnya.

"Kak tiit__ juga bukan pelaku, dia juga korban sama seperti yang lain"

Kenapa setiap kalian membicarakan orang yang sangat sulit ku dengar namanya itu ada sesuatu yang menusuk hati ku?

"Bahkan kabarnya kak tiit__ saja sangat sulit kita dapatkan. Bukan hanya itu saja, untuk bertemu dengannya saja seperti sedang bertemu presiden saja"

"Jangankan kita, Ayah dan Bunda saja sulit menemui kak tiit__, apalagi kita berdua. Kak Olio juga sama"

Kantin rumah sakit saat ini sedang lenggang dan tak banyak yang berada di sana. Kalian juga berbicara dengan nada dan volume suara yang normal. Pembahasannya juga terdengar sangat sederhana. Tapi kenapa aku sangat sulit mendengar dan memahaminya?

Apa yang sedang kalian bicarakan itu?

Apa yang sedang kalian bahas?

Apa maksud dari pembicaraan kalian?

Pertanyaan yang sama terus berulang akhir-akhir ini.

Bahkan suara kalian juga sudah mulai sulit terdengar di telinga ku.

Ada apa ini sebenarnya?

"Kakak sudah pernah bertanya ke dokter yang menangani kak tiit__?" Tanya Abie.

"Sering, hampir setiap bertemu. Bahkan aku sampai muak melihat wajahnya saking seringnya aku menemuinya" jawab Naeva. Suaranya tidak begitu jelas, tapi dari ekspresi wajahnya dia terlihat sangat kesal.

"Kakak tidak curiga? Dokter itu sepertinya punya sesuatu yang disembunyikan" kata Abie dengan suara yang mulai memelan.

"Kau juga merasakannya?!" seru Naeva meninggikan suaranya.

"Jangan keras-keras, kak, ih!!" Abie secara refleks memukul pundak kakaknya itu.

"Selama dua tahun, kak. Dan baru akhir-akhir ini aku mencurigainya" lanjut Abie.

"Ku pikir hanya aku saja yang curiga ke dokter itu. Tapi aku sudah lama curiga padanya. Cuman belum ku beritahu siapa-siapa karena ku rasa itu hanya perasaanku saja" jelas Naeva.

"Dokter itu yang menangani kak tiit__ dan kak Avery, tapi kenapa hanya kak Avery saja yang selalu disebutkan? Aku bahkan curiga kalau kak tiit__ sudah-"

"Mulutmu heh!!"

Kini gantian Naeva yang memukul Abie.

Semakin panjang pembicaraan mereka suara mereka mulai tidak terdengar di telinga ku. Dan setelah itu aku benar-benar tidak tahu apa yang sedang mereka bahas, apakah masih pembahasan yang sama? Ataukan topik lain yang mereka bahas.





Tgl: 08 Mar 2023

###

Us? Or Just You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang