Part 7

2.7K 191 10
                                    

Duduk berhadapan dengan seorang Eko Gunawan membuat Zevan sedikit bangga. Laki-laki ini bukan orang yang akan mau membuat janji temu sendiri dengan seseorang macam Zevan yang nggak ada apa-apanya.

Tentu bukan bisnis yang akan Eko bahas, melainkan perihal anak perempuannya yang sekarang sedang liburan dengan pantauan Eko.

Ia meminta Dara untuk mengajukan resign dari pekerjaannya sekarang. Sudah saatnya Dara bekerja dibawahnya secara langsung, selain agar Dara bisa mengerti cara kerjanya, ia juga ingin Dara tetap aman dibawah pengawasannya.

"Suatu kehormatan untuk saya Pak Eko membuat janji temu terlebih dahulu."

"Saya nggak ingin terlalu basa-basi." Eko mengeluarkan selembar cek kosong dihadapan Zevan, "Tulis berapapun harga yang sudah kamu bayar untuk 'membeli' anak saya."

Zevan tersenyum kecil, dia sudah menduga hal ini akan terjadi.

"Saya cukup tertarik dengan anak anda." Zevan ingin melihat akan sejauh apa Eko bertindak untuk melindungi sang anak semata wayang.

"Kamu, jangan pernah main-main dengan saya... Saya bisa melakukan apapun agar semua bisnis yang sudah susah payah kamu bangun hancur dalam sekejap."

Tawa terdengar lolos dari bibir Zevan. Ancaman itu tentu bukan hanya gertakan biasa. Eko bisa melakukan apapun dengan kekuasaan, koneksi dan uang miliknya. Dan Zevan nggak mau berhenti sampai disini.

"Pak Eko, bukan hanya anda yang bisa melakukan apapun. Sebelum anda datang dan saya terlibat dengan kehidupan anak anda, saya telah mendapatkan banyak sekali informasi mengejutkan dari orang-orang terpercaya." Zevan meraih sebatang rokok dan menyulutnya, ia menikmati ekspresi wajah Eko yang memerah.

"Lagipula, kenapa anda mendatangi saya terlebih dahulu? Kenapa tidak mengurus laki-laki brengsek kekasih anak anda yang telah menyeret dia masuk ke dalam permasalahan ini."

Eko tidak bisa menuntut Petra perbuatannya karena menyangkut banyak sekali pihak, bahkan instansi-instansi pemerintah juga akan terbawa jika masalah ini mencuat ke publik.

Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan Dara adalah membayar kembali uang yang telah dikeluarkan Zevan malam itu, hal itu akan membuat Dara terbebas dari siapapun.

"Saya cukup tertarik dengan Dara, saya jamin dia akan aman disini."

Eko telah mencari tahu tentang Zevan dan masa lalunya, laki-laki ini mungkin satu persen lebih baik dari Petra, tapi nggak menutup kemungkinan kalau Zevan juga bisa melakukan hal serupa.

"Kamu tau saya nggak akan bisa percaya sama kamu kan?"

"Tapi mungkin saya jauh lebih bisa di percaya dari pada Petra."

***

Tangan Zevan meraba punggung Dara  yang hanya tertutup sport bra. Keringat yang masih menetes membuat kulit putih Dara makin berkilau.

Perempuan itu terkejut dan menjauh, dia siap memukul siapapun yang berani menyentuhnya tanpa izin dengan sutil ditangannya.

Zevan menyeringai kecil, ia tidak salah saat melihat perempuan melintasi kamar kos-nya beberapa menit lalu. Awalnya Zevan ragu untuk menghampirinya, rambut Dara berubah pendek dan berwarna ke abu-abuan.

Dengan potongan rambut baru, Dara jadi kelihatan lebih segar.

"Jangan ngagetin gue!" Seru Dara sebal. Ia nggak tau kalau ada orang yang datang. Dapur menjadi tempat paling jarang dikunjungi, sebagian besar penghuni kos lebih memilih memesan makanan via online daripada sibuk membuat makanan. Kalaupun ke dapur, mereka cuma akan membuat mie lalu dibawa kembali ke kamar.

DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang