Part 24

1.6K 168 4
                                    

"Ayah, Dara mau keep dia."

Eko mengangguk, "Zevan udah bilang sama ayah."

Melihat respon ayahnya yang cukup menerima, Dara lega. Eko memang meminta Dara untuk mengambil keputusan sendiri, tapi ada sedikit terbesit rasa takut karena telah menodai nama Eko Gunawan yang memiliki anak hamil di luar nikah.

Buruk. Memalukan. Pasti orang-orang akan memandangnya begitu.

"Maafin Dara, Yah..."

"Maaf kenapa?"

"Karena hamil di luar nikah."

"Kamu nggak usah mikirin itu. Yang penting kamu sama bayinya sehat."

Dara mengangguk kecil, ia melirik kearah Zevan yang memperhatikan dirinya berbicara dengan sang ayah.

"Ayah pulang dulu, besok ayah datang lagi..." Eko menatap Zevan sejenak, "Tolong jaga anak saya."

Zevan mengangguk mantap.

Setelah kepergian Eko, kini hanya ada Zevan dan Dara didalam ruang rawat. Ia pada akhirnya mendapatkan restu oleh ayah dari perempuan yang tengah mengandung bayinya dengan banyak syarat dan ancaman yang nggak main-main.

Eko nggak akan segan untuk mengambil Dara jika Zevan menyakitinya.

"Lo abis ngobrol sama ayah? Apa katanya?"

"Kita akan menikah, setelah lo udah jauh lebih sehat."

Menikah? Dara sadar jika mempertahankan bayinya mereka harus menikah dalam waktu dekat. Sebelum perutnya membuncit.

"Oke."

"Lo punya pernikahan impian?"

Dara nggak tau, apakah dia punya pernikahan impian atau tidak. Selama ini ia nggak pernah berniat menikah secepat ini, selama pacaran dengan Petra atau mantan sebelumnya juga Dara sama sekali nggak berniat seserius ini.

Menikah jelas nggak pernah ada dalam list rencana hidupnya.

"Nggak, kita nikah sederhana aja."

"Gue akan urus secepatnya."

***

Pengecekan terakhir sebelum pulang membuahkan hasil memuaskan. Kandungan Dara perlahan membaik walaupun di rumah nanti harus tetap bed rest sementara. Dara juga disarankan untuk cek up dua minggu sekali hingga keadaannya pulih sepenuhnya.

Perempuan itu nggak tau Zevan akan membawanya kemana. Tujuannya jelas bukan rumah apalagi kos-kosan.

"Kemana?"

"Ngecek rumah sebentar."

"Rumah?"

"Gue nggak mungkin ngajak lo tinggal di kos atau di apartemen. Yang ada bokap lo narik restunya."

Sejujurnya Dara tidak masalah akan tinggal dimana, ia juga sempat berpikir kalau sebelum resmi menikah ia akan tinggal dirumah ayahnya terlebih dahulu. Dan setelah menikah, tinggal dimanapun Dara tidak masalah.

"Lo punya rumah? Atau baru beli?"

"Rumah keluarga, sebelumnya di kontrakkan, tapi udah dua bulan kosong trus gue renovasi, tinggal ngisi perabotannya."

Jarak rumah sakit dan rumah yang Zevan tuju nggak begitu jauh, berada disalah satu komplek perumahan menengah yang cukup ramai penghuni.

DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang