BAB 2

358 121 86
                                    

___________________________________
BISMILAH
____________________________________

Pelajaran kali ini lumayan menguras tenaga dan pikiran, setelah bergulat dengan materi. Saat lah istirahat pertama mereka langsung berbondong bondong untuk ke kantin, hal yang lumrah untuk semua murid.

Namun tidak dengan gadis itu, tetap seperti hari kemarin dia enggan untuk pergi ke kantin.

Saat sedang saat asik asik mensecrol Instagram, ada yang menghampiri gadis tersebut dan merebut ponselnya.

“ck. balikin h-.”seketika gadis itu hanya dapat melongo saja.

“ck. kebiasaan lo.” ucap gadis yang merebut ponselnya.

“bunga, lo kenapa sih suka banget ninggalin gua!.” teriak seseorang dari pintu.

“lo, lo berdua ngapain kesini?.” tanya gadis tersebut.

“ngikut Lo lah, salah siapa lo pindah ngga bilang.” sinis April.

Yap kedua gadis yang datang adalah teman gadis itu Bunga dan April, mereka mengikuti temannya untuk pindah, namun hal yang tak mudah untuk pindah sekolah.

Setelah berdebat ketiga gadis itu, akhirnya tenang setelah beberapa murid masuk ke kelas.Bunga duduk bersama gadis itu dan April duduk di depan bersama teman barunya.

•••••

Bel pulang sudah di bunyikan 5 menit yang lalu, dan ketiga gadis itu langsung pulang kerumah masing masing.

“kalian berdua tinggal di mana?.” tanya gadis tersebut.

“gua sama April, tinggal di apartemen yang di sini, ngga jauh dari sekolah kok.” timpal Bunga.

Yap, mereka berdua membeli apartemen yang dekat dengan sekolah, cukuplah jika hanya untuk membeli apartemen.

“bukannya apart yang deket sekolah itu mahal yaa?.” ucap gadis tersebut.

“ngga lah, cuma seharga sepatu lo.” gurau bunga.

Whatt!!,cuma seharga sepatu yang gadis itu pakai.

Setelah sampai di rumah, gadis tersebut langsung pergi ke kamarnya untuk membersihkan badannya yang sudah lengket itu karena keringat.

“Dek!, turun, makan dulu.” ucap sang bunda.

“iya bundaa!!.” jawab sang anak.

Gadis tersebut turun dari ranjang dan turun ke ruang makan untuk makan sore.

Tidak ada yang menarik, hanya ada Abang  dan bunda nya saja, ayahnya masih sibuk di kantor mungkin nanti malam baru pulang.

“dek, udah di beliin belom?.” tanya sang abang .

“belom, bang ngga bisa yang lain apa itu casing nya?.” tanya sang adik.

“ngga, itu gua nungguin hampir 3 Bulan dek.” jawab sang abang.

“masalahnya bang, itukan casingnya cuma ada beberapa doang.” keluh sang adik.

“gua ngga mau tau!.” timpal sang abang.

Hanya bisa pasrah sang adik, mau tidak mau sang adik pun mencarikan casing yang di inginkan kakaknya tersebut.

“bang, adanya warna putih” ujar sang adik.

“ngga!, punya gua kan warna item” jawab sang kakak.

“bangg, masalahnya cuma tinggal warna itu doang hiks.” tangis sang adik.

“loh kok, Lo nangis.” cemas sang kakak .

“hiks, warna putih aja ya.” tawar sang adik dengan menyeka air matanya.

Your Imam [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang