Hari ini, ketika istirahat pertama telah datang Soobin masih terdiam di kelas. Alasannya? Soobin sedang menunggu Mia yang tak kunjung datang menampakkan batang hidungnya. Sejak jam terakhir sebelum istirahat Mia izin untuk keluar, tetapi dia tidak kembali. Hal itu membuat Soobin terheran.
Dihubungi, tidak aktif.
Nanya di grup KELUARGA LEGENDS, nggak ada yang tahu.
Ke mana, tuh, anak, ya?
“Soobin.” Mendengar suara itu, dia menoleh pada seorang perempuan. “Nunggu, Mia?”
Soobin mengangguk.
“Dia, di UKS, noh!” ucap Chaewon, perempuan yang memanggil Soobin tadi.
Soobin mengernyitkan dahi.
“Samper, gih!” suruh Chaewon kemudian.
“Makasih,” pungkas Soobin. Ia lantas bergegas menuju UKS.
Sampai di UKS—pada bilik di tengah—Soobin dapat melihat Mia yang terbaring lemas. Menghela napas, dia lalu menghampiri Mia dan duduk di ranjang sebelahnya.
“Kata gue juga tunggu,” kata Soobin.
Mia membuka matanya perlahan, kemudian membalikkan badan tanpa membuka suaranya.
“Nggak usah main tero—”
“Kalo lo mau ngajak ribut gue jangan sekarang,” potong Mia dengan dinginnya. “Lagian gue baru dapet, bukan karena kehujanan.”
Soobin berpindah tempat, duduk di ranjang Mia. Lelaki itu pun memegang dahi Mia, lantas berkata, “Panas gini. Emang bisa, ya, kalo lagi dapet jadi demam?”
Mia menyingkirkan tangan Soobin dari dahinya. “Apaan, sih, udah biasa, kali,” ungkap Mia.
“Nggak, pernah, tuh.”
“Lo-nya aja yang nggak tau.”
“Emang, iya? Gue tau semua tentang lo.”
“Bacot, deh.”
Soobin menghela napas kasar.
“Gue nggak bisa nemenin lo latihan kabaret dulu,” ujar Mia kemudian.
Soobin berpindah tempat ke ranjang awal tadi ia duduk. “Gue juga mau izin dulu, mau—”
“Udah, nggak usah.” Mia kembali memotong omongan Soobin. “Gue bisa minta anter ke Seungmin atau siapa, kek. Lo fokus aja, nanti ketinggalan kalo ada apa-apa.”
Tanpa menggubris pernyataan Mia tadi, Soobin pun menidurkan dirinya sambil berkata, “Gue di sini, ya.”
Mia langsung membalikkan badannya. “Lo sana aja, deh!” usir Mia, “gue mau sendiri dulu.”
Soobin berdecak. “Bentar doang, mau tidur.”
“Nggak ada, nggak ada! Tidur mulu lo!” tegas Mia, ia mendudukkan diri. “Hush! Sana! Sana!”
Soobin memutar kedua matanya malas. “Kayak punya nenek moyang lo aja,” cibirnya sambil terduduk. “Ya, udah gue ke kantin beliin lo makan—”
“Gue udah nitip ke Chaewon, lo beli buat diri sendiri aja.” Mia kembali berbaring.
Tanpa membatah, Soobin pun berdiri dari duduknya. Manik lelaki itu menatap gelisah wajah Mia, ada perasaan khawatir dalam hatinya sehingga ia pun berkata, “Kalo ada apa-apa, telepon gue. Jangan di nonaktifin HP lo, Mia!”
“HMM!”
“Gue duluan.”
Setelah keluar dari UKS, Soobin pun pergi ke kantin untuk membeli sarapan dan setelah itu dia menuju rooftop. Sampai di sana, Soobin sudah melihat para sahabatnya yang telah berkumpul, terkecuali Hwall dan Heejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR UNIVERSE || 00L
Fanfiction"Ketika empat belas insan memiliki suryanya masing-masing." ☆☆☆ Inilah kisah persahabatan dengan tawa dan air mata di masa SMA. Di balik canda dan kebersamaan mereka yang tampak sempurna, tersembunyi rahasia yang mendalam. Hal-hal yang tak terucapka...