Junkyu memperhatikan Jiwon yang sedang sibuk dengan laptop di pangkuannya. Jiwon tiba-tiba mendongak dan membuat Junkyu langsung mengalihkan pandangannya dengan cepat. Junkyu geleng-geleng sambil memejamkan matanya. Kalo keciduk, dia juga yang malu. Pikir Junkyu begitu.
Junkyu berdiri sambil membawa beberapa gambar yang sudah digunting olehnya, ia menghampiri Jiwon dan duduk di sampingnya. “Ada yang mau gue bantu?” tawar Junkyu sambil menyimpan beberapa gambar tersebut di atas meja.
“Lo udah selesai?” sahut Jiwon tanpa melihat Junkyu.
“Udah. Tuh.” Junkyu menatap hasil kerjaannya.
Jiwon kemudian menatap gambar yang ada di atas meja, lalu menoleh pada Junkyu. “Oke, boleh tolong potongin gambar ini juga nggak? Gue bawa beberapa gambar yang udah diprint di rumah.” Jiwon mengeluarkan kertas HVS bergambar dari tasnya. “Ini.” Ia memberikannya pada Junkyu.
Junkyu ngangguk, lantas ia mengambil kertas HVS dari tangan di Jiwon dan mulai mengguntingnya. “Nggak apa-apa, Junkyu?” tanya Jiwon memastikan.
Junkyu tersenyum. “Santai aja kali, biar cepet selesai juga.”
“Makasih,” pungkas Jiwon.
Xiyeon menatap kedua insan tersebut. Berasa dunia milik berdua aja, pepet-pepetan. Udah dipastikan, jika Junkyu menyukai Jiwon. Tadi aja Xiyeon menciduk Junkyu yang terus memperhatikan Jiwon. Fix ini mah, bener! Junkyu lagi PDKT. Xiyeon menghela napas, tatapannya beralih pada Taehyun yang sibuk menggarisi karton.
“Taehyun,” panggil Xiyeon. “Gue bantu, ya.”
Teahyun menoleh. “Nggak usah, Kak. Nggak apa-apa,” tolak Taehyun sopan.
“Ah, nggak apa-apa. Gue gabut.” Xiyeon bangkit dari sofa dan menghampiri Taehyun.
“Ini kalian cuman bertiga doang?” tanya Xiyeon sambil duduk di samping Taehyun. “Yang lain nggak ikut?”
“Emang tigaan, Yeon,” sahut Jiwon.
Xiyeon ber-oh-ria. “Yang lain emang nggak bantu gitu?” tanya Xiyeon lagi.
“Biasa suka bantu, tapi sekarang mereka lagi pada sibuk aja.” Giliran Junkyu yang menjawab.
Xiyeon ber-oh-ria kembali. “Gue ngapain nih, Taehyun?” tanya Xiyeon pada Taehyun.
“Tolong double tip-in aja, Kak, gambar-gambar yang habis diguntingin Kak Junkyu,” ujar Taehyun sopan.
“Oke!” Xiyeon menoleh pada Jiwon. “Jiwon, tolong,” kata Xiyeon sambil menjulurkan tangannya dan matanya terpaku pada gambar yang ada di atas meja.
Jiwon pun mengambil gambar-gambar itu, lantas memberikannya pada Xiyeon. Perempuan besurai hitam yang terurai itu tersenyum jahil menatap Jiwon, dan kontan membuat Jiwon langsung mengernyit. Xiyeon melirik-lirik Junkyu, memberi kode. Jiwon yang peka langsung nge-roll eyes dan geleng-geleng. Ia kemudian mengibaskan tangannya dan kembali pada lapotonya. Xiyeon cuman terkekeh tidak jelas. Wah, bakalan seru nih.
***
“....Dan Renjun berhasil bikin lo nangis.”Nagyung langsung menoleh pada ponselnya kembali. “Siapa yang nangis, nggak juga.”
Perkataan dari Nagyung berhasil membuat para lelaki yang ada di sana langsung menatap ke arahnya. Bahkan Jaemin langsung berpindah duduk ke sofa tunggal, sebelah Lia.
Lia mengehela napas malas. “Bohong! Kelihatan, ya!” sindir Lia melipat tangannya di dada.
Nagyung menyimpan ponselnya dan kembali menatap manik Lia dengan intens. “Gue nggak nangis, ya, Lia! Mana buktinya?!” kekeuh Nagyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR UNIVERSE || 00L
Fiksi Penggemar"Ketika empat belas insan memiliki suryanya masing-masing." ☆☆☆ Inilah kisah persahabatan dengan tawa dan air mata di masa SMA. Di balik canda dan kebersamaan mereka yang tampak sempurna, tersembunyi rahasia yang mendalam. Hal-hal yang tak terucapka...