Kamp Musim Panas

831 129 12
                                    

Bus yang memberangkat masing-masing murid dari kelas 1A dan 1B melaju menuju lokasi kamp yang berada diantara perbukitan. Dan disinilah mereka. Saling karaoke, bermain kartu, atau apapun itu yang bahkan membuat kehebohan mereka tak berhenti. Aizawa sendiri juga tak berdaya oleh tingkah laku anak muridnya tersebut.

Bus mereka pun sampai persimpangan jalan. Mereka didatangi oleh dua wanita pro Hero yang bernama pussycat. Kali ini, mereka diharuskan untuk melewati hutan belantara agar menuju kamo pelatihannya. Tentu saja, ada halangan dan rintangan yang tersembunyi.

Pada akhirnya, para siswa dipaksa untuk melakukan tugas sulit itu. Sampai pada akhirnya matahari mulai tenggelam, barulah mereka sampai di lokasi dengan pakaian yang sudah kotor oleh tanah.

"Hah... Aku tak menyangka akan ada raksasa di dalam hutan itu... Mengerikan sekali..." keluh Uraraka.

"Sasuga Yuuei! Hal seperti ini pasti sudah biasa untuk mereka!" ujar Iida yang malah bersemangat.

Seorang wanita berambut panjang bewarna pirang terkekeh.

"Kalian boleh juga! Cukup menarik sekali! Terutama ke delapan bocah ini! Aku cukup terkesan! Nah, karna kalian sudah susah-susah datang ayo kita makan malam!" ucapnya.

Dia adalah Pixie Bob salah satu member dari pussycat.

"Terima kasih banyak!" seru semuanya.

Dua hari telah berlalu, kini mereka masih mengikuti latihan yang diberikan oleh anggota pussycat dengan giat. Terutama Midoriya, Tanjiro, Zenitsu, Inosuke, (Y/n) mereka melakukan pelatihan yang sama dibawah pengawasan salah satu anggota Pussycat, Tiger, hingga matahari terbenam.

"Akh, ini melelahkan sekali..." rengek Zenitsu.

"Cih! Kenapa kau lemah sekali hah?!" seru Inosuke.

"Jangan samakan aku dengan mu dasar babyk!"

Melihat teman-temannya yang asik bercanda-dia (bergelud) Tanjiro tertawa kecil.

"Aku khawatir keadaan Nezuko disana. Apa dia benar baik-baik saja?" risaunya.

(Y/n) menepuk pundak pemuda itu.

"Jangan terlalu khawatir. Lagian kita sudah menitip Nezuko pada Midnight. Semuanya akan baik-baik saja."

Tanjiro mengangguk.

"Ngomong-ngomong sebentar lagi giliran kita yang memasak. Aku duluan ya!" ujar (Y/n) seraya melambaikan tangan.

Sesampainya di dapur terbuka, beberapa teman-temannya yang lain sudah berkumpul dan memotong sayuran.

"Oh, (Y/n)-san. Kau sudah menyelesaikan pelatihan mu?" tanya YaoMomo.

"Ya, begitulah. Mereka masih beristirahat, jadi aku duluan kesini saja."

Gadis itu mengambil sawi lalu memotongnya kecil-kecil.

Matanya tak sengaja menatap sosok Todoroki yang sibuk menyalakan api tungku menggunakan quirknya.

'Oke juga tuh quirknya, bermanfaat beut dah.'

Tanpa disadari pemuda itu menghampirinya.

"Apa kau mau aku menghidupkan api?" tawarnya.

"Tidak perlu, lagian tugasku cukup memotong-motong."

"Begitu kah."

Keheningan langsung melanda mereka berdua. Bahkan Todoroki sendiri tidak pergi dari tempatnya.

'Ni anak mau ngapain dah?'

"Anu, apa ada yang kau perlukan?"

"Ah, tidak. Aku hanya penasaran, padahal kau quirkless tapi bagaimana kau sekuat ini?" tanya Todoroki.

KNY x BNHA : In Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang