Begitu berada di kantor polisi. Manik mata miliknya menangkap sosok ketiga pemuda yg tengah terduduk pada sebuah sofa.
"Tanjiro! Zenitsu! Inosuke! Kalian baik-baik saja?!" tanya (Y/n) risau.
Tanjiro tersenyum hangat, "kami baik-baik saja, (Y/n)."
Mendengar hal itu, gadis bersurai (H/C) lantas tersenyum lega.
"Syukurlah... Bisa kalian ceritakan bagaimana kalian ada disini?" ujarnya. Tanjiro pun mengangguk.
Flashback
Disaat pelarian mereka. Tanjiro mencium sebuah bau mencurigakan dari balik gedung yg akan mereka lewati. Benar saja, ternyata daerah itu sudah ada para hero, begitu pula di belakang mereka.
"Aku peringatkan! Lebih baik kalian menyerah saja!" ujar seseorang dengan pakaian kuning betubuh gempal.
"Tanjiroo! Bagaimana ini! Aku takut!" rengek Zenitsu.
Pemuda berambut merah itu mencoba memutar otak.
"Hah! Apa payahnya?! Lebih baik kita hajar saja mereka!" teriak Inosuke yg sudah mengacungkan pedangnya.
"Jangan!" tolak Tanjiro, "sebaiknya kita tidak membuat kekacauan lebih lagi." ucapnya. Inosuke hanya bisa mendengus kesal.
Lalu, datanglah seorang pria dengan lilitan perban di lehernya.
"Begini saja, bocah. Lebih baik kau ikut kami dan menjelaskan apa yg sedang terjadi. Dengan begitu kami takkan menyakiti kalian. Kami hanya ingin meminta penjelasan, mengerti?" tawarnya.
Tanjiro menggerakkan hidungnya.
'Dia tidak berbohong.'
Setelah menimang beberapa keputusan. Akhirnya pemuda itu pun menyetujui negosiasi tersebut.
* * *
"Dengan begitu, setidaknya kita bisa meluruskan kesalah pahaman ini." kata pemuda tersebut pada (Y/n) yg masih memegang dagu.
Apa yg dilakukan sama sekali tidak salah. Malah itu adalah jalan terbaik. Sepertinya dia memang hanya terbawa emosi saja.
"Kau benar. Aku saja yg ceroboh, gomen (maaf)."
Tak lama kemudian, pintu ruangan itu terbuka. Tampak beberapa orang polisi disertai para hero juga ikut memenuhi ruangan. Namun Hawks tidak termasuk ke dalamnya, hanya ada Aizawa Shota alias Eraser Head, serta seorang polisi Naomasa Tsukauchi.
"Baiklah, para bocah sekalian. Mari kita percepat semua ini. Coba jelaskan apa yg terjadi dari awal sampai akhir, dan mengenai kalian yg membawa senjata tajam." Eraser Head membuka percakapan dengan tidak ramahnya. Namun yah, haruskah ada ramah tamah antara pengintrogasi dan tahanan?
Mulut gadis itu melepaskan napasnya pelan.
"Apa kau akan mendengarkan penjelasan kami? Setidak mungkinnya itu?"
"Itu benar." Kali ini Naomasa yg berbicara.
"Baiklahhh, aku akan menjelaskan semuanya sejujur-jujurnya. Singkatnya, kami bukan berasal dari dunia ini. Kami adalah manusia dari dunia lain. Lebih tepatnya, era Taishou."
Begitu mendengar kalimat yg diucapkan (Y/n) mereka menatap tak percaya.
"Kau bercanda?!"
"Hey, hey. Bukankah kau sudah bilang akan mendengarkan setidak mungkinnya itu? Maka yg kuucapkan ini adalah kebenarannya."
Eraser Head melirik ke arah Naomasa. Pria itu hanya mengangguk.
"Dia tidak berbohong."
Gadis itu malah dengan tenang hanya tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/308635194-288-k536209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KNY x BNHA : In Another Dimension
Fiksi PenggemarTrio Kamaboko, serta Asuka (Y/n) tengah menjalankan misi bersama. Diselingi dengan gelak tawa, dan tingkah random mereka. Tiba-tiba saja mereka terhisap ke sebuah pusaran angin hitam dan jatuh ke suatu tempat yang membingungkan. Mereka tentu begitu...