Mendengar pernyataan gadis tersebut. Seluruh kelas berhasil dibuat kaget hingga melongo.
"Tu-tunggu sebentar, (Y/n)-chan. Kau tidak serius kan?" Uraraka mencoba membujuk.
Namun gadis itu malah menggeleng.
"Aku serius, Uraraka." Senyumnya.
"Yang benar nih?" Pemuda berambut merah tampak khawatir.
Sedangkan pemuda berambut kuning malah terkagum pada (Y/n) yg tampak keren.
"(Y/n)-san hebat! Sangat manly sekali!"
"Hey! Kalian! Kalian seharusnya tidak begitu! Bakugo, kau harusnya bersikap baik pada murid baru! Terlebih wanita! Dan (Y/n)-san kau seharusnya juga tidak--"
Sebelum Iida berhasil menyelesaikan kalimatnya, Bakugo sudah menyela terlebih dulu.
"Berisik! Aku sendiri yg akan menghancurkannya hingga berkeping-keping!" teriaknya.
"Ta-tanjiro, lakukan sesuatu pada (Y/n)-san..." Pinta Toru.
"Em, maaf. Kalau sudah begini... (Y/n) sama sekali tidak bisa dihentikan..."
Mendengar tantangan yg dilontarkan (Y/n). Tentunya membuat Bakugo malah semakin menjadi-jadi. Ibaratnya menuang minyak dalam api. Tapi toh, memangnya gadis itu peduli? Mencari masalah adalah keahliannya.
"Aku terima tantanganmu." ujarnya dengan tatapan sinis.
Bakugo beranjak keluar dari kelas, namun, langkahnya terhenti. Dengan wajah garangnya, ia pun menunjuk gadis itu.
"Tapi, pada saat itu kau akan aku bunuh!"
Pernyataan yg membuat semua orang di kelas tercengang, panil, sekaligus khawatir.
Lagi-lagi (Y/n) hanya tersenyum, "Baiklah. Aku menantikannya."
Kepergian pemuda berambut blonde ash itu pun mengundang helaan napas yg lainnya.
"(Y/n)-chan apa yg kau pikirkan?!" ujar Uraraka.
"Aku mengajaknya berduel?"
"Ya, aku tau itu, tapi, mengapa kau melakukan itu?! Itu sangat beresiko! Dan lagi, quirknya itu--"
"Aku tahu. Explosion, benar?"
Uraraka termangu, "Eh, ya, benar..."
(Y/n) hanya terkekeh.
"Maaf kalau aku membuat semuanya kacau. Tapi percayalah, aku akan baik-baik saja!" ucapnya optimis.
"Kalau kau bilang begitu mau bagaimana lagi..."
Menyerah pada sikap optimismenya, tanpa dirasa bel istirahat sudah usai. Dan ini adalah tanda bendera perperangan dimulai.
* * *
Sebenarnya gadis itu sama sekali tak berminat untuk ikut campur ataupun menciptakan masalah yg rumit seperti ini. Tapi, mendengar apa yg dikatakan Bakugo cukup membuatnya naik darah. Bahkan kalau ia bisa memilih, ia juga tidak ingin masuk ke akademi itu. Bukannya merasa ia hebat, hanya saja tujuan mereka bersebrangan-- meski ujung-ujungnya ia juga memiliki tujuan untuk menyelamatkan orang-orang dari iblis-- tidak jauh begitu beda. Tapi tetap saja berbeda!
'Tunggu sebentar. Apa aku dengan sengaja saja mengalah agar kami bisa dikeluarkan? Tidak... itu terlalu beresiko. Apalagi para pro Hero juga mematai pergerakan kami. Sial, kembalikan kebebasanku!' rengeknya dalam hati.
Tepat di tengah lapangan luas, kedua manusia ini sudah mengambil ancang-ancangnya. (Y/n) secara khusus kali ini menggunakan bokken, alias, pedang kayu untuk melawannya. Teman-teman kelas yg lain juga berdiri di tepi lapangan untuk menyaksikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KNY x BNHA : In Another Dimension
FanfictionTrio Kamaboko, serta Asuka (Y/n) tengah menjalankan misi bersama. Diselingi dengan gelak tawa, dan tingkah random mereka. Tiba-tiba saja mereka terhisap ke sebuah pusaran angin hitam dan jatuh ke suatu tempat yang membingungkan. Mereka tentu begitu...