[01] Clumsy Juni 🌻

8.3K 1.6K 233
                                    

Halo~ Ayo kenalan dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo~ Ayo kenalan dulu.

Kamu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu?

Cerita ini bakal ringan dan buat lucu-lucuan. Minta vote dan comment yang banyak, boleh?

Update tiap Jumat. Tapi bisa lebih sering kalo rame~ Jadi ramein, ya~

Satu jam menjelang jam makan siang, Juni merentangkan kedua tangan ke atas, lalu meraung keras-keras sembari menggeliat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu jam menjelang jam makan siang, Juni merentangkan kedua tangan ke atas, lalu meraung keras-keras sembari menggeliat.

"RAWRRR AING CAPEK!!!" teriaknya, menguap. Otot-otot lengannya yang diregangkan terasa mulai rileks, Juni pun menurunkan tangan dan terkulai di kursi, menatap hasil pekerjaannya di layar komputer. Tulisannya untuk kampanye jelang ramadan. Masih mentah. Belum direvisi ulang.

Ini sudah revisi ketiganya. Dia harus merombak semua dari awal, dari bagian brainstorming yang paling menguras energi. Jika si Tua Bangka itu menyuruhnya revisi sekali lagi, niscaya Juni akan menjambaknya, menggigit kupingnya lalu memeras perut lembeknya seperti memeras cucian selimut, meski semua hanya dalam kepala Juni sendiri. Deadline-nya hari ini, karena besok hasilnya sudah harus dipresentasikan dalam rapat internal bersama seluruh tim. Tapi Si Tua Bangka itu terus saja menyuruhnya revisi. Juni pikir, jika dia hidup di zaman Roro Jongrang, ia mungkin bisa mengerjakan seribu candi lebih cepat daripada Bandung Bondowoso, saking terbiasanya dengan revisi semalam.

MenU Project: Choosy ClumsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang