Kapan kamu baca ini dan gimana suasananya?
Kalau saya, pas banget sore lagi mendung mau hujan (sama petir-petir dikit), sesuai dengan keadaan di cerita, haha.Btw, bab 4 dan 5 dituker, ya supaya lebih urut. Bab 4 itu baru kupost beberapa hari lalu waktu Wattpad error, jadi bagi yang belum baca Choosy Unlucky, bisa dibaca dulu~
Last, enjoy this chapter. Vote dan komen kamu sangat berarti <3
Ketika Seven tiba di Sundays, ia rupanya datang lima menit sebelum waktu yang ditentukan sehingga Gabby belum terlihat. Seven melepas jaket kulitnya yang telah basah akibat wanita gila aneh yang menyiramnya, lalu menyampirkannya di kursi, menyisakan dirinya dengan kemeja putih pemberian Gabby dan celana jins hitam, serta topi baseball.
Seven rasa mungkin ia duduk di sana lebih dari setengah jam, hingga mulai gelisah dan memutuskan untuk memesan, daripada terus-terusan ditatap curiga oleh pramusaji di ujung konter, atau lebih parah, diusir.
"Satu es krim cone vanilla dan satu stroberi," katanya di balik masker, tatap menunduk, berusaha menyembunyikan wajah sebanyak mungkin di bawah topinya.
Usai sang pramusaji pergi untuk memproses pesanannya, Seven kembali memeriksa notifikasi di ponsel. Tidak ada kabar dari Gabby. Tidak ada kabar apakah dia akan terlambat, atau tidak bisa datang, atau apapun. Dia hanya ... seakan menghilang. Seperti yang dulu dia lakukan sebelum mereka resmi berpisah.
Atau mungkin dia hanya lupa. Mungkin dia tengah sibuk sekarang, bukankah dia sedang menggarap sebuah sinetron kejar tayang? Dia pasti sangat sibuk. Dia pasti ... hanya lupa.
Seven masuk kembali ke menu perpesanan mereka, ia menulis pesan untuk Gabby.
Hari ini .... kamu datang, kan?
Terkirim. Pesan itu sudah terkirim, hanya tinggal menunggu Gabby membacanya, lalu ia pasti akan segera─
"Mas-mas blind date?!" Seseorang berseru, nyaris seakan berteriak, dan suaranya begitu dekat, dalam sekejap Seven tahu bahwa seseorang telah berdiri di depannya sehingga secara refleks, dia mendongak. Seorang perempuan, namun bukan Gabby. Gabby lebih tinggi dan lebih kurus. Perempuan ini mengenakan pakaian yang amat cerah, perpaduan lilac dan mustard, bukan sesuatu yang akan Gabby pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MenU Project: Choosy Clumsy
RomanceKanigara Juni berpikir dia bisa hidup tenang dengan suami sepihaknya, aktor populer Dimas Lukman serta keenam kucing yang telah ia rawat seperti anak sendiri. Namun ketika musuh besarnya mengumumkan pernikahan, bersamaan dengan Dimas Lukman yang di...