bab 3

9.5K 17 0
                                    

Saat Rusdin akan membersihakan toilet. Mereka mengganti tanda toilet laki-laki dengan tanda toilet perempuan sehingga membuat Rusdin masuk ke toilet perempuan yang seharusnya di bersihkan saat sepulang sekolah. Mereka berusaha menjebak Rusdin agar memasuki toilet itu. Saat ia masuk Fenny yang ada di dalamnya pura-pura berteriak dan langsung menyiram air pada Rusdin.
"Aaaaaaahhhhhh" teriak Fenny
"Byurrrr" air menyembur ke arah Rusdin
"Ma...maaf Mbak saya salah tempat" ujar Rusdin terbata - bata dengan tubuh basah kuyup
"Maaf - maaf, kalo kerja pake mata dong" bentak Fenny

Rusdin yang amat malu segera keluar dari sana sambil mengecek kembali tanda laki-laki perempuan di pintu dan ternyata tandanya memang benar untuk perempuan.
"Loh, perasaan tadi tandanya..." ujarnya heran

Ia hanya bisa geleng -geleng kepala memikirkan hal itu. Saat itu juga Ia melihat di belakang Jessica dan teman-temannya tertawa. Rusdin pun tahu bahwa ia sedang dikerjai oleh mereka.

Bukan hanya Rusdin yang kena semprot, suatu saat Imron juga sedang mengepel lantai sekolah. Semua anak yang lewat berhati-hati melewatinya. Akan tetapi Jessica dan Fenny beserta gengnya berlalu-lalang lewat dengan seenak hati. Jessica dengan angkuhnya menendang ember yang digunakan Imron untuk membasuh kain pel.
"Uuuupppsss, hehe" ujar jessica tersenyum licik
"Wah mbak kok embernya jatuh" kata Imron dengan masih tersenyum karena ia tak sadar kalau sedang di kerjai oleh mereka
"Eh, lo kalo kerja yang bener, taroh ember sembarangan!" bentak Jessica
"Loh perasaan saya taruhnya sudah bener, kayaknya mbak sengaja ya?" kata Imron
"Eh, nyalahin gue lagi, udah deh bersiin yang bener" ujar Jessica meledek

Imron tak menghiraukan dan langsung mengepel air yang tumpah. Belum selesai ia menyelesaikannya Jessica dan Fenny menginjak - injak lantainya sehingga kotor lagi.
"Loh maksud kalian apaan?" Imron kesal

Mereka tidak menghiraukan dan meninggalkan Imron begitu saja.

Kejadian seperti itu tidak hanya mereka lakukan sekali saja, tetapi hingga berulang-ulang. Kadang mereka pernah menuangkan air ember pel ke badan Rusdin dan Imron sehingga basah kuyup. Mereka berdua tidak berani melawan karena takut nanti akan dipeca.
Beberapa kejadiana mengesalkan itu memaksa mereka untuk membicarakan masalah tersebut.
"Mron lama-lama tuh cewek ngeselin juga?" ujar Rusdin
"Iya, gue kesel banget sama kelakuan tuh cewek" balas Imron
"Gimana kalo kita kasih pelajaran aja" kata Rusdin
"Iya, kita bakal buat mereka nyesel seumur idup" kata Imron dengan senyum jahat

Kalo ada masukan chat aja y, baru bangun dari hibernasi

primadona sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang