Setelah mereka berada di dalam rumah itu,anak buah Bunda melepaskan ikatan dan kedua gadis itu. Mereka berdua dilempar sehingga tersungkur ke lantai.
“ingat kalian sekarang telah jadi pelacurku, jadi kalian harus menuruti semua perkataan ku” ujar Bunda memperkenalkan diri
“Uhuhuhuhuhu”Jessica dan Fenny hanya bisa menangis tersedu – sedu
“Oke, sekarang kalian mandi dulu” perintah Bunda
Jessica dan Fanny langsung dibawa oleh anak buah wanita itu ke kamar mandi.Beberapa saat kemudian merekapun keluar dan selesain mandi dan kembali dipertemukan dengan Bunda.
“Fufufu, ternyata kalian sungguh cantik” sanjung Bunda
“Mmm, tante tolong lepaskan kami” Jessica mencoba memohon
“Brakkk!” wanita itu mengebrak meja.Jessica dan Fenny tersentak dan hanya bisa gemetar.
“Panggil saya Bunda! Mengerti!” bentaknya
“Ba…baik Bunda” jawab mereka serentak
“Bagus, kalian harus menuruti semua keinginan Bunda dan jangan coba – coba kabur!”ujar wanita itu memberikan ancaman
“Aa…ampun Bunda, tapi kami ti…tidak mau menjadi pelacur” Fenny berusaha menjelaskan
“APA!, kalian sudah kubeli, jadi kalian harus jadi pelacur dan jangan coba–coba kabur, kalian akan merasakan akibatnya!” ujar wanita tu memberi ancamanKedua gadis itu hanya bisa meneteskan air mata karena tidak menyangka akan dijual kepada Germo yang terlihat kejam.
“Saik perkenalkan diri kalian! Mulai dari kamu yang berambut hitam” perintah wanita itu
“Sa..saya Fenny Bunda” ia menyebutkan namanyaBunda lalu mendekat ke samping Fenny yan masih mengenakan seragam SMA nya namun ia sudah mandi.
“Plaaaakkkkk” suara tamparan mendarat di pipi Fenny
“Auuuuuuuuhhh, sakit Bunda” rintihnya sambil memegangi pipinyaMasih belum puas Bunda lalu menjambak rambut gadis bermabut hitam panjang itu.
“Aw aw aw, Bu..nda ammpuuuuun” rintih Fenny disertai air mata
“Huh! Kamu tidak mau jadi pelacur? Kamu pikir berapa uang yang aku keluarkan!” kata Bunda dengan geram
“Aw aw aw, i..iya Bunda maaf uhuhuhu” tangisnya tersedu sedu
“Dasar!” ujarnya sambil melepaskan jambakannyaSekarang bunda melirik ke Jessica yang berambut sedikit pirang.
“Apa kamu juga tidak mau menjadi pelacur?” tanya Bunda dengan tegas
“Mmmm… ssa…saya mau Bunda” jawabn Jessica dengan terpaksa karena tidakmau bernasib sama dengan Fenny
“Bagus kalo begitu” ujar Bunda
“Plaaaaakkk” tamparan di pinggul Jessica
“Aaaaawww, sakit Bunda” rintihnya
“Fufufu, Bunda ingin memukul pinggul kamu cantik” ujarnya dengan tawa menjengkelkanKedua gadis itu hanyamenjadi sasaran kekejaman sang Germo. Mereka hanya bisa menunduk dan menurutiapakata Bunda itu.
“Sebagai pelacur, kalian masih bebas melakukan kegiatan seperti biasa, tapi kalian harus memenuhi panggilan para pelangan, mengerti!” ujarnya menjelaskan
“Baik Bunda” jawab mereka serentak
“Ingat! Kalian harus memenuhi panggilan itu!, bila kalian kabur maka jangan salahkan akibatnya! Mengerti!” ujarnya lagi
“Baik Bunda” mereka mengiyakan lagi
“Satu lagi, kalian harus punya tanda pengenal” kata Bunda menerangkan sesuatu yang masih belum dimengertiJessica dan Fenny masih bingung dengan maksud Bunda. Mereka berdua lalu di bawa oleh anak buah Bunda ke sebuah tempat di rumah itu yakni sebuah tempat untuk tatto.
“Bunda jangaaaaaann!” pekikmereka
“Fufufu, ini menjadi pengenal kalian sebagai pelacur” ujar Bunda
“Ngiiiiiiiiiiiinggggg” suara jarum tato
“Aaaaaaaaahhhh Bundaaaaaaaaaaaa ampuuuuuuuunn” teriak mereka menggema
“Fufufufu” Bunda hanya bisa tertawa melihat peresmian dua pelacur barunyaMalam itu menjadi awal bagi Jessica dan Fenny sebagai pelacur sekaligus pelajar SMA di masa remajanya. Setelah itu mereka diantarkan pulang kerumah dengan tetap memakai seragam sekolahnya namun masih membekas tato di punggung mereka. Isak tangis tak henti – henti mengantarkan kepulangan mereka.
Jessica dan Fenny memang tidak tinggal serumah namun mereka mempunyai nasib yang sama. Mereka sama – sama tinggal sendirian di rumah karena kedua orang tua mereka jarang berada di rumah karena kesibukan. Sehingga mereka berprilaku buruk di sekolah dan kini telah mendapatkan akbiatnya.
Hari – hari di sekolah tetap mereka lakukan seperti biasa seolah kejadian tersebut sudah mereka lupakan namun masih membekas di hati mereka perasaan hancur lebur. Para petugas kebersihan yang telah memperkosa mereka sepertinya sudah tidak ada di sekolah karena mereka tidak mau mengambil risiko. Akan tetapi trauma mendalam masih mereka rasakan saat bertemu dengan petugas kebersihan maupun saat berada di toilet sekolah.
Suatu hari kedua gadis itu di hubungi oleh Bunda untuk segera melaksanakan tugas sebagai seorang pelacur. Mereka pun tidak bisa mengelak apa yang menjadi perintah sang Germo.
“Jess, gue mau ngomong sesuatu” ujar Fenny
“Mmm, sama gue juga ada yang pengen gue omoningin” jawab Jessica mengiyakan
“Elo dihubungin Bunda ya?” tanya Fenny
“Hu’um, lo juga kan?” Jessica mengiyakan lagiMereka berdua mendapatkan pelanggan pertama mereka yang menjadi awal sebagai pelacur. Jessica harus menemui pelangannya di hotel siang nanti. Begitu juga dengan Fenny namun di lokasi yang berbeda. Sepulang sekolah mereka pergi menemui pelanggan masing –masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
primadona sekolah
RomanceDi sebuah sekolah terdapat dua gadis cantik. Mereka adalah Fenny dan Jessica sang primadona yang menjadi idola ku kebanyakan siswa. Semua mata tidak pernah melepaskan pandangan pada mereka. Bagaimana tidak rambut panjang sebahu, kulit yang putih mul...