Bab 12

4.7K 18 0
                                    

Jessica hanya menunjukkan wajah yang muram karena tidak suka dengan pekerjaannya itu.
“Bunda, Jessica mau pulang” ia berpamitan
“Tunggu sebentar, Bunda mau bicara” wanita itu menghentikannya

Bunda langsung menghampiri Jessica yang berdiri didepan mejanya. Tiba – tiba ia langsung menjambak rambut kepirang –pirangan gadis itu.
“Aaaawwwwwwww, Bunda, jangaaaann” rengeknya karena rambutnya di tarik kebelakang
“Saya tadi ditelfon pelanggan, katanya kamu sulit diatur” ujar Bunda
“Aaaaaawwww, enggak Bunda, Jessica cuma belum biasa aja” ia berkilah
“Huh!, awas kalo saya mendengar keluhan pelangan” kata Bunda sambil melepsakan jambakan sembari mendorongya

Jessica hanya terdiam sejenak sambil meratapi nasibnya. Lamunanya pun berhenti saat ada suara mobil disertai teriakan seorang gadis.
“Enggak ammmpuuuuuun” suara seorang gadis dari luar

Jessica mengenal suara itu, ya itu suara Fenny.
“Brakkk, ahahahah” suara pintu disertai lolongan gadis itu
“Ada apa ini!” ujar Bunda kaget
“Ini Bunda, nih cewek berani – beraninya kabur” ujar salah satu anak buah Bundad

Jessica yang penasaran segera menghampiri temannya itu namun betapa terkejutnya ia. Seragam sekolah temannya itu sudah robek yaitu di salah satu lengan serta kancing bajunya serta roknya terbelah sehingga terlihat payudaranya dan juga celana dalam warna biru.
Rambut acak – acakan serta di sudut mulutnya tampak ada bekas pukulan lalu di lengan dan pahanya juga lebam – lebam berdarah.
“Fenny!” pekik Jessica sambil merangkul sahabatnya itu
“Jess, uhuhuhu” tangis Jessica di pelukan temannya
“Kenapa dia?” tanya Bunda pada anak buahnya
“Dia dapat SM Bunda” ujar anak buahnya

Bunda langsung menghampiri Jessica dan Fenny dan segera menghentikan drama yang mereka lakukan.
“Berhenti!, Fenny sini” ujar wanita itu

Wanita itu sungguh tidak berperasaan karena langsung mnampar Fenny.
“Plaaaaaaakk” suar tamparan itu
“Aaaaaaaaawwww ahahahah” erang gadis itu sambil mengelus wajahnya
“Berani – beraninya kamu kabur, dasar an****” maki Bunda karena kesal

Bunda itu sungguhlah kejam karena lebih mementingkan uang yang hilang daripada nasib pelacurnya.
“Aaa..ampun Bunda... saya tidak tahan disiksa oleh pelanggan terus uhuhuhuhu” Fenny menjelaskan dengan isak tangis
“Bodoh, aku tidak mau tahu, kamu harus di hukum” ujar Bunda tidak mau menerima alasannya
“Ampuuuun Bunda.... saya uhuhuhu” Fenny hanya bisa meluapkan kesedihannya

Jessica yang kasihan dengan temannya mencoba angkat bicara.
“Bunda saya mohon maafkan Fenny, dia masih belum terbiasa” ujar Jessica membela temannya
“Diam kamu Jessica!, atau kamu mau dihukum juga!” bentak Bunda

Jessica langsung menutup mulut karena tidak mau terlibat. Sementara Fenny hanya bisa berisak tangis menunggu hukuman bagi dirinya.
“Hei, bawa dia ke belakang” perintah Bunda

Kedua anak buah Bunda membawa Fenny ke lapangan yang ada di belakang rumah Bunda. Disana sudah ada sesuatu seperti kayu dan juga rantai untuk memasung Fenny. Gadis yang malang itu dipasung di sebuah balok kayu yang ada tiga lubang di tengahnya. Ketiga lubang itu disiapkan untuk menjerat kepala dan tangan korbannya. Kini leher dan pergelangan tangan Fenny terbelenggu pada balok kayu tersebut dengan posisi terseok dengan kepala dan tangan terikat padanya.
“Kamu akan ku pasung sampai nanti malam” ujar Bunda

Tangisan tak henti – hentinya dengan air mata bercucuran dipipi Fenny.

Jessica lalu menghampirinya dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
“Jess, uhuhuhuhu” ujar Fenny menceritakan kejadian yang dialaminya

Cerita dimulai saat Fenny masuk ke kamar pelanggan yang sudah menyewanya.
“Hehe, jadi ini barang baru Bunda” ujar pelanggan itu sambil memegang dagu Fenny
“Mmhhhhh, rinith gadis itu

Pelanggan itu langsung menarik tangan Fenny dan melemparkan tubuhnya ke ranjang.
“Aaaaah, Om jangaaan” rintih Fenny sambil berusaha merayap ke samping ranjang
“Hehe, gue udah gak sabar nih” ujar pria itu sambil membuka bajunya

Fenny bergarak mundur ke ranjang bagian atas dengan pasrah menerima perlakuan pelanggannya.

Orang itu lalu naik keranjang dan mendekat ke wajah Fenny sambil meremas payudaranya.
“Hehe, kamu sungguh cantik untuk seorang pecun” ejek dia
“Mmmmhhh, gue bukan pecun dasar tua bangka!” balas Fenny sambil memalingkan muka
karena hendak dicumbu
“Plaaaaaaakkk” tamparan keras bagi Fenny
“Aaaaaaawwwwww, tua bangka brengsek” Fenny malah terus memakinya
“Plaaaaaak, plaaaaaak, plaaaakk” tamparan bertubi – tubi bagi Fenny
“haha, kamu sesuai sekali dengan seleraku” pria itu sungguh senang menampar Fenny
“aaaawww uhuhuhuhu” Fenny hanya bisa menangis kesakitan

Ternyata pria itu adalah penyuka genre SM atau Sadistic Masochist yakni mendapatkan
kepuasan seksual dengan cara kekerasan.

Pria itu lalu merobek pakaian Fenny dengan kasar sehingga kemeja putihnya tercabik – cabik hingga tampak branya.
“Aaaaaaaahh, jangaaaaaaann hentikan” pekiknya

Pria itu lalu mencengkram dagu Fenny dan mencumbunya dengan kasar
“Mmmmmmhhhhhh mmmmmmmmhh” suar runtuhan gadis itu

Setelah itu ia terus mencabik – cabik bra gadis yang malang itu dan meremas – remas
payudaranya. Sambil menghisap bahkan mengigit puting susunya.
“Aaaaaaaaawwww aaaaaahhh, sakiiiiiiiiiit hentikaaaaaaaaaan” teriak Fenny kesakitan
“Hahaha. Teriakanmu makin membuatku sangat bernafsu cantik” ujar pria itu sambil melangkah mundur

Ia lalu mengambil sabuk yang ada di celananya dan memukulkan di tangannya untuk menakut – nakuti Fenny.
“Toloooong, amppuuuun Om” rintih gadis itu

Fenny berpikir bahwa ia melakukan itu karena Fenny telah menghinanya, tapi sebenarnya pria itu melakukan karena ia adalah seorang yang sadis.
“Ctaaaaaaaarr ctaaaaaaaaaarr ctaaaaaaarr” cambukan sabuk itu terus menyayat kulit indah gadis yang malang itu
“Aaaaaaaaaaahh, aaaaaaaaaaaaahh aaaaaaaaaaaaaaaaaahh” teriak Fenny yang kesakitan karena dicambuki pria binatang itu

primadona sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang