bab 10

5K 18 1
                                    

Jessica pergi ke hotel tersebut dengan masih mengenakan seragam sekolahnya yang cukup mengairahkan. Kemeja ketat, rok abu–abu pendek dan kaos kaki panjang. Sesampainya di hotel ia Ia tampak gugup saat di depan pintu.
“Tok tok tok” suara ketukan pintu di kamar pelanggannya

Seorang pria paruh baya membukakan pintu bagi gadis cantik itu.
“Oh, silahkan masuk cantik” sapa orang tersebut

Jessica perlahan memasuki kamar dengan sedikit gugup.
“Nama kamu siapa cantik?” tanya pria itu
“Mmm Jessica Om” jawabnya lirih
“Oh nama yang bagus sama seperti orangnya” sanjungnya dengan senyum

Jessica hanya tersenyum getir membalas sanjungan itu.
“Baik, kamu silahkan mandi dulu” orang itu mempersilahkan
“Mm maaf Om sebelumnya, saya mau bicara dulu” ujar gadis itu
“Oh silahakan mari duduk dulu” ujar orang itu sembari memegang pundak Jessica
“Uhh” pekiknya karena merasa tidak nyaman

Mereka berdua duduk di ranjang berdampingan dan orang itu masih terus memegang pundak Jessica, tampaknya ia sudah tidak tahan dengan kemolekan tubuh gadis abg itu. Jessica sebetulnya merasa risih mulai menutup pahanya dengan tas nya agar pahanya yang mulus tidak membuat calon pelanggannya makin nafsu.
“Apa yang mau kamu bicarakan manis?” orang itu menyilahkan
“Mmm, Om se…sebenarnya saya bu..bukan pelacur” ujarnya dengan terbata – bata
“Hmm, jadi begitu” jawabnya yang tak senada dengan tingkahnya

Lelaki itu malah meraba–raba kedua lengan Jessia yang berusaha mempererat pegangannya pada tas yang menutup pahanya.
“Mmmhhh Om, tolong lepaskan saya” ia memohon
“Ayo dong sayang, kamu rileks aja, Om Cuma pengen ngobrol sebentar” ujarnya sambil terus mengelus lengan Jessica
“Ummmhhh tapi Om, lepasin tangan Om” Jessica menolak dengan halus
“Ayo dong sayang, om cuma ingin lebih dekat kok” rayu pria itu

Jessica masih bisa mentolerir jika hanya memegang pundaknya saja, tapi pria itu mulai mencoba menarik tas di paha gadis itu.
“Om jangan!” pekiknya
“Ayo dong manis, kamu gak usah malu” rayunya lagi sambil menarik tas Jessica
“Uhhhh, Om jangaaaan” rengeknya tapi tas itu sudah terambil darinya

Paha mulus gadis itu mulai tersingkap.
“Wow, mulus juga paha kamu sayang” ujarnya sambilmulai meletakkan telapak tangannya di paha Jessica
“Uuhhhh Om, jangaaaaaannn!” pekiknya lagi sambil berusaha berdiri

Pria itu masih memegangi pundak Jessica sehingga membuatnya tidak bisaberdiri. Ia mulai mengelus paha indah Jessica yang tidak tertutupi rok abu – abu pendeknya
“Jessica, om benar – benartidak tahan dengan tubuh kamu” rayunya lagi
“Om,, plisss jangan, saya bukan pelacur Om” rintihnya
“Hmmm rambut kamu kepirang – pirangan ya manis” ujarnya sembari membelai rambut Jessica
“Om jangan!” ia mulai kesal dan memaksa berdiri

Lelaki itu tersentak karena Jessica mendorong tubuhlelaki itu. Jessica berusaha menuju kepintu karena tidak suka dengan perlakuan orang itu namun tangannya di pegang dari belakang.
“Kamu mau kemana, kamu belum selesai memuaskan aku!” ujar pria itu dengan beringas
“Aaaaahhhh jangaaaaaaaaan!” teriaknya dengan keras

Orang itu lalu menarik tangan Jessica dan melemparkan tubuhnya keatas ranjang.
“Aaaaaaaahh,Om jangaaaaaaaann!” teriaknya lagi

Belum sempat mencoba bangkit dari ranjang tubuhnya langsung ditindih oleh pria hidung belang itu.
“haha, mau lari kemana kamu manis, kamu harus melayani aku dulu”ujarnya dengan tertawa jahat
“Unghhhh” rintihnya sambil memalingkan muka

Langsung saja Pria itu membedah kancing baju Jessica dengan paksa sehingga kancing bajunya berhamburan. Bra yang masih dikenakannya juga tak lepas dari keberingasannya.
“Aaaaaaaaaaaaahh, lepaskaaaaaaaaann” pekiknya

Dua gunung kembar menjadi sasaran nafsu binatang pria jalang itu. Ia mulai menghisap dan memlintir puting susu gadis yang masih duduk di bangku SMA itu.
“Sruuuuuuppp slurrrpp hummmm” suara kecupan orang itu
“Uuuummmhhhhhhhhhh” rintih Jessica
“Hehe,suara mu sungguh indah sayang” ujarnya sambil mulai mengincar bibir Jessica

Saat tangannya masih meremas payudara Jessica, ia mulai memberikan cumbuan pada bibirnya. Jessica yang tidak sudi berusaha memalingkan mukanya ke kanan kiri.
“Plaaaakkkkk” tamparan keras mendarat di pipi gadis itu
“Diam! turutin kemauan ku, dasar pecun!” ledeknya
“Aaaaaahhhh, uhuhuhu” Jessica hanya bisa meneteskan air mata

Pria itu langsung melandaskan bibirnya ke bibir indah Jessica yang berwarna merah delima.
“Ummmmmhhhhhhh” rintihnya saat dicumbu
“Cruuuuuupp, cruuuuuuooo cruuuuupp” suara cumbuan mereka berkali kali
“Hmmmm cruuuuuupp” pria itu sungguh menikmatinya dengan mencumbu berkali kali
“Mmmmmmmmhhh,, cruuuuupp” Jessica hanya bisa pasrah sembari menerima remasan didada kirinya

Tangan kanan pria yang tadinya digunakan untuk mencengkram dagu jessica mulai ia rambahkan pada selangkangan gadis yang malang itu
“Om, sudahhh hentikaaaann, uhuhuhuhu” rintihnya dengan tangisan tersedu –sedu

Perlahan tangan nakal itu bergerak menggores paha mulus hiingga selangkangan dalam dan sampai dititik akhir yakni lubang vagina Jessica yang masih tertutup celana dalam.
“Uuuuummmmmmmhhh” desah gadis itu sambilmemejamkan mata
“Haha, lihat meki kamu mulai basah sayang” ujarnya sambil terus menggosok vagina gadis itu
“Uuummmmmhhh, Om sudah hentikaaaaaaan!” desah gadis itu
“Diam!, kamu sungguh munafik, kamu menikmati ini bukan, lihat vagina kamu sangat basah!” bentak orang itu
“Aaaaaaaaahh, enggak Om, saya enggakmau ngelakuin ini sedikitpun, aaaaaaaaaaaahhh” Jessica mengelak sambil terus mendesah karena klitorisnya terus dimainkan pria itu

primadona sekolah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang