Hari ini tepat di musim semi ke lima Joohyun dan Seokjin menjadi sahabat musim semi, tentu saja hubungan mereka semakin terjalin dengan sangat erat, mereka bahkan bisa memahami perasaan masing-masing, walaupun tidak ada yang mengatakannya.
Musim semi kali ini sedikit berbeda, tidak ada senyum di wajah Joohyun, hanya ada perasaan kesal, bagaimana tidak, dari pagi sampai sekarang, Seokjin sedang asik bercanda dengan sepupunya Minnie, bahkan tidak mempedulikan keberadaan Joohyun sama sekali.
Minnie adalah sepupu Joohyun yang paling menyebalkan, Joohyun tidak pernah akur dengannya, dan khusus untuk libur musim semi kali ini, ia sengaja dititipkan di rumah Joohyun karena orang tuanya sedang ke luar kota.
Joohyun cemberut, ia melirik tidak suka keduanya.
"Kenapa harus liburan di sini sih?" Gerutu Joohyun pelan.
Ia kemudian melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar, ia menutup pintu dengan cukup kuat, sengaja biar di dengar Seokjin, Keke.
Seokjin memperhatikan hal itu, ia hendak beranjak menghampiri Joohyun, namun tangannya segera di tahan oleh Minnie.
"Mau kemana kak? Di sini aja, kita cerita lagi." Ujarnya.
Seokjin dengan terpaksa menyetujui, namun matanya tetap tertuju ke pintu kamar Joohyun yang masih tertutup.
Joohyun melirik ke luar melalui celah pintunya, namun tidak ada pergerakan dari Seokjin sedikitpun, Seokjin bahkan tidak mempedulikannya.
Joohyun kesal bukan kepalang, "Dasar Kim Seokjin, setelah bertemu orang yang lebih cantik dari aku, aku dilupain, nyebelin." Gerutu Joohyun.
Joohyun tidak bisa menahan perasaan sedihnya, ia belum bisa menebak apa arti dari perasaan sedihnya sekarang, yang jelas, ia tidak suka Seokjin membagi perhatiannya dengan wanita lain, ia hanya ingin menghabiskan waktunya dengan Seokjin saja, tanpa diganggu orang lain, apa itu sangat sulit?
Joohyun menenggelamkan dirinya di dalam selimut, air matanya keluar dengan sendirinya, ia masih tidak mengerti arti dari kesedihannya, namun Joohyun tidak ingin ada yang melihat kalau ia menangis, ia menutupi wajahnya dengan selimut, "Mungkin aku harus tidur siang." Ujar Joohyun pelan.
Joohyun sudah tidak bertenaga lagi untuk hanya sekedar menyaksikan keasikan Seokjin dan sepupunya bercanda di luar. Ia memilih untuk tidur dan menenangkan dirinya.
Tak butuh waktu lama, Seokjin membuka pintu kamar Joohyun perlahan, ia melangkah dengan hati-hati dan melihat wajah Joohyun sepenuhnya tertutup selimut, Seokjin segera menyingkirkan selimut yang menutupi wajah Joohyun, "mau mati sesak napas apa?" Keluh Seokjin.
Ia menatap wajah polos Joohyun yang sedang tertidur, "Kalo lagi tidur gini, cerewetnya hilang ya." Seokjin terkekeh.
Entah mendapatkan keberanian dari mana, Seokjin mengecup kening Joohyun lembut, "Selamat istirahat, sampai ketemu nanti sore." Ujarnya pelan, setelah itu ia keluar.
Tanpa Seokjin sadari, aksinya tadi sudah dilihat oleh Minnie, ia menggerutu kesal, Minnie memang tidak suka orang-orang lebih menyukai Joohyun dari pada dirinya, ia ingin dicintai semua orang.
"Dari sudut manapun, aku jauh lebih cantik dari Joohyun, kenapa harus Joohyun sih?" Gerutunya.
_____
Hari sudah beranjak sore, Joohyun terbangun, ia seakan terbangun dari mimpi panjangnya, di dalam mimpi, ia bertemu Seokjin dan Seokjin mengecup keningnya, Joohyun tersenyum membayangkan mimpi itu.
"Walaupun cuma mimpi, tapi berasa nyata ya." Gumamnya pelan.
Joohyun segera menepuk keningnya, "Ngaco." Gerutunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang yang Sama (Jinrene)
FanfictionMungkin bagi sebagian orang, setiap musim sama saja, tidak ada yang peduli apakah itu musim semi, musim dingin, musim panas, tapi bagiku, musim semi jauh lebih berarti dibandingkan dengan segala jenis musim lainnya, karena pada saat itu aku bertemu...