Musim Semi 2015

158 26 6
                                    

Langit tak selalu biru, siang akan berganti malam, malam akan berganti pagi, rumput tak selalu hijau, yang berduri tak melulu sakit, yang sakit akan datang sembuh, namun musim akan terus kembali. Musim yang menjadi penawar hati yang terluka, rindu yang mendalam, perasaan gundah dan hidup yang sedang tidak baik-baik saja.

Musim semi, telah kembali.

Joohyun sudah berada cukup lama di depan meja riasnya, merasa harus tampil maksimal, mengingat hari ini adalah hari yang sudah lama ia tunggu, hari libur musim semi, dan hari dimana teman musim seminya kembali.

"Apa dandananku terlalu berlebihan?" Rambutnya ia sampirkan di sisi telinga, "Ngga kayak habis dandan kan?"

Sudah hampir setengah jam Joohyun berada di sana, namun ia masih belum merasa puas dengan penampilannya, entah apa yang kurang, tapi yang jelas Joohyun belum puas.

Bae Joohee kakak Joohyun yang sedari tadi mengamati tingkah adiknya kemudian menghampirinya.

"Mau kondangan?" Tanya Joohee seadanya.

"Ini masih pagi kak, jangan ngajak ribut deh, mana ada kondangan jam 7 pagi." Gerutu Joohyun.

Joohee terkekeh, "Habisnya lo dandan menor gitu, kayak ibu-ibu komplek mau pergi arisan tahu nggak, haha."

Joohyun memelototi kakaknya "KAKKK."

Joohee tertawa, "Serius, serem banget dandanan lo, gue takut lo dikira badut."

Joohyun melihat dirinya di depan cermin, "Apa seburuk itu?" Tanyanya.

"Ya menurut lo aja, semua orang yang lihat juga pasti ngira lo badut, tinggal pake kostum sama rambut badutnya aja tuh." Joohee sudah tidak bisa menahan tawanya.

Joohyun menggerutu, tak lama terdengarlah suara sang ibu dari luar, memanggil mereka untuk berkumpul di meja makan.

"Ibu udah manggil tuh, kayaknya tamu udah dateng, ayok." Ajak Joohee.

Joohyun frustasi, setelah dikomentari oleh kakaknya tadi, ia jadi tidak punya cukup keberanian untuk keluar, "Ehh kak, tunggu."

"Apa?"

"Dandanin aku dong, plis. Senatural mungkin, plissss." Joohyun memohon kepada kakaknya.

Joohee menggeleng pelan, "Aneh-aneh aja sih lo, pagi-pagi gini juga." Walaupun mengeluh, Joohee tetap memperbaiki riasan Joohyun yang terbilang cukup mencolok itu.

Joohyun tersenyum, "Terimakasih kakak sayang."

"Ada maunya aja kakak sayang."

Joohyun hanya terkekeh kecil.

_______

Dengan satu tarikan sang kakak,  cukup untuk menyeret Joohyun keluar menuju meja makan, Joohyun menyapa dengan ramah, namun orang yang sudah ditunggunya malah tidak tampak batang hidungnya.

"Om, Tante." Sapa Joohyun.

"Joohyun, kamu cantik banget sayang." Ujar orang yang disebut Tante oleh Joohyun.

Joohyun tersipu malu, "Terimakasih Tante."

3...

2...

1...

"BAHHH!" Seokjin mengagetkan Joohyun dari belakang.

Joohyun teriak karena terkejut, ia memelototi Seokjin, "KIM SEOKJIN!!!"

Seokjin hanya tertawa sembari memegang perutnya, kemudian ia menatap Joohyun lekat-lekat, hari ini Joohyun cukup berbeda, Joohyun yang ditatap hanya bisa salah tingkah.

Orang yang Sama (Jinrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang