BadGirl

2.1K 160 3
                                    


Pagi ini aku kembali
disibukkan dengan kegiatan
OSIS. Sebagai anggota OSIS, sejak awal aku sudah tau konsekuensi apa yang akan kuterima. Seperti pagi ini misalnya, aku harus berjaga di depan pintu gerbang pagi pagi buta dan mencatat siswa yang atributnya tidak lengkap didampingi salah satu guru BK. Entah sudah berapa nama yang kucatat sambil sesekali memberi tatapan tajam dan mengingatkan mereka agar tidak melakukan kesalahan lagi. Beberapa dari mereka bahkan terang-terangan menatapku tidak suka namun aku tidak perduli. Sudah menjadi tugas seorang sekdis melakukan semua ini dan tidak disukai semua siswa adalah salah satu resikonya.

Tiba-tiba terdengar suara motor yang sangat berisik yang mau tak mau membuatku menoleh. Dia lagi dia lagi. Namanya Christy, anak jurusan IPA yang sering berbuat ulah dan melanggar peraturan sekolah. Dia dijuluki badgirlnya anak IPA. Yah, lagipula siapa juga yang tidak mengenalnya. Aku sampai bosan melihat wajahnya karena sering berurusan denganku.

Tak berapa lama bel tanda
Masuk berbunyi. Lihat saja sekarang, dengan santainya Christy berjalan ke arahku. Siswa lain yang melihatnya buru-buru kabur sedangkan aku hanya menatapnya datar. Dia tersenyum dengan lebarnya ketika sampai di depanku.

"Pagi cantik." Sapanya
dengan nada genit. Aku
mendengus dan mencatat
namanya. Sesekali menatap
penampilannya dan mencatat
pelanggaran apa yang dia
langgar.

"Loe ngga punya motor lain
selain motor rusak itu?"
Tanyaku sinis

"Punya sih. Tapi aku sukanya
yang itu. Jadi gimana dong?"
Tanyanya balik dengan tengil nya

"Ya kalau loe ngga bosen
dihukum sih ngga papa."
Balasku datar.

"Selama gue pake motor itu dan ngelanggar peraturan bisa ketemu loe terus sih gue rela." Ujarnya watados dengan nada menggoda. Bukan satu dua kali dia menggombaliku seperti ini. Dia melakukannya tiap bertemu denganku.

"Di DO dari sekolah tau rasa loe." Sinisku. Kali ini aku menatapnya intens. Kalau boleh jujur Christy tidak jelek. Wajahnya Cakep, dan aku bisa memberinya nilai 8. Namun semua itu percuma bagiku jika kelakuannya seperti ini.

"Ngga mungkin lah."
Sombongnya. Aku tersenyum
mengejek.

"Iya, anak pemilik sekolah
mah bebas." Balasku tajam dan
disambut cengiran olehnya.

"Hari ini tugas loe cuman bersihin lapangan indoor sampai istirahat pertama." Setelah itu aku berlalu karena sudah terlambat pelajaran pertama. Lagipula tugasku sudah selesai. Setelah ini akan dilanjutkan anak OSIS lain.

"Sampai ketemu di kantin! Semangat sunshine!" Teriaknya tanpa malu. Lebih tepatnya aku yang malu sih. Bukan rahasia lagi jika Christy Dirgantara Natio, sang anak pemilik sekolah itu mengejar-ngejarku sejak awal MOS.

Hari itu entah bagaimana awalnya aku sedikit lupa karena yang pasti, secara tiba-tiba aku ditunjuk untuk bernyanyi di depan kelompok MOSku. Kebetulan aku sekelompok dengan Christy saat itu. Aku yang sejak SMP sudah menjadi vokalist band di ekskul musik sih santai saja karena sudah terbiasa tampil di depan umum.

Saat aku mulai bernyanyi semuanya berjalan dengan lancar. Semua terlihat menikmati. Tak sengaja mataku melihat Christy yang tengah menatapku. Mulut orang ith menganga entah karena apa. Namun sampai di pertengahan lagu tiba-tiba Christy berteriak dengan kencangnya....

"DIA CALON PACAR GUE. AWAS AJA SAMPAI ADA YANG DEKETIN DIA. SIAP-SIAP BERURUSAN SAMA GUE!" Pekiknya tidak santai. Aku malu sekali. Alhasil kami menjadi pusat perhatian saat itu. Setelahnya kami dihukum berdua dan sejak itu tidak ada yang berani mendekatiku apalagi setelah tau jika Christy adalah anak pemilik sekolah. Pengalaman yang tak terlupakan memang. Melupakannya pun mustahil jika nyatanyanya sampai saat ini Christy masih mengejarku. Iya lh chik orang lu nya aja cakep nya ga ke tulung sp sih yang ga mau sm yessica

Oneshoot Ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang