Cemburu?

3.4K 181 2
                                    

Aku kembali menatap layar ponselku untuk mengecek pukul berapa sekarang. Entah sudah berapa puluh orang yang melewatiku begitu saja disini. Aku sudah menunggu selama 2 jam lebih di depan sebuah studio dance. Harusnya sekarang dia sudah pulang. Tapi entah kenapa sampai sekarang orang itu belum keluar juga dari sana. Yah harus kuakui, orang yang kutunggu itu sangat mahir dalam dance. Bakatnya yang sangat luar biasa itu membuatnya terpilih menjadi ketua ekskul dance di sekolah

Aku menghela nafas lega ketika akhirnya melihat beberapa orang yang keluar dari studio. Penantianku akhirnya berakhir juga. Itu artinya dia sudah pulang kan? Aaahh... perutku sudah lapar sekali. Aku sudah membayangkan bagaimana enaknya masakan mamah di rumah. Aku melihatnya keluar bersama seorang gadis. Ah kalau tidak salah namanya Muthe Moodku mendadak berubah dan Christy adalah orang yang paling ahli melakukan hal itu

Jujur saja aku sudah sangat kesal sekarang. Dalam kamus hidupku, menunggu masuk ke dalam 10 daftar kegiatan yang paling kubenci. Kalau saja mobilku tidak sedang berada di bengkel aku pasti sudah berada di rumah sekarang, membaca komik yang baru saja kubeli kemarin. Haahhh............. sialnya lagi mamah akan memarahiku habis-habisan jika tau aku tidak pulang bersama orang itu. Entah jurus apa yang ia gunakan hingga mamah begitu percaya dengan orang songong itu.

Namanya Angelina Christy Dia adalah tetangga, sekaligus teman sekolahku. Kami tidak pernah akur sejak kecil. Orangtua kami bahkan sudah terbiasa dengan kekacauan yang kami buat jika sedang ribut. Dan sialnya, sejak kecil kita selalu sekolah di tempat yang sama. Dan yah, bisa kalian duga jika tak hanya di rumah, tapi kita juga akan ribut di sekolah

Namun baru baru ini aku merasakan perasaan aneh. Perasaan rindu jika Christy tidak menggangguku seharian. Perasaan benci ketika dia dekat dengan gadis lain. Dan perasaan senang ketika melihatnya tersenyum lebar. Dan tentu saja dia tidak tau semua itu. Karena tidak mungkin juga dia merasakan hal yang sama.

Lagi-lagi aku harus merasakan perasaan ini lagi...

Muthe juga mengikuti ekskul yang sama dengan Christy. Melihat interaksi mereka aku jadi teringat tentang gossip yang beredar disekolah jika mereka sedang dekat. Yah mereka memang cukup serasi sih kalau dilihat-lihat.

Masih disini loe?" Ujar Christy begitu sampai di depanku. Aku sedikit tersentak dan menatapnya nanar. Wajahnya songong sekali. Moodku sudah sangat buruk karena harus menunggunya dan sekarang tanpa rasa bersalah sama sekali berkata seperti itu. Biar bagaimanapun aku juga punya perasaan kan?

"Menurut loe?" Ujarku masih mencoba bersabar karena ada Muthe Aku tidak ingin ribut dan punya image buruk di hadapan anak kelas lain.

Yahh.......... kirain loe udah pulang. Ini gue mau nganterin Muthe pulang soalnya." Ujarnya santai. Emosiku akhirnya sampai ke ubun-ubun. Padahal sejak tadi aku sedang berusaha menahannya mati-matian dan dia semakin tidak tau diri. Sebenarnya aku tidak mau meledak disini. Ingin rasanya kutendang kakinya agar dia tidak bisa dance lagi namun aku masih sangat waras untuk tidak melakukan itu Nuthe  menatapku dengan tatapan tidak enak

"Ohhhhh.... Gitu? Sorry kalo gitu. Loe anterin Muthe pulang aja. Tau gitu gue terima aja deh tawaran Kak Vivi buat nganterin gue pulang tadi. Yaudah deh gue minta tolong Kak Vivi aja buat jemput gue. Gue pamit! Have fun deh kalian! Bye." Ujarku datar. Bahkan sebelum berbalik, aku memaksakan senyum kepada mereka.

Apalagi yang kau harapkan? Kau bahkan tidak punya kesempatan sama sekali. Harusnya kau segera sadar sejak awal jika tidak mau sesakit ini.

Tak ku gubris panggilan dari Muthe karena jujur, hatiku sakit sekali melihatnya memilih mengantar Muthe daripada aku yang sudah menunggunya berjam-jam. Jadi sebenci itukah Christy padaku? Aku hanya tertawa miris. Memangnya aku siapa? Sebenarnya apa yang dilihat oleh mamah hingga bisa sepercaya ini pada Christy?

Oneshoot Ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang