memasak ?

2.2K 150 19
                                    

"Chik, langsung pulang?" Aku yang saat itu tengah membereskan peralatan kuliahku mendongak. Mengangguk singkat sekaligus menjawab pertanyaan Ashel, sahabatku.

"Dijemput Christiam apa gimana? Mau bareng gue nggak?" Tanyanya lagi. Aku sedikit menimang-nimang. Aku belum menghubungi Christian dan laki-laki itu pasti masih sibuk di kantor. Sedangkan jika ikut dengan Ashel sudah pasti aku hanya akan jadi obat nyamuk karena dia berangkat dan pulang kuliah di antar oleh kekasihnya

'Sama Christian kok Shel" Aku memaksakan senyumku. Berbohong sedikit tidak masalah kan?

"Oke deh. Gue duluan ya? Ati-ati loe." Ujar Ashel sebelum pergi. Dan aku memandangnya dengan tatapan nanar. Tiba-tiba saja aku merindukan laki-laki itu. Aku sudah tidak bertemu dengannya kurang lebih seminggu. Aku sibuk dengan kuliahku sedangkan Christian sibuk dengan pekerjaannya

Kulangkahkan kakiku memasuki tempat Christian bekerja saat ini. Aku tersenyum pada wanita cantik yang langsung ku kenal sejak pertama Christian bekerja disini.

'Sore mbak, Pak Christian nya ada?" Tanyaku. kak Sisca membalas senyumku

"Duh kamu telat Chik Aku tadi liat Pak Christian nya baru aja keluar." Balasnya. Bahuku melemas.

"Yaahhh... Yaudah deh kak Makasih ya. Kalo gitu aku langsung pulang aja." Balasku dan dia mengangguk dengan raut wajah iba. Setelah itu aku berlalu begitu saja

Aku sampai di apartemen 30 menit kemudian. Tubuhku ku lemparkan ke sofa di ruang tamu. Badanku rasanya lelah, namun aku cukup lega karena ujianku berakhir hari ini. Aku sudah melewatinya dengan cukup baik. Mataku sedikit terpejam ketika ponsel di tasku berdering. Ada sebuah chat masuk

aku cemberut membaca pesan dari nya sifat pemaksa dan  pengatur nya telah kembali dan sifat dia seperti ith terasa menyebalkan bagi ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku cemberut membaca pesan dari nya sifat pemaksa dan  pengatur nya telah kembali dan sifat dia seperti ith terasa menyebalkan bagi ku

Aku melemparkan ponselku ke sofa dengan kesal. Kenapa Christian tidak peka sih? Harusnya dia sadar kalau aku merindukannya, ingin menghabiskan waktu dengan makan dengannya tidak salah kan? Lagipula aku masih bisa menahan lapar hanya untuk menunggunya

Bel apartemen berbunyi ketika aku baru saja menyelesaikan kegiatan mandiku. Aku mengernyitkan kening bingung ketika melihat jam masih menunjukkan pukul 17.48 Christian tidak akan pulang di jam seperti ini Lalu siapa yang bertamu?

'Ashel?" Pekikku tak percaya. Di depanku saat ini berdiri Ashel dengan cengiran polosnya.

Masuk deh." Balasku akhirnya. Aku menatap Ashel yang di tangannya membawa sebuah bungkusan yang tak kutahu isinya. Setelah dia masuk, dia langsung melangkah menuju dapurku yang sangat jarang kupakai.

"Gue ngga lama. Gue cuman mau ngasih loe ini." Ujarnya sambil meletakkan bungkusan yang ia letakkan ke meja. Aku mengangkat alisku bingung.

Tumben loe? Apaan nih?" Ashel mencibir pelan

"Opor sama rawon. Gue tau loe tadi siang belum makan kan? Oh iya, ini masakan gue sendiri loh!" Ashel mengucapkannya dengan bangga. Dia menaik turunkan alisnya mengejek. Aku tidak perduli sih, lagipula aku sadar diri kalau tidak bisa memasak. Justru aku senang karena dia memberiku makanan. Langsung saja aku memeluknya dengan pandangan berbinar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot Ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang