02. Unmood

4.4K 404 34
                                    

☕︎︎☕︎︎☕︎︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☕︎︎☕︎︎☕︎︎

Mark pulang dari kantornya sekitar pukul 6 sore, dia pulang dengan keadaan yang cukup berantakan. Karena di kantornya sedang ada pesta dengan klien, Jeno tidak heran lagi.. Karena ini bukan yang pertama kalinya.

"Mark, kau sudah pulang? Kau tahu? Tadi Haechan datang kemari menemaniku memasak cupcake. Cupcake buatan dia itu sangat sangat enak, kau harus mencobanya! Aku masih menyisakan nya untukmu," celoteh Jeno saat ia duduk di samping Mark yang sudah duduk di sofa.

"Berisik Jeno! aku sedang pusing," ketus Mark membuat Jeno sedikit terkejut. Mark juga berbicara dengan nada yang sedikit meninggi dan terdengar ketus, ada apa dengan suaminya itu? Apakah Jeno berbuat salah pada Mark hingga Mark seperti ini?

"Mark? Kau kenapa? Ada apa denganmu?"

"Tidak, aku ingin tidur." jawab Mark dengan nada ketus nya lagi.

Jeno menghela nafasnya kasar, mungkin Mark sedang kelelahan hingga membuat sikapnya seperti itu. Semoga hari esok Mark tidak akan seperti itu lagi, Mark pasti seperti itu karena kelelahan, Jeno sangat sangat yakin.

Dengan terpaksa, malam ini Jeno makan sendiri. Mark bilang dia sedang tidak mau makan malam, padahal Jeno sangat mengkhawatirkan keadaan Mark yang akhir akhir ini jarang sekali makan. Tapi apa boleh buat? Mark orangnya tidak bisa di paksa.

"Sayang, maafkan papi ya.. Malam ini kita hanya bisa makan berdua terlebih dahulu. Nanti, kita pasti bisa makan bersama dengan papa lagi.." monolog Jeno sembari mengelus perutnya itu.

Setelah selesai makan, Jeno pun bergegas merapikan bahkan mencuci piring bekas dia makan. Saat semuanya beres, Jeno pun masuk ke dalam kamarnya untuk segera tidur menyusul Mark yang sudah terlelap di kamar tidurnya.

beberapa hari kemudian..

Pagi hari tiba, Jeno mengerjapkan matanya dan meraba sampingnya. Saat dia membuka matanya sempurna, ternyata Mark sudah tidak ada lagi di sampingnya. Jeno kira Mark akan meninggalkan pesan padanya, namun Mark benar benar tidak meninggalkan pesan apapun untuk Jeno. Jeno berusaha berpikir positif, bisa saja Mark terburu buru karena pekerjaannya.

Tut~ tut~

Jeno berusaha menghubungi Mark namun ponsel Mark tidak bisa dihubungi. Lagi lagi Jeno harus sabar menghadapi sikap Mark yang seperti ini, entah apa yang membuat Mark berubah menjadi seperti ini. Jeno selalu berpikir positif agar ia tidak memikirkan yang tidak tidak.

Hufth..

Jeno menghela nafasnya, dia kembali menaruh ponselnya lalu berencana untuk lanjut tidur. Namun tiba-tiba saja, perutnya bergejolak, dan seperti ada yang naik. Rupanya Jeno ingin muntah, morning sickness nya kembali datang. Padahal kemarin kemarin sudah hilang.

Jeno berlari cepat cepat ke kamar mandi hingga dia lupa, bahwa kamar mandi itu licin—

Bruk!

9 Month 10 Days | MarkNo 2/2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang