06. bunda

3.8K 325 16
                                    

☕︎︎☕︎︎☕︎︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☕︎︎☕︎︎☕︎︎

Mark pulang ke rumahnya dengan keadaan yang sudah lemas, bahkan untuk menaiki tangga saja dia perlu tenaga ekstra. Mark benar benar lemas dan hanya tersisa sedikit saja tenaga, itu pun sudah ia pakai untuk berjalan ke kamar.

Mark merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya di sana, Mark berniat untuk menelpon Jeno agar Jeno cepat pulang. Mark ingin sekali dirawat oleh Jeno saat sakit seperti ini.

Tut~tut~

Lagi lagi Jeno mematikan panggilan telpon dari Mark, sepertinya Jeno masih marah pada Mark. Kapan mood Jeno akan kembali bagus dan mau mendengarkan penjelasan Mark, bahwa Mark sama sekali tidak berselingkuh dengan sekretarisnya itu.

"Bunda.." lirih Mark sembari menarik selimutnya, udara siang ini cukup dingin baginya.

...

"Jeno," panggil papa Donghae pada Jeno yang tengah melakukan sesuatu di kamarnya, entah apa itu papa Donghae tidak melihatnya dengan jelas.

"Iya, pa? Ada apa?" tanya Jeno saat menolehkan kepalanya.

"Kau yakin tidak ingin pulang dulu untuk mendengarkan penjelasan dari suamimu? Mark itu anak baik, Jeno. Papa mempercayainya, ia tidak mungkin berselingkuh darimu," Papa Donghae kini berusaha merayu Jeno lagi agar ia mau pulang ke rumahnya dan juga suaminya itu.

"Jeno sudah percaya, pa. Hanya saja Jeno masih sedikit kesal, bisa bisanya posisi Mark dengannya sangat dekat sekali!! Jeno kesal pa!" ungkap Jeno.

"Baiklah.. Terserah padamu saja, Jeno. Tapi angkat telpon Mark terlebih dahulu, takutnya jika terjadi sesuatu pada Mark, bagaimana?"

"Tidak akan, Pa. Mark pasti akan baik baik saja," tolak Jeno secara halus.

"Ya ya, kau ini memang keras kepala mirip sepertiku."

"Hehe.."

...

"Astaga, Mark. Bagaimana panasmu bisa tinggi seperti ini? Kau makan tidak teratur ya? Atau bagaimana?" oceh sang Bunda saat mengecek suhu tubuh anaknya menggunakan termometer.

"Aku tidak sarapan, bunda. Aku juga lupa mengecek tanggal expired dari makanan yang aku makan.. Hoek!!"

Mark bangun lalu segera berlari ke kamar mandi, dia memuntahkan semua isi perutnya di kamar mandi. Banyak sekali yang ia keluarkan hingga ia merasa lemas, setelah itu perut Mark terasa mulas sekali. Mark pun segera menutup pintu toilet untuk membuang air besar.

"Mark, ke rumah sakit ndee??" ucap sang Bunda dari balik pintu kamar mandi.

"BUNDA!! MARK MENGELUARKAN DARAH HUEEE~"

"Astaga.."

Hari itu adalah hari terburuk bagi Mark, dia terus bolak-balik ke kamar mandi untuk muntah, buang air besar yang diiringi dengan darah. Benar benar menguras tenaga.

9 Month 10 Days | MarkNo 2/2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang