10. Jeno and baby

4.3K 273 14
                                    

Hari demi hari, minggu demi minggu terus Jeno lewati dengan semangat dan dukungan dari Mark juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari, minggu demi minggu terus Jeno lewati dengan semangat dan dukungan dari Mark juga. Kehamilan pertamanya ini membuat Jeno terasa semakin mengikatkan kuat cintanya terhadap Mark, padahal jelas-jelas dulu dia yang menolak Mark mentah-mentah karena kekurangannya itu.

Sekarang lihatlah, dia yang paling mencintai Mark, begitupula sebaliknya.

Saat ini, Jeno tengah bersantai di halaman belakang rumahnya, sendirian. Ia sedang menunggu kepulangan sang suami sembari bermain-main hewan yang baru saja ia pelihara itu.

"Aku belum memberimu nama, kira-kira apa ya nama yang cocok untukmu? Hmm... Karena kakimu pendek, bagaimana dengan nama Molly? Nama yang bagus bukan?" Jeno terkekeh pelan sembari menguap usap puncak kepala kucing tersebut dengan gemas.

Drrtt.. Drrtt..

"Iya, halo Mark? Ada apa?"

"Sayang, aku sudah jalan pulang. Kau mau aku belikan sesuatu? Jika ada kebutuhan katakan padaku, biar aku yang membelikannya sekalian pulang."

"Hemm, aku sedang tidak menginginkan apa apa, Mark. Aku hanya ingin kau cepat pulang saja, aku sudah merindukanmu, dan juga Molly."

"Molly? Siapa itu?"

"Kucing yang kau selamatkan pada waktu itu."

"Ah.. Sudah diberi nama rupanya ya?"

"Sudahh, bagus tidak namanya?"

"Bagus, sayang. Apapun yang kau suka, itu akan terlihat bagus untukku."

"Hobi sekali menggodaku! Cepatlah pulang! Aku ingin memelukmu, sangat sangat rindu."

"Ahaha, kau ini. Baiklah-baiklah, aku akan segera pulang, sayang. Tunggu aku di rumah okay?"

"Iya, aku menunggumu."

Tut~

Jeno yang sudah tahu Mark akan pulang, ia pun segera memasukkan Molly ke kandangnya. Jeno? Dia pergi membersihkan tubuhnya karena terasa cukup lengket sore ini. Entah kenapa, suhu sedang panas membuat Jeno kegerahan.

Setelah beberapa menit, akhirnya Jeno pun sudah selesai mandi. Namun, ternyata Mark sudah berada di kamarnya sembari memainkan ponselnya cukup membuat Jeno terkejut dan hampir saja terpeleset.

"Astaga, Hati-hati sayang.." ucap Mark sembari menghampiri Jeno lalu menuntun Jeno berjalan ke kasurnya.

"Kau yang mengejutkan ku! Untung saja aku tidak jatuh," Jeno mendengus sebal sembari melipat kedua tangannya.

"Ahaha, maafkan aku.. Lain kali lebih hati-hati ya? Nah, sekarang lihatlah ini!" Mark menunjukkan sebuah permen kapas yang ia bawa tadi itu.

"Lucu sekali, kau membelikannya untukku?"

9 Month 10 Days | MarkNo 2/2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang