"Ini dikali dulu, baru ditambah. Nanti hasilnya masukin ke sini, baru semuanya dijumlah kayak biasa."
"Ooohh, paham paham. Okay, makasiih Bar!"
Bara tersenyum manis untuk menanggapi ucapan temannya. Ia bersama empat temannya sedang berada di kelas dengan posisi duduk berhadap-hadapan yang terhalang empat meja disatukan. Sebelum Bu Netta keluar kelas, guru matematika itu memberi tugas berupa latihan soal pada buku paket halaman 174 sampai 176 dalam bentuk kelompok. Hari ini terdapat rapat mendadak yang harus diikuti semua guru.
"Eh Bar, gelang lo lucu deh. Saking cintanya sama gummy bears, sampe dibikin jadi gelang." Ujar temannya yang lain sembari menyentuh bandul gelang tersebut.
Bara tersipu malu, "hehe.. makasih. Ini dikasih pacar aku.."
Semua teman-temannya yang tengah mendengar Bara berbicara terpekik kaget, "HAH?!" Secara bersamaan.
***
Pada tempat lain, terdapat Tama yang sedang berbincang santai bersama lima orang Omega manis. Mereka menghampirinya dengan mandiri tatkala menangkap pemuda tersebut sedang makan sendiri di kursi meja taman kampus.
"Gelangnya Mas Tama bagus, beli di mana Mas?" Salah satu Omega menatap gelang itu dengan berbinar.
Tama tersenyum sembari menatap benda yang melingkar pada pergelangannya, "ini custom, pake desain sendiri dan ada pasangan gelang satu lagi."
Para Omega yang tengah duduk di sana terkejut dalam diam, mereka melirik satu sama lain dengan tersirat penasaran di setiap gerakannya.
"Apa pasangan gelangnya.. buat.. Ursa?" Tanya satu lainnya memberanikan diri.
"Apa? Ohh, enggak. Kan udah bukan pacar gue."
Mereka membuang napas lega.
"Tapi buat pacar baru gue."
Kelimanya menoleh spontan menatap Tama yang duduk di tengah, ekspresi kaget yang terlihat jelas di tiap-tiap wajah tidak bisa berbohong.
"T—tapi lo gak ada bau pheromone Omega??"
Pemuda itu menatap Omega yang bertanya seraya tersenyum lembut, "emang harus sama Omega, ya? I don't think I'm lowering my standards just because he's not an Omega, and I don't care what people say, anyway. This relationship is between me and him. So.. if you guys can't say something nice, lebih baik diam." Jawabnya disertai senyum lebar hingga kedua matanya hilang membentuk sabit.
Tidak sengaja netra Tama bertubrukan dengan netra kesayangannya yang tampak ingin berjalan ke sana bersama wajah sumringah, namun urung dilakukan setelah ia melihat banyak Omega di sekitar Tama.
"Bara!! Sinii!" Teriak pemuda tersebut dengan gestur tangan mengayun menyuruh mendekat.
Memperhatikan Bara yang terdiam karena ragu, Tama berinisiatif menjemputnya dan menarik lengannya. Pemuda itu akan dengan bangga memperkenalkan pacar gemasnya kepada para Omega di sana.
"Jadi guys, ini Bara. Pacar gue."
Bara tersenyum kikuk seraya berucap pelan, "Bara, Kak. Salam kenal."
Salah satu Omega yang duduk paling ujung berdiri secara tiba-tiba, "jadi rumor lo pacaran sama selingkuhan itu bener??"
Senyum Bara pudar.
Omega lain ikut berdiri dan berlomba-lomba menyerukan kalimat kasar di depan wajah Bara.
"Pelakornya dia kan?!"
"Masa dari modelan Ursa pindah ke bocah kek dia?? Mana Beta! Ewh."
"Gak banget deh selera lo, Tam. Udah dapet yang cantik malah lebih milih pelakor!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Insecurity | JjUs x TaBarcode [HIATUS]
Fiksi PenggemarTentang Tama yang mengejar cintanya. Tentang Bara yang mempertanyakan eksistensinya. Tentang Jordan yang mendapatkan garis takdirnya. Tentang Ursa yang menemukan cinta sejatinya. Modern ABOverse ⚠️ TABARCODE dan JJUS ⚠️ Cerita ini hanya FIKSI, mohon...