Episode 06

1K 129 17
                                    

Setelah perkelahian antara zin dan hyungseok, Jay pun pergi ke kamar mandi untuk membuang air kecil. Tanpa dia sadar telinganya tidak sengaja mendengar percakapan para antek-anteknya zin di dalam toilet.

"Ayo kita taklukkan anak itu."

"Maksud mu si murid pindahan?"

"Taoi kau tidak lihat dia bahkan bisa mengalahkan zin."

"Oh ayolah dia sendiri sedangkan kita kan bertiga pasti bisa mengkalahkannya."

"Bisa apa dia kalo 2 di antara kita memengangnya dan 1 nya memukulinya."

"Wah wah kau cukup jago bicara kalimat perundang seperti itu."

"Hahaha tentu jadi ayo kita jauhkan dia."

Sementara itu berita tentang kemenangan hyungseok yang melakukan duel dengan zin tersebar dengan cepat.

Sementara itu...

"Zin kalah dalam sekali pukul?"

"Iya banyak anak-anak yang heboh dengannya."

Hoon Jin
Kelas vokal dance

"Tapi, anak pindahan itu lebih ganteng dari ku, jawab?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi, anak pindahan itu lebih ganteng dari ku, jawab?!"

Kemudian...

"Jang-hyun apa kau sudah melihat anak baru itu, yang di kelas fashion?"

"Katanya dia mengalahkan zin"

"Dia ganteng sih, tapi kau masih lebih ganteng."

"Zin kalah?"

"Ya udahlah kalau masalah berantem, yang penting ganteng."

Jang-hyun
Kelas kecantikan

"Apa aku coba minta dia menjadi model untuk hairstylingku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa aku coba minta dia menjadi model untuk hairstylingku?"

Lalu yang terakhir...

"Ganteng?"

"Iya"

"Populer?"

"Sangat"

"Jago bertarung?"

"Benar"

Vasco
Kelas arsitektur

"Orang itu sama buruk nya dengan jang-hyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Orang itu sama buruk nya dengan jang-hyun..."

"Jangan menangis..."

"Akan keberantas mereka keduanya"

Lalu beberapa saat kemudian Jay pun kembali ke kelas setelah selesai dengan urusan kamar mandinya, kemudian bel berbunyi yang menandakan kelas akan segera di mulai.

Lalu saat bel istirahat haneul, Jay dan hyungseok pergi kekantin bersama. Kemudian mereka mencari tempat duduk pun mendapatkannya dan langsung memakannya.

Disela-sela berbicara haneul tanpa sengaja melihat noda kecil merah di baju Jay, haneul tau betul itu noda dara milik antek-anteknya zin, dia pun berinisiatif untuk mengerjainya.

"Anu Jay aku mau nanya noda apa yang di atas bahu mu itu?"

Hyungseok pun yang tadinya sedang ingin menyuap nasinya pun terhenti, kemudian melihat apa yang haneul bicarakan tadi.

"Iya aku baru sadar baju mu ada noda, apa terjadi sesuatu Jay?"

Jay yang di beri pertanyaan tersebut hanya mengelengkan kepala dan gelangapan lalu berkata dia baik-baik saja.

Haneul yang menglihat itu hanya bisa menahan tawa ketika melihat tingkah Laku dan ekspresi Jay yang membuat dia harus menahan tawa, hyungseok yang melihat haneul seperti itu hanya bisa tersenyum, melihat kesayangan tertawa seperti itu tapi ada rasa cemburu karena dia tertawa bukan karenanya tapi orang lain.

Bel masuk pun berdering, kemudian para siswa balik ke kelas mereka masing-masing dan memulai pelajaran nya.

Lalu bel pulang berbunyi dan hyungseok dengan cepat mau mengajak haneul pulang bersama, tanpa dia sadari Jay juga melakukan hal sama.

Haneul yang melihat itu akhirnya memutuskan untuk pulang sendiri.

"Maafnya seok aku akan pulang sendiri dengan bus ada yang perlu aku beli mungkin lain kali saja, kau juga Jay aku lain kali akan bareng dengan mu nya."

"Kalo begitu aku dulunya sampai jumpa lagi kalian dan dah mijin jaga zin jangan sampai kumat lagi reognya."

"Hahahaha dada haneul hati-hati  di jalan."

"Sialan kau haneul aku tidak pernah reog."

"Hahaha sudah lah zin"

"Baik mijin"

Kemudian membalas lambaian tangan haneul dengan kesadaran bawah haneul memanggil ku dengan sebutan seok bukan hyungseok, aku memutuskan panggilan itu hanya bisa di ucap oleh haneul seok."

Kemudian aku melihat Jay dan begitu juga dengan dia.

"Kau menyukainya?"

"....."

"Sama kalo begitu bagaimana kita bagi berdua Jay, kau mau?"

Jay pun menganguk kan kepala dan setuju dengan itu, lalu kami semua kembali kerumah masing-masing.

Continue

Why You Obsession With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang