Di pagi yang cerah dan mendung ini terlihat deon yang sedang asik menonton tv tak lupa cemilan kesukaan yang berada di pangkuannya
"Morning bayi abang" sapa wilgan yang baru saja membuka pintu
"Too abang"
"Wilgan dimana rendi dan renzo?" Tanya mama yang sedang membaca majalah di sofa ruang rawat deon itu
Iya di ruang rawat deon sudah penuh dengan anggota keluarga besar william kecuali bara dan kakek nenek, mereka berkumpul hanya karna baby mereka sudah bangun dari komanya
"Biasa ma lagi bedah² orang" jawab wilgan dengan santainya
"Oh iya bang bara kemana? Kok gk ada?"tanya wilgan karena tak melihat abang sepupu es batu itu
"Kamu nanyea? Bertanya tanyea?" Jawab satria dengan suara yang membuat orang yang mendengar ingin membuangnya ke sungai amazon
"Sekali lagi lu bilang kek gitu gw kirim lu ke ruang jenazah"
"Yaudah sih yante aja bang bara lagi di kantor biasa pacaran ama kertas"
"Mama deon mau cake vanilla" ucap deon tiba² karena melihat iklan di tv tadi kan deon jadi ngiler pin coba
"Baiklah biar mama buatin, mama pulang dulu ya nanti mama kesini lagi buat bawain cake vanillanya" ucap mama sembari mengelus dan mencium pipi bulat itu lalu pergi meninggalkan deon dengan abang²nya
"Baby apa masih ada yang sakit?" Tanya wilgan yang sendari tadi sibuk adu bacot ama satria
"Kamu nanyea?"
"Dosa apa aku tuhan mempunyai keluarga yang membuat wilgan yang ganteng rupawan ini tertekan"
"Banyak!!" Ucap semua orang yang berada di ruang rawat itu
"Dah lah ngambek aja!" Rajuk wilgan dengan muka sok imutnya yang membuat orang lain jijik
"Sekali lagi lu liatin wajah itu gw kirim lu ke pulau terpencil" ucap xavier yang sendari tadi jijik melihat drama dadakan itu
Tok tok tok
"Permisi tuan saya ingin mengantarkan vitamin untuk tuan mudah deon" ucap perawat
"Taruh saja di nakas"
"Baiklah kalau begitu saya permisi tuan" setelah kepergian perawat itu hening sesaat
"Abang!"
"Hm?"
"Tolong ajakin temen² deon kesini dong deon kangen ama mereka"
"Baiklah karna abang juga akan pergi ke kantor karna ada acara mendadak"
"Sudah abang suruh teman² mu kesini jadi abang pergi dulu ya ingat jangan banyak tingkah!!"
"Iya abangku"
Setelah kepergian semua abangnyak sekarang deon sendirian di ruangan putih ini
............
BRAKK
"HALLO DEON BABANG RAKA YANG TAMPAN MELEBIHI CHA EUNWOO INI DATANG DENGAN PENUH KERINDUAN UNTUK MU DEDEK DEON" teriakan toa suara milik raka membuat ruang rawat itu menjadi ramai dengan suara tak berguna itu
Plak
"Brisik!!" Ucap andra sembari menggeplak sayang pala raka
"Abang andra deon kangen"
"Me too"
"Buset andra doang nih yang lo kangen nin kita enggak gitu" sinis rangga
"Hehe deon juga kangen kalian kok cuma 1% aja sih"
"Durjanah sekali anda wahai dedek deon"
"Dih najis"
"Oh iya lo kok bisa kek gini sih coba cerita" ucap reza tumben ini orang rada waras
"Kamu nanyea? Bertanya bertanya?"sungguh ucapan deon membuat darah rendah reza menjadi naik dan ingin rasanya mengirim deon ke sang pencipta tapi dirinya masih sayang jiwa dan raganya
"Anak ngen-"
"Tod!" Sambung raka dengan semangat
"Ye nyaut aja lo kulit babi"
"Ya suka² babang raka lah bulu babu"
"Dih najis"
"Oh iya abang bawa cemilan gk?"
"Ini ada buah sama cemilan kesukaanmu"
"Yeay makasih abang"
"Sama²"
♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤♤
Di saat hening²nya tiba² ucapan rangga membuat seisi ruangan putih itu menjadi suram
"Dia kembali dan mengincarmu deon"
Deg.
"Apa! Ke-kenapa bisa?" Kaget deon sembari menatap ke4 kawannya ini
"Entahlah tapi kemungkinan besar dia bukan ingin menyakitimu lagi seperti dulu" ucapan andra membuat dahi deon menekuk tajam
"Dia sudah tau keberadaan mu dan juga dia sudah bertemu secara langsung deng bang xavier"
"Ha!! Tapi kenapa aku tidak tau?"
"Saat itu kau dalam keadaan koma bahkan dian sudah menyentuhmu deon dan itu juga sudah bang xavier ceritakan kepada keluargamu"
"Trus gw harus gimana?"
"Berpura-pura lah sekaan kau tidak tau kalau dia sudah kembali tapi kalau dia sudah menunjukan dirinya di depanmu baru kau harus berhati²" ucap rangga bijak
"Hm baiklah"
"Sebaiknya kau istirahat"
'Kekeke sungguh bodoh' ucap seseorang.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEON ARCHER.W
RandomDeon pemudah yang berumur 17thn yang ditinggal di rumah yang cukup besar sendirian tanpa ada orang, dan berjuang sendirian tanpa ada bimbingan Dan karna itulah sifatnya berubah yang dulunya polos, penurut, penakut Sekarang berubah drastis menjadi s...